Yuna memaksakan diri untuk membuka matanya setelah sekilas cahaya menelisik kelopak matanya yang terpejam entah sejak kapan. Ia mengusap matanya dan perlahan mendapati tubuhnya tertutup selimut berwarna abu-abu dengan aroma parfum yang maskulin. seketika ia mengerutkan keningnya. mengusap lembut selimut yang entah milik siapa yang menjaganya dari dinginnya studio Yoongi.
"hah? Sejak kapan aku tertidur?" pikirnya dalam hati. Ia mencoba membenarkan posisi duduknya, dan terkejut melihat sosok yang akhir-akhir ini tidak asing di mata Yuna sedang terduduk membelakangi dirinya.
"Ka-kau.."
merasa sosok perempuan yang sudah bermalam di studio nya sudah terbangun dari tidurnya, Yoongi menoleh dengan tatap datar sembari menghisap Ice Americano favoritnya tanpa berbicara apapun. Yuna merapihkan dirinya asal. mengusap-usap rambutnya yang sungguh, pasti sangat tidak karuan, lalu menundukan wajahnya. mencoba menyembunyikan kenyataan dalam pikirannya bahwa ia pasti terlihat sangat buruk saat ini dihadapan seorang produser music sekaligus raper terkenal seperti Min Yoongi.
"Maaf aku tertidur.. tidak sengaja"
Yoongi tersenyum kecil melihat Yuna yang terlihat sangat kikuk dihadapannya. Yoongi mengerti pasti Yuna berpikir ingin sekali menghilang saat ini juga karena sangat merasa malu. meskipun sebenarnya, Yoongi sama sekali tidak peduli akan hal yang dia dapati hari ini di studionya. Ia lebih tertarik melihat coretan-coretan kort di beberapa kertas yang berserakan di sekitar Yuna. Hal yang membuat Yoongi tahu bahwa Yuna benar-benar sepenuh hati membantunya bekerja semalaman.
"Tidak apa-apa. Tidur di sofa itu memang sangat nyaman. Aku juga sering tidur di situ"
"Ta-tapi aku hanya tertidur sebentar. mungkin hanya beberapa menit.." sanggahnya. Yoongi menaikan kedua alisnya sembari mengangguk kecil dan kembali memandang layar monitornya. Terlihat senyum tertahan di balik si pemilik wajah nya dingin itu.
Yoongi sebenarnya kembali ke studio nya setelah tidak lama pamit kepada Yuna untuk beristirahat. dan saat itu, ia tertawa dengan menahan suara ketika melihat Yuna sudah tertidur pulas di sofanya dengan selembar kertas di tangannya. "Sudah aku bilang, kau harus istirahat" ucapnya pelan sambil terkekeh. lalu mencari selimut dari dalam lemari dan memakaikannya kepada Yuna.
"Aku rasa aku harus membersihkan diriku dulu.." Ucap Yuna sembari membereskan beberapa alat tulis dan gitarnya. Yoongi kembali menoleh dan mengangguk kecil.
"Ya, silahkan. kau pasti lelah sudah begadang semalaman bahkan hanya tidur beberapa menit di studio ku"
Yuna mengangguk dan sedikit membungkuk untuk berpamitan, lalu berjalan cepat keluar dari studio Yoongi. tanpa ia tahu bahwa di dalam studio itu, ada seorang lelaki yang asyik menertawainya.
***
Yuna berjalan cepat menuju sebuah kamar tamu yang sudah disediakan oleh agensi selama ia masih harus bekerja bersama Yoongi. Yang ada di kepalanya hanyalah ia harus cepat-cepat mandi dan mencari sarapan karena perutnya sudah sangat terasa lapar akibat belum memakan apapun semenjak malam kemarin.
"Yuna!"
Pekikan suara yang begitu keras dari seorang lelaki di lorong gedung menuju kamarnya menghentikan langkah Yuna yang terburu-buru. Yuna memejamkan matanya kesal karena terkejut, ia menoleh dengan dahi yang berkejut. lalu seketika, kedua matanya melebar karena tidak menyangka dengan apa yang ia lihat pagi ini.
"Akhirnya aku bertemu denganmu juga di sini!" Ucap lelaki itu riang.
"Ya! Kau! Aku bahkan mengirimmu beberapa pesan semenjak aku datang ke gedung ini. kenapa kau tidak membalas pesanku, Seokjin?!". Gerutu Yuna yang membuatnya kembali merasa "segar" setelah sedari tadi tubuhnya masih terhuyung-huyung karena rasa kantuk dan laparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEESAW
FanfictionYuna sudah tidak peduli dengan perasaannya yang sudah luluh lantah karena seorang lelaki bernama Kim Taehyung. Ia merasa sudah lelah untuk menahan semuanya. Tentang perasaannya yang tidak pernah berkurang untuk Taehyung, tentang pikirannya yang tanp...