"Apakah sekarang kaupun merasakan hal yang sama?
Itu sungguh aneh, kita berdua
Sudah lama kita berjalan di malam ini
Bahkan itu terasa canggung
Apa aku masih jadi sesuatu bagimu?
Maafkan aku, aku sungguh keterlaluan
Bahkan tanpa kenal rasa takut
Aku tak tahu, aku tak tahu
Mungkin, saat itu
Aku percaya bahwa kau akan menghiburku
Dan aku akan bahagia
Namun kau malah pergi
Dan semuanya hancur berantakan
Dengan raut wajah yang kosong
Aku pulang ke rumahku
Perlahan-lahan langkah kakiku terasa berat
Aku tak bisa berjalan
Aku tak bisa melepaskanmu seperti ini,
Namun aku tak bisa mengatakannya" (Heize - We don't talk together translate)
Yuna menyanyikan lagu yang Hoseok minta, sambil di iringi nada piano yang lembut yang dimainkan oleh Yoongi. Yuna memejamkan matanya, ia menahan diri agar tidak menangis sendirian di sana, di depan banyaknya pasang mata dan kamera yang sedang melihatnya. Begitu juga di hadapan Taehyung yang hanya menatap Yuna dengan lurus, dengan wajah serius. Bahkan bagi Yuna, pandangan mata dari Taehyung kepadanya membuat hatinya terasa sakit seperti dirajam seribu sembilu.
Setelah selesai bernyanyi, Yuna, mungkin lebih tepatnya Yoongi, mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Yuna membungkukan badannya sambil menunduk malu. Yoongi beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Yuna sambil tersenyum kecil, "lumayan" ucapnya. Yuna kembali membungkuk kecil lalu berjalan meninggalkan stage. Berjalan cepat menghindari kerumuman menuju toilet.
Yuna sudah tidak kuasa menahan air matanya, ia menangis tersedu-sedu di dalam kamar toilet. Hatinya terasa sakit meliat Taehyung yang sudah tidak lagi ia kenal. Tampak berbeda, sytle nya, cara berbicaranya, tatapannya yang memandangnya seperti orang asing. Hatinya ingin sekali menghampirinya, membicarakan apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua. meluruskan segala kesalahpahaman yang ada, mendengar penjelasan darinya yang sudah ia tunggu selama 3 tahun setelah kepergian Taehyung dari hidupnya secara tiba-tiba, dan banyak hal lainnya lagi. Yuna rindu. ingin sekali rasanya ia menyusun potongan hatinya yang sudah berserakan itu kembali utuh hari ini. tetapi melihatnya secara langsung hari ini, terlihat sangat sulit untuk Yuna dekati. seakan ada tembok besar diantara mereka berdua, seakan, Taehyung memberi jarak untuk Yuna.ponsel Yuna berdering. terlihat nama Hoseok di layar ponselnya. Yuna menghapus air matanya dan mengatur napasnya agar tenang.
"Ada apa?" ucap Yuna.
"Kau dimana? aku mencarimu kemana-mana"
"Aku.. di toilet?"
"Eh? apa kau sakit?"
"Tidak.. Aku.. baik-baik saja"
"Ah, Syukurlah kalau begitu. Bisa kau keluar? Yoongi ingin berbicara padamu"
"Apa? Yoongi? berbicara denganku? kenapa?"
"Aku tidak tau pastinya. tapi seperti yang ku katakan padamu waktu itu, hari ini mungkin akan mengubah masa depan kita!" ucap Hoseok dengan nada bersemangat. Yuna menghela napas berat dan tidak merespon ucapan Hoseok yang menggebu-gebu.
"Halo? Yuna?" Kau mendengarku?"
"Aku ingin pulang saja.." sahut Yuna dengan pelan.
"Eh? Kau ini kenapa sih sebenarnya?" Tanya Hoseok bingung. Yuna menggelengkan kepala. Lalu menutup telepon dari Hoseok begitu saja. Ia membasuh wajahnya di wastafel, merapihkan rambutnya yang berantakan. Mengecek matanya yang sembab dan hidungnya yang memerah.
Yuna pun berjalan gontai keluar dari toilet dengan wajah tertunduk. Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok lelaki yang tidak asing bagi Yuna.
"Kenapa kau ada di sini?" Ucapnya dingin. Lidah Yuna sontak terasa kaku mendengar pertanyaan dari seseorang di hadapannya. Tangannya bergetar, wajahnya makin tertunduk.
"Apa yang kau lakukan di tempat ini?" Tanya nya lagi, seakan mendesak Yuna untuk berbicara.
"Taehyung, aku.."
"Ternyata kau memang baik-baik saja meskipun aku pergi jauh darimu. Bahkan kau masih bisa bernyanyi dengan santainya di sana. Ah, apa karena kau bernyanyi bersama Kakak makanya kau sebahagia itu? Lalu, di mana lelaki tampan itu? Kau tidak bersamanya? Apa sudah kau campakan juga? Kau ini..."'plak..!'
Tamparan keras mendarat di pipi Taehyung. Taehyung terdiam membeku. Terkejut dengan apa yang sudah Yuna lakukan. Telapak tangan Yuna memanas. Yuna pun terkejut dengan apa yang sudah ia lakukan. Perlahan Ia menghampiri Taehyung dengan panik, "Tae.. aku tidak bermaksud.. maafkan aku...." ucap Yuna terbata-bata. Ia berusaha untuk menyentuh pipi Taehyung. Tapi Taehyung menepis tangan Yuna dengan kasar, dan menyengkram tangan Yuna dengan kencang.
"Pergi." Ucap Taehyung dengan ketus dan menatap Yuna dengan tajam.
"Jangan pernah menampakan dirimu lagi di hadapanku!!" Bentak Taehyung sedikit berteriak hingga menarik perhatian beberapa pengunjung di sana. Bisikan-bisikan kecil mulai terdengar di telinga. Taehyung yang sadar sudah menjadi pusat perhatian, pergi meninggalkan Yuna sendirian.
Air mata Yuna sudah tidak tertahankan. Ia kembali menangis terisak di sudut ruangan dekat toilet. Yuna sadar, bahwa di mata dan hati Taehyung, memang sudah tidak ada lagi Yuna. Di sana, Taehyung hanya menyimpan setumpuk kekecewaan untuk dirinya."Kau kenapa?"
Yuna tercekat tiba-tiba mendengar suara lelaki di sampingnya. ia pun sibuk mengusap air matanya. terlihat Yoongi sudah berdiri di hadapannya. entah sejak kapan. Yuna menggeleng pelan menjawab pertanyaan Yoongi.
"Kenapa kau berdiri di sini? kau menghalangi jalanku untuk ke toilet" sambung Yoongi datar. Yuna pun bergeser perlahan dengan hati penuh kebingungan. Yoongi sama sekali tidak menggubris kondisinya saat ini. padahal, Yuna yakin matanya yang sembab dan hidungnya yang merah benar-benar jelas terlihat dan tidak bisa Yuna sembunyikan lagi. Yoongi pun melewati Yuna begitu saja tanpa berkata apapun lagi. Yuna menggaruk kepalanya yang tidak gatal. karena sikap Yoongi yang begitu dingin kepadanya, sesaat Yuna lupa dengan kejadian menyakitkan yang baru saja ia alami. sejenak, Yuna terasa seperti orang bodoh yang menangis sendiri. Ia pun akhirnya berjalan gontai, dengan mata masih mencari-cari sosok Taehyung. tetapi di sana terlalu ramai, Maka Yuna pun memutuskan untuk pergi menuju mobilnya untuk pulang.
"Hey, Kau!" Seseorang memanggil Yuna dengan lantang. Yuna menoleh, ternyata Yoongi.
"Ada apa?" Tanya Yuna bingung.
"Kau belum menjawab pertanyaanku"
"Pertanyaan? pertanyaan apa?"
"aish.." Yoongi pun berjalan menghampiri Yuna yang terlihat linglung. "Aku kan tadi bertanya kepadamu, kau kenapa? menangis sendirian di sana seperti itu?" sambung Yoongi sambil menatap Yuna dengan serius.
"Tidak apa-apa.. aku baik-baik saja.." jawab Yuna lirih sambil menghindari tatapan Yoongi. Ia menggelengkan kepalanya karena gemas dengan kebohongan Yuna. ia pun memberikan sekaleng cola kepada Yuna. Yuna menatapnya dengan bingung.
"minumlah, agar kau tampak seperti manusia bernyawa lagi" Ucap Yoongi sambil tersenyum kecil. "apa aku terlihat sekacau itu sekarang?" batin Yuna dalam hati. Yuna pun menerima cola pemberian Yoongi. dan memandangnya dengan sendu. Bayangan Taehyung dulu saat pertama kali memberikan minuman kesukaan Yuna tiba-tiba teringat kembali. Mata Yuna kembali berkaca-kaca.
"Aku rasa Hoseok sudah menjelaskan kepadamu tentang apa yang sudah aku bicarakan. jadi, bisakah kau duduk sebentar di dalam? aku perlu bi... eh? hei?! kau ini kenapa? hei!" Yoongi pun panik melihat Yuna tiba-tiba saja terjatuh pingsan di hadapannya. nyaris saja kepala Yuna membentur lantai jika Yoongi tidak dengan sigap menangkapnya dan merebahkannya perlahan di pangkuannya. sekaleng cola yang Yoongi berikan kepadanya pun terlepas dari genggaman Yuna dan menggelinding entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEESAW
FanfictionYuna sudah tidak peduli dengan perasaannya yang sudah luluh lantah karena seorang lelaki bernama Kim Taehyung. Ia merasa sudah lelah untuk menahan semuanya. Tentang perasaannya yang tidak pernah berkurang untuk Taehyung, tentang pikirannya yang tanp...