part 8

433 27 5
                                    

"Pree apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Rambo.

"Mulai sekarang  kita akan sering mendapatkan jadwal yang sama. Dan aku akan berusaha membuatmu kembali  padaku Ram" Pree tersenyum melihat raut kebingungan Rambo.

~~
Rambo jelas bingung. Kemarin dia diberitahu jika hari ini dia akan bersama Pent bukannya Pree. Tapi kenapa Pree ada di sini sekarang.

"Kenapa kau melakukan ini? Apa sebenarnya maumu?"

"Akan ku jelaskan nanti, sekarang kita harus bekerja bukan, ayo pergi." Pree tersenyum dan berjalan terlebih dahulu. Rambo mengikutinya dari belakang.

Tak terasa mereka sudah sampai di shanghai. Rambo segera menuju hotel dan masuk ke kamar. Rambo terkejut karena Pree ada disana.

"Kita satu kamar," ucap Pree sambil tersenyum.

"Aku akan minta kamar lain." Rambo hendak keluar dari kamar hotel, tapi Pree menahan tangannya.

"Tetaplah disini, dan satu kamar denganku."

Rambo melepaskan tangannya yang di pegang Pree, dan menatap pria tampan itu.

"Katakan padaku, apa sebenarnya yang kau inginkan? Kenapa tiba-tiba kau melakukan ini padaku? Apa karena kau di tolak oleh Pop hingga membuatmu seperti ini heuh?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan Pop Ram, ini hanya tentang kita, kau dan aku."

"Bagaimana bisa ini menjadi antara kau dan aku, sejak awal ini semua berhubungan dengan Pop, kau pikir aku tidak tahu apapun tentang kalian, jadi kau bisa membodohiku sekali lagi. Hewan saja tidak akan jatuh ke tempat yang sama untuk yang kedua kalinya, begitupun aku. Apa kau pikir aku ini sangat bodoh, sehingga kau melakukan ini padaku," Marah Rambo.

"Ram apa maksudmu?"

"Jangan pura-pura tidak tahu, aku sudah tahu semuanya. Tentang Pop yang merupakan cinta pertamamu, tentang aku yang kau jadikan pelarian, sampai pada akhirnya kau bertemu lagi dengan Pop dan mulai kembali mengejarnya. Aku tahu aku juga salah tentang perjodohanku dan juga tentang Pent. Tapi aku sangat mencintaimu, tapi kau malah tak sedikitpun mencintaiku. Berpura-pura bahagia bersamaku, tapi sebenarnya kau menunggu kesempatan untuk menendangku dan kembali pada Pop. Tapi sayangnya Pop menolakmu dan kau mencoba kembali padaku."

"Kau salah paham Ram, aku akui Pop memang cinta pertamaku, dan aku mencoba melupakannya dan memulai semuanya denganmu, tapi aku sungguh mencintaimu dan ingin menikah denganmu Ram."

"Tapi itu dulu kan? Sebelum Pop datang kembali di hidupmu. Kau sendiri yang mengatakan padaku jika masa depanmu dengan Pop lebih penting dari pada hidup bersamaku. Dan kau sudah berhenti mencintaiku. Tapi aku sadar sebenarnya kau tak pernah mencintaiku. Di hatimu hanya ada Pop dan bukannya aku. Jadi kumohon berhenti berpura-pura, aku tidak mau terluka lagi, kumohon." Setelah mengucapkan semua uneg-uneg yang ada di hatinya Rambo pergi keluar hotel. Dia terus berjalan sambil menunduk sampai akhirnya dia menabrak seseorang.

"Maaf," ucap Rambo sambil terus menunduk.

"Rambo."

"Type."

"Apa yang sedang kau lakukan disini?"

"Aku ada jadwal penerbangan kemari, kau sendiri sedang apa di sini?"

"Aku ada urusan di sini, Ram apa kau menangis?"

"Tidak, aku tidak menangis."

"Kalau begitu, kau mau menemaniku makan malam?"

Sebenarnya Rambo ingin menolak, dia juga tidak bernafsu untuk makan, tapi ia merasa tidak enak pada Type.

"Baiklah, kita bisa pergi sebentar."

Type membawa Rambo ke sebuah restoran, dan keduanya mulai memesan makanan.

Rambo memakan makanannya dengan perlahan, dia benar-benar tidak selera untuk makan. Nafsu makannya sudah hilang sejak dia bertengkar dengan Pree tadi. Dan tentu saja Type meliatnya.

"Ram, kau baik-baik saja? Apa makanannya tidak enak?"

"Tidak, makanannya enak, dan aku baik-baik saja, aku hanya tidak terlalu lapar."

"Apa kau ada masalah? Kau terlihat murung. Jika kau mau kau bisa bercerita denganku?"

"Tidak ada apa-apa, mungkin aku hanya sedang kurang enak badan saja, lanjutkan makanmu, dan tidak perlu mengkhawatirkan aku."

"Baiklah."

Usai makan malam Type tidak langsung mengantarkan Rambo kembali ke hotel tempatnya menginap. Tapi Type membawanya ke pinggir sungai huangpu.

"Ayo turun, kita bisa berjalan-jalan sebentar sebelum kita kembali ke hotel, kau tidak keberatan kan?"

"Baiklah, sepertinya aku juga butuh udara segar."
Keduanya keluar dari mobil Type, dan menikmati pemandangan sungai di malam hari.

"Kapan kau kembali ke Thailand?" Tanya Type.

"Besok aku harus kembali."

"Sayang sekali, aku masih harus berada di sini satu hari lagi, padahal aku ingin pulang bersamamu."

"Aku kan bekerja, lagipula kita sering bertemu, aku bisa bosan jika setiap waktu bertemu denganmu."

"Kau bosan bertemu dengan pria setampan diriku?"

"Dasar narsis." Keduanya tertawa bersama, dan setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara keduanya. Rambo sedikit kedinginan karena dia hanya mengenakan kemeja saja, Type seger membuk jaketny dan memakaikannya ke punggung Rambo.

"Kau nanti kedinginan," ucap Rambo.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Pakailah, aku tidak mau kau kedinginan."

"Terim kasih." Rambo menatap Type, pri ini bukan hanya tampan, tapi juga baik hati, seandainya dia sudah melupakan Pree, mungkin dia bisa jatuh cinta pada type. Tapi sayangnya di dalam hati Rambo masih ada Pree. Rambo akui kebersamaannyq bersama Pree tak mudah di lupakan. Tapi dia juga tak bisa menolak kebaikan Type padanya.

"Aku tahu aku ini sangat tampan, sampai kau menatapku tanpa berkedip seperti itu."

"Aih dasar."

"Udaranya semakin dingin, sebaiknya kita pulang. Kau pasti butuh istirahat."

Merekapun kembali masuk ke dalam mobil, dan Type mengantar Rambo sampai ke hotel.

Di hotel Pree terlihat gelisah, bagaimana tidak. Rambo sudah dua jam pergi dari hotel dan belum juga kembali, dan ponselnya juga tidak bisa di hubungi, membuat Pree semakin cemas. Dia tak bisa menunggu lagi, Pree memutuskan untuk mencari Rambo. Pree mengambik jaket dan dompetnya dan keluar dari kamar hotel.

Baru saja dia sampai lobi, Pree melihat Rambo masuk ke dalam hotel bersama Type. Oh ya ampun sedang apa pria menyebalkan itu di sana, dan bagaimana bisa dia bersama Rambo. Pree merasa kesal dan cemburu.

Rambo terlihat melambaikan tangannya sambil tersenyum pada Type, dia berbalik dan melihat keberadaan Pree membuat senyumannya menghilang.

"Rambo." Rambo tak merespon, dia berjalan pergi meninggalkan Pree tanpa menoleh dan masuk ke dalam lift.
Pree menatap tajam Type yang yang juga sedang menatapnya sambil menyeringai.
Pree menahan amarahnya dan mengepalkan tangannya dengam kuat.

~~
Aku bikin ff mewart baru tapi baru cast nya doang...

~~Aku bikin ff mewart baru tapi baru cast nya doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PreeRam loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang