part 7

410 27 13
                                    

Pree sedang menunggu adiknya Mo di cafe.
Tak lama gadis cantik itu tiba.

"Phi."

"Duduklah."

"Kau kenapa phi? Apa kau punya masalah?"

"Aku ingin mendengarkan pendapatmu tentang perasaanku, aku bingung aku menyukai Pop atau Rambo."

"Aku tahu Pop adalah cinta pertamamu, tapi kau belum pernah berpacaran dengannya. Sedangkan phi Rambo, kalian sudah lama menjadi sepasang kekasih. Melalui susah dan senang bersama, sudah tahu sifat masing-masing dan lainnya. Aku bicara seperti ini bukan karena Pop pernah menjadi kekasihku tapi aku hanya berpikir kau lebih mengenal phi Rambo dibandingkan Pop. Phi, coba pikirkan baik-baik dan tanya hatimu siapa sebenarnya yang ada di hatimu itu, Pop atau phi Rambo. Pikirkan dengan baik jangan sampai kau menyesal phi. Aku sebagai adikmu sangat menyayangimu dan ingin yang terbaik untukmu, ok."

"Terima kasih Mo, kau adik yang bisa ku andalkan. Dan maaf soal Pop. Aku tidak bermaksud.."

"Sudah phi, tak perlu dipikirkan, aku sudah melupakannya. Jadi tak perlu membahas apapun tentang Pop lagi. Kami sudah selesai, dan sekarang aku hanya menganggapnya sebagai teman. Jadi phi bisa memilih siapa yang paling phi inginkan. Pilihlah dengan hatimu phi. Aku lapar ayo pesan makanan."

"Ya aku juga lapar."

~~
"Pop." Oat menghampiri kekasihnya yang sedang bersiap untuk bekerja.

"Ada apa Oat?"

"Saat kau melakukan perjalanan dengan phi Rambo, apa yang terjadi?"

"Kau itu bertanya apa sih? Tak ada yang terjadi."

"Aku hanya khawatir, phi Rambo kan mantan kekasih phi Pree."

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Phi Pree kan pernah menyukaimu Pop, aku hanya khawatir jika phi Rambo tidak menyukaimu dan mungkin saja kalian bertengkar."

"Tidak kami tidak bertengkar. Kami hanya canggung, karena tidak terlalu saling mengenal itu saja. Phi Rambo baik. Aku yakin dia bukan tipe orang yang akan mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan. Sudah sana kau bekerja, aku ada jadwal penerbangan sebentar lagi."

"Baiklah." Seperti biasa Oat akan mencuri satu kecupan di pipi Pop sebelum pergi. Dan Pop sudah terbiasa dengan hal itu.

~~
Sorenya Rambo sudah bersiap untuk kembali ke asrama karena besok dia harus kembali bekerja. Tak lupa ia membawa cincin pemberian Pree.
Setelah pamit pada sang ayah Rambo kembali ke asrama.

~~
Sementara itu Pree di panggil ke ruangan tuan Nat. Tuan Nat membicarakan insiden perkelahian Pree di club.

"Kau tahu apa yang sudah kau lakukan Pree, sebagai pegawai harusnya kau bisa menjaga sikapmu dan jangan sampai berbuat ulah. Hal ini sudah terdengar oleh bos besar. Beruntung beliau hanya memberikan peringatan padamu, karena ini kali pertama kau melakukan kesalahan. Tapi lain kali mungkin akan lebih buruk lagi. Jadi ku mohon jaga sikapmu itu."

"Saya minta maaf tuan, saya tidak akan melakukan kesalahan lagi."

"Baiklah aku pegang ucapanmu, sekarang kau boleh pergi."

"Terima kasih tuan."

Pree keluar dari ruangan tuan Nat dengan perasaan lega.

"Pree." Pree terkejut saat melihat Rambo.

"Rambo."

Kini keduanya sedang duduk di cafe sambil menikmati secangkir kopi.

"Kenapa kau di panggil tuan Nat? Apa ada masalah? Atau jangan-jangan ini ada hubungannya dengan perkelahianmu tempo hari."

"Ya benar ini tentang kejadian itu."

"Lalu apa yang terjadi? Apa kau di pecat atau di skor?" Tanya Rambo khawatir.

"Tenang saja, aku beruntung aku hanya mendapat peringatan saja. Tapi aku senang kau khawatir padaku."

"Ini bukan waktunya kau merasa senang, kau bisa saja terkena masalah. Oh ya jika aku boleh tahu apa sebenarnya yang membuatmu mabuk dan berkelahi seperti itu? Setahuku kau tidak pernah mabuk dan datang ke club. Tapi kenapa waktu itu kau ke club sampai mabuk dan berkelahi disana? Apa ini karena Pop? Apa ... kau kecewa karena Pop dekat dengan Oat?"

"Apa itu yang kau pikirkan Ram? Tapi bukan Pop yang membuatku seperti itu. Aku melihatmu begitu akrab dengan Type, dan semua itu terjadi."

"Kenapa kau marah?"

"Mungkin ... aku cemburu."

"Jangan bercanda, kau sendiri kan yang mengakhiri hubungan kita Pree. Kau juga yang mengatakan padaku jika masa depanmu dengan Pop lebih penting dari pada masa depan kita. Aku tidak percaya kau cemburu padaku. Aku sudah tahu semuanya, tentang Pop yang merupakan cinta pertamamu dan kau dulu menjadikanku pelarian karena kau tidak bisa mendapatkan Pop, aku mengerti Pop anak yang baik, aku tidak heran kau bisa menyukainya. Dan aku juga tahu kau tidak benar-benar mencintaiku. Aku bersyukur kita tidak jadi menikah, apa jadinya nanti saat kita menikah dan aku baru menyadari jika kau tidak pernah mencintaiku, itu sangat buruk."

"Ram kau salah paham, aku bisa jelaskan padamu."

"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi Pree, semuanya sudah jelas. Sama seperti katamu dulu masa depan kita sudah berakhir. Dan aku ingin mengembalikan ini." Rambo memberikan cincin pemberian Pree dan meletakkannya di meja.

"Aku tidak berhak terus menyimpan cincin ini lagi, kau harus memberikannya pada orang yang benar-benar kau cintai. Aku pergi."

Rambo pergi dari cafe dan segera menyetop taxi, dia mencoba menahan agar airmatanya tidak keluar.

Sementara Pree ia terlihat terkejut dengan apa yang dikatakan Rambo. Dan entah kenapa hatinya terasa begitu sakit. Dia tak merasakan ini saat Pop menolaknya. Dia memang merasa kecewa tapi hatinya tak merasa sakit seperti ini. Apa dia masih mencintai  Rambo? Bodoh tentu saja, kenapa dia baru menyadarinya sekarang. Pree masoh mencintai Rambo. Dan Rambo berpikir Pree tidak pernah mencintainya. Tidak itu tidak benar. Selama mereka bersama Pree begitu mencintai Rambo, sangat. Dia harus bertemu Rambo dan menjelaskan kesalah fahaman antara dirinya dan Rambo.
Pree pergi ke asrama dan dia tidak menemukan keberadaan Rambo disana. Ponselnya juga tidak bisa di hubungi sama sekali. Pree tak ingin ini jadi akhir untuk dirinya dan Rambo. Dia akan lakukan apapun untuk membuat Rambo kembali padanya. Dan berusaha memperbaiki kesalahannya di masa lalu.
Pree menghubungi rekan kerjanya.

"Phi Tom, bisa tolong kau atur jadwal penerbanganku agar bisa sama dengan Rambo? Ayolah ku mohon hanya kau yang bisa membantuku phi. Terima kasih phi, aku mengandalkanmu."

~~
Rambo berjalan di bandara sambil membawa kopernya. Hari ini dia ada jadwal penerbangan ke shanghai. Dan dia akan pergi bersama Pent.
Tapi ternyata yang muncul bukan Pent tapi Pree.

"Pree, apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Rambo.

"Mulai hari ini kita akan sering mendapatkan jadwal yang sama. Dan aku akan berusaha membuatmu kembali padaku Ram." Pree tersenyum melihat raut kebingungan Rambo.

Tbc.

Ayo daddy suPREE gaskeun......

PreeRam loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang