Richard hendak berburu lagi. Kali ini cuaca bersahabat musim semi lebih menyenangkan untuk melakukan kegiatan itu dibandingkan kondisi cuaca terakhir kali Richard berburu.
Kali ini Grace ikut keluar mengantar kepergian suaminya.
Saat Grace keluar bersama Caroline, Richard sedang berbicara dengan Jane. Grace terlihat tidak terusik dengan adanya Jane di sana, atau mungkin pura pura tidak terusik lebih tepatnya. Grace berusaha mengacuhkan Jane dan menganggap wanita itu tidak ada.
Richard menoleh ke arah Grace, pria itu sedikit terkejut dengan kehadiran istrinya.
"My lady?", Richard masih tidak percaya. Richard segera memberi tatapan isyarat agar Jane menjauh. Jane yang ikut menoleh ketika Richard menegur Grace, langsung terkejut dan dengan cepat memberi hormat pada sang lady serta mundur perlahan.
Grace memberikan senyuman riangnya pada Richard, lalu mendekati pria itu.
"Kuharap kau pulang dengan selamat", jawab Grace terdengar tulus.
"Terima kasih lady", jawab Richard ramah.
Richard suka dengan mata hijau bulat Grace. Mata itu tertimpa cahaya matahari pagi yang kekuningan, membuat sepasang mata itu makin terlihat indah dan warna kehijauannya terlihat semakin kontras.
"Kupikir anak ini ingin mengantarkan ayahnya", kata Grace sambil tersenyum.
Entah apa yang di inginkan lady Grace dengan bersikap manis seperti ini pada Richard. Richard sebenarnya bertanya tanya, tapi pria itu berusaha untuk memaklumi sikap mengejutkan istrinya ia mencoba acuh dengan rasa penasarannya. Tentu saja Richard dengan senang hati menerima perlakuan manis gadis itu, sejak mendapati dirinya hamil, Grace selalu tersenyum ramah jika Richard hadir di sekitarnya, tidak seperti sebelumnya, jika bukan ekspresi ketakutan, Grace hanya akan memasang ekspresi datarnya ketika Richard berada di hadapannya. Dan tentu saja karena Grace berpikir ketika anak itu lahir, Richard tidak akan lagi menyakitinya. Gadis itu berharap Richard benar benar menepati janjinya.
Terlalu lama memandang wajah mungil Grace membuat pria itu ingin menciumnya.
Richard mengangkat dagu Grace lalu mencium istrinya di depan banyak saksi mata, termasuk di depan Jane.
Grace melirik sesaat ke arah Jane dan untuk pertama kalinya, Grace membalas ciuman Richard dengan lembut.
Richard menciumnya cukup lama, hingga Richard menyapu bibir Grace dengan ujung ibu jarinya ketika pria itu selesai mencium Grace.
Richard cukup terhibur dengan balasan tak terduga Grace, karena selama ini gadis itu tak pernah sekalipun balas menciumnya. Entahlah mungkin saja ini pengaruh hormon hamil Grace. Sialan, Richard benar benar tidak peduli. Entah mengapa Grace selalu menarik untuk pria itu dan Grace adalah miliknya sekarang.
Richard segera pamit, ia menaiki kudanya, pria itu langsung menarik talik kekang kudanya dan segera melesat pergi, di susul Jack dan rombongan pengawal yang lainnya meninggalkan halaman kastil Hamilton.
Sepeninggal Richard, Grace menoleh ke arah Jane yang masih belum beranjak dari sana. Jane langsung membungkuk hormat pada Grace. Grace mengangguk sambil tersenyum tipis sebagai balasan dari penghormatan Jane.
"Kulihat hubungan anda dengan Richard mulai menghangat lady", kata Jane berbasa basi membuka pembicaraan dengan senyum yang sengaja di buat buat.
"Tuan", balas Grace dengan ekspresi datar seperti biasanya.
"Maaf?".
"Kau seharusnya memanggilnya tuan Richard", kata Grace memperingati.
Jane terdiam menatap Grace, dia tidak pernah menyangka lady Grace akan bereaksi seberani itu. Mengingat selama ini Grace terkesan tidak perduli dengan bagaimana hubungan Richard dan Jane selama ini.
Grace berjalan pelan mendekati Jane.
"Tolong agar ucapan anda selalu di jaga", kata Grace, dia berdiri tidak jauh dari Jane. Tinggi badan Jane yang melebihi Grace, tidak membuat sang lady merasa terusik. Kemudian Grace melanjutkan, "dan tentang hubungan yang aku miliki dengan suamiku, itu sama sekali bukan urusan anda, kuharap anda selalu ingat dimana seharusnya posisi anda berada". Grace tersenyum hangat sambil mengatakannya. Lalu berjalan melewati Jane dan meninggalkan wanita itu.
Jane tercekat serta kehilangan kata katanya, Jane cepat cepat menekuk kakinya menghormat ketika menyadari lady Grace melewati dan meninggalkannya.
Caroline segera menyusul lady Grace tanpa mengatakan apapun. Sebagian pelayan yang menyaksikan perseteruan kecil antara sang istri dan selir masih terdiam dengan gugup. Tidak satupun berani mengeluarkan suara dan perlahan mulai meninggalkan Jane sendirian di luar. Wanita itu masih berdiri di sana dengan perasaan terkejut bercampur gugupnya. Jane akhirnya menyadari jika ia tentu tidak dapat bertingkah macam macam di depan seorang lady Grace.
Grace cukup puas dengan sikap yang dia ambil. Gadis itu memang sudah berniat memperingatkan Jane ketika Grace sengaja keluar ikut mengantar Richard pergi berburu, Grace ingin mempertegas posisinya sebagai istri sah Richard Howard, Grace yakin Jane akan selalu mengantar Richard menjelang kepergiannya untuk berburu. Maka dari itu Grace sengaja bersikap hangat pada Richard di depan Jane, ciuman tidak terduga Richard sangat membantu tujuan Grace, sebuah kebetulan yang menguntungkan bagi Grace. Lady bertubuh mungil itu telah memutuskan agar tidak lagi membiarkan Jane terlalu bersikap leluasa di rumah ini. Bagaimanapun ini adalah rumah nya, dan dia adalah Mrs. Howard. Meskipun Richard mencintai Jane bukan mencintainya, tapi tetap saja, Grace adalah istri Richard Howard yang sah, Dan bayi Richard saat ini sedang berada di dalam perutnya.
.....................................
"My lady !, gawat tuanku!!!", seru Caroline menghambur masuk ke kamar Grace yang saat itu menghabiskan hari nya dengan merajut.
Grace terkejut dan langsung panik ketika pengasuhnya tiba tiba mendobrak masuk ke dalam kamarnya, Grace langsung berdiri dari tempat duduknya karena keterkejutannya.
"Ada apa dengan Richard???", tanya Grace dengan nada tinggi.
"Tuanku my lady!!", nafas Caroline terengah engah karena baru saja berlari.
"Katakan padaku, apa yang terjadi Caroline!!", Grace mulai berteriak frustasi.
"Tuan Richard, terkena busur panah di tubuhnya dan tubuhnya terhempas dengan keras dari kudanya my lady", kata Caroline pada akhirnya dengan nada kalut.
"Katakan dimana sekarang suamiku berada?".
"Dia tidak sadarkan diri my lady, dia sedang di bopong menuju kamarnya saat ini".
Rasa takut kini menjalar di seluruh tubuh Grace. Bagaimanapun dia Richard adalah suaminya dan Grace tidak senang jika sesuatu yang buruk menimpa pria itu. Grace hanya tidak ingin merasa kehilangan lagi, cukup ayah dan ibunya. Meskipun Grace tidak mencintai Richard, dia tidak ingin kehilangan suaminya. Tidak, jangan!. Sudah cukup dengan menjadi yatim piatu di usia muda, Grace tidak ingin menjadi janda juga, terlebih lagi dia saat ini tengah mengandung.
Tanpa sadar, air mata Grace mengalir di pipi mulus gadis itu. Grace seketika langsung berlari menuju dimana tubuh terluka Richard terbaring.
YOU ARE READING
Daughter Of The Duke
RomanceLady Grace Hamilton adalah putri satu satunya dari mendiang Duke of Bedford, tidak pernah membayangkan harus menjalani hidup sebagai istri seorang Richard Howard, anak tidak sah dari seorang bangsawan bergelar duke. Tapi hal ini mau tidak mau harus...