Waktu sudah hampir sore. Tetapi, Di depan jendela kamarnya itu, Yuna masih terdiam. Padahal apa yang ia saksikan di ruang tv tadi membuat pikirannya jadi tidak karuan, lagu the daying soul nya Dream theater yang mendentum keras di kamarnya pun tidak bisa menyembunyikan wajah sedihnya.
Coba lihat lebih dekat, ada kilatan air mata yang tertahan di mata Yuna, ada suara degup jantung yang rasanya seperti dua kali lebih cepat terdengar di dada Yuna.
Yuna kecewa, Yuna kesal dan Yuna.. Patah hati kembali.
Ingin rasanya ia menjerit sekeras-kerasnya, hingg kaca-kaca di rumahnya retak seperti terkena gempa. Ingin rasanya ia memenuhi kolam depan rumahnya dengan butiran air matanya. Tapi sebuah janjinya kepada Jungkook membuat dia mengurungkan semua niatnya itu. Janji kalau dia akan terus mencoba menjadi seorang perempuan yang tegar."Jungkook?!" Yuna tersedar ketika bayangan Jungkook terlintas dipikirannya. dia baru teringat sudah berjanji akan menjemput adiknya sepulang latihan. Yuna pun bergegas untuk bersiap pergi, tetapi sialnya, kakinya tidak sengaja menendang gitar yang sedari tadi dia geletakan di lantai dekat tempat tidurnya. Yuna mengaduh, gitarnya pun membentur tembok. Yuna terkejut bukan main, ia memeriksa gitarnya, dan melihat Headstock nya nyaris patah.
"Astaga.. bagaimana.. ini..?" Yuna panik karena besok harus datang ke cafe Hoseok dan gitarnya rusak. Yuna duduk tersungkur di depan gitarnya.
"gitar Ini adalah cinta pertamaku, aku tidak pernah membawanya keluar karena takut kotor.."
tiba-tiba ucapan Taehyung dulu terdengar di telinganya. Yuna menutup matanya. Gitar yang sudah rusak, perasaan yang sudah hancur berkeping-keping.. selesailah sudah.. pikirnya.
Yuna meraih ponselnya, terlihat beberapa panggilan masuk dari jungkook. dan juga terselip pesan dari Hoseok untuk memastikan acara untuk besok malam. Yuna mencoba bangun, mengambil kacamata hitam untuk menutupi matanya yang sembab, memakai topi hitam dan jaket. Ia berjalan gontai menuju keluar kamar, dan ternyata ketika Yuna membuka pintu, terlihat Bunda dan Ayahnya sedang berdiri canggung di depan kamarnya.
"Kalian sedang apa?" tanya Yuna lesu.
"kamu baik-baik saja kan, Kak?" ucap Ayah cemas. Yuna hanya merespon dengan melihat ke dalam kamarnya dan melirik gitarnya yang rusak. lalu memandang Bunda dan Ayahnya bergantian.
"Aku mau jemput Jungkook dulu" Jawab Yuna sambil pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih berdiri di depan kamarnya dengan rasa cemas.
"Bun, apa tidak apa-apa Yuna dibiarkan pergi begitu?" Tanya Ayah. Bunda menghela napas berat.
"Entah kenapa aku malah lebih khawatir respon Jungkookie bagiamana nanti setelah tau tentang hal ini.."
Jawab Bunda lirih sambil memandang kepergian Yuna.---
Yuna memberhentikan mobilnya tepat di hadapan Jungkook yang sepertinya sudah menunggu lama. Ekspresi Jungkook yang sangat mengerikan ketika melihat Yuna datang membuat Yuna tertunduk saat keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEESAW
FanfictionYuna sudah tidak peduli dengan perasaannya yang sudah luluh lantah karena seorang lelaki bernama Kim Taehyung. Ia merasa sudah lelah untuk menahan semuanya. Tentang perasaannya yang tidak pernah berkurang untuk Taehyung, tentang pikirannya yang tanp...