Grace masuk ke dalam kamar Richard dengan tergesa gesa.
Gadis itu langsung mendapati para pengawal baru saja membaringkan tubuh Richard di tempat tidur, dan Jane sudah berada di ujung tempat tidur Richard menunggu pria itu dengan raut wajah cemas.
Grace seketika mendekati Richard untuk melihat lebih dekat kondisi pria itu. Sepertinya pria itu kehilangan cukup banyak darah, dan Richard meringis kesakitan.
"Richard bertahanlah, dokter sebentar lagi akan tiba", Grace langsung menunduk di samping Richard tanpa memperdulikan Jane disana. Dahi Grace mengkerut dan keringat sedikit bercucuran di wajah mungilnya. Ekspresi Grace begitu muram hingga Richard sedikit terkejut dengan reaksi Grace itu.
Richard tidak berkata apa apa. Bagaimana bisa ia mengucapkan sesuatu di saat dirinya sedang sekarat. Bahkan untuk meraih tangan istri yang sedang mengkhawatirkannya pun Richard tidak bisa meskipun sebenarnya ia ingin.
Tidak lama kemudian dokterpun tiba di kastil Hamilton dan segera mengobati Richard. Grace sama sekali tidak meninggalkan kamar Richard selama proses pengobatannya berlangsung ketika semua orang telah meninggalkan kamar Richard termasuk Jane, kini yang tersisa hanya Grace dan dokter di kamar itu.
"Aku memberikan dia beberapa dosis obat agar tidak sadarkan diri", terang dokter Christopher ketika baru saja selesai membalut luka Richard.
Grace menoleh ke arah Richard yang sedang tidak sadarkan diri. Richard sedang berada dalam tidurnya yang damai, dan itu sedikit membuat perasaan Grace sedikit tenang. Wajah tidur Richard terlihat damai, siapa sangka wajah polos tertidur itu akan berubah menjadi dingin dan sedikit menakutkan bagi Grace ketika pria itu terbangun, di mata Grace wajah terlelap Richard terlihat manis, seketika Grace refleks menyentuh perutnya yang masih terlihat rata dan saat itu pula Grace berharap anaknya kelak akan mewarisi wajah tampan Richard, meskipun perlu di garis bawahi Grace tidak berharap anaknya mewarisi tempramen berbahaya suaminya.
Dokter Christopher sengaja membuat Richard tidak sadarkan diri agar pria itu tidak terlalu menderita merasakan sakit oleh luka tusukannya, dan juga pria itu tidak boleh banyak bergerak. Banyaknya pergerakan akan menyebabkan lamanya luka itu mengering. Begitulah yang di terangkan sang dokter pada Grace.
"Pembalut lukanya harus selalu teratur di ganti my lady", pesan dokter lagi.
Grace mengangguk paham. "Terimakasih banyak dokter", Grace berkata tulus sebelum dokter pamit kepada sang lady.
Ketika dokter Christopher keluar dari kamar Richard, Grace melihat Jack kebetulan melintas di depan pintu. Grace langsung keluar menahan dan menghampiri pemuda itu.
"Ceritakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?", sembur Grace pada Jack.
"Saat ini area berburu sedang ramai my lady. Tuanku tidak sengaja terkena anak panah dari pemburu lain", sesal Jack.
Grace tidak pernah menduga bahwa berburu bisa jadi seberbahaya ini karena ayah Grace tidak pernah mengalami kecelakaan saat berburu seperti yang Richard alami.
Grace hanya meringis saat mendengarkan penuturan Jack.
....................
Richard berusaha membuka kelopak matanya yang terasa berat, kepalanya terasa sedikit pusing dan berputar. Ia berusaha menggerakan tubuhnya, tapi ketika ia hendak bangun, bahunya terasa teramat perih dan keram yang sangat tidak tertahankan. Richard mengiris kesakitan merasakan luka tusuk anak panah yang memghujam bahunya.
Tiba tiba pria itu merasa sesuatu bergerak di samping ranjangnya. Ia melihat Rambut coklat keemasan terbaring di sana, dan si pemilik rambut kini terbangun karena menyadari ringisan pria itu.
Mata hijau pemilik rambut itu seketika menatap Richard dengan sorot wajah terkejut sekaligus khawatir, ia langsung bangkit dan memperbaiki duduknya.
"Grace, mengapa kau ada disini?", tanya Richard lemah. Melihat dari raut wajah lelah istrinya, wanita itu pasti telah lama berada disini menemani Richard.
"Oh Richard kau terbangun?, apakah sakit?", nada bicara Grace terlihat sedih.
"Aku baik baik saja", balas Richard cepat. Pria itu harus berulang kali menyadarkan dirinya yang tidak mempercayai atas apa yang dilihatnya ketika pertama kali siuman. Istrinya lady Grace yang menemaninya dengan raut wajah yang kusut.
"Tentu saja kau tidak baik baik saja!, lihatlah dirimu", kata Grace dengan nada tidak setuju.
Grace menarik nafas frustasi, "kau tidak ingin jika anak mu terlahir yatim bukan?", kata Grace melanjutkan.
Alis Richard berkerut atas kalimat yang baru saja di lontarkan Grace, wanita itu sekarang jelas telah berani menyela nya. Apa ini akibat yang timbul karena sikap lunak Richard pada wanita itu?. Tapi pikiran mengganggu itu seketika lenyap karena Richard menangkap air mata yang jatuh di pipi Grace.
"Richard, kau membuatku khawatir", Grace menutup mulutnya dengan tangan. "Berjanjilah agar tidak melakukan itu lagi pada kami?", lanjut Grace.
Kata kami tentu saja langsung di pahami Richard yang berarti adalah Grace dan anak yang dikandung nya. Richard seketika merasa menyesal.
"Aku berjanji", jawabnya singkat dan pelan. Ekspresi Richard tidak terbaca sehingga ia terlihat dingin menanggapi Grace, walaupun sebenarnya tidak seperti itu. Tapi itulah Richard Howard, pria itu masih kaku untuk untuk memperlihatkan ekspresi nya pada istrinya.
Grace langsung bangkit dari tempat duduknya, ia mengusap air matanya dan menatap Richard, dagu gadis itu mulai terlihat sedikit terangkat.
"Kalau begitu aku permisi", jawab Grace datar.
Grace tidak menunggu balasan Richard dan langsung beranjak keluar dari kamar.
Setelah di luar kamar, Caroline telah menunggu majikannya.
"Panggil Jane untuk menemani suamiku", perintah Grace nyaris berbisik kepada Caroline. Wanita paruh baya itu berusaha menutupi keterkejutannya dan langsung mengangguk pada lady nya tanpa banyak bertanya dan segera melaksanakan perintah lady Grace.
.................
Grace sedang duduk di depan perapian di atas kursi goyang ketika Caroline masuk ke kamarnya.
Grace melirik Caroline, wanita paruh baya itu membalas lirikan Grace memberi isyarat bahwa perintah lady nya telah ia laksanakan.
"My lady apa anda baik baik saja?, anda menjaga tuan Richard semalaman", Caroline terlihat khawatir.
"Aku baik Caroline, aku hanya sedikit lelah", Grace menghebuskan nafas pelan.
"Sebenarnya apa yang coba anda lakukan? Anda menemani tuan Richard semalaman dan seketika anda memerintahkan saya menyuruh nona Jane menemani suami anda". Caroline benar benar tidak mengerti dengan pola pikir lady nya.
"Aku sedang hamil Caroline, aku butuh istirahat demi kesehatan anak ini. Richard membutuhkan Jane untuk menjaganya", terang Grace.
Meskipun jauh di dalam lubuk hatinya Grace ingin terus tinggal di samping Richard selama pria itu sakit, tapi Grace juga harus memikirkan kesehatannya sendiri demi janin yang ada di kandungannya Grace sama sekali tidak boleh egois. Lagi pula mungkin Richard akan jauh lebih nyaman bersama Jane, wanita yang benar benar dicintai pria itu. Ya, tentu saja Richard akan lebih membutuhkan Jane di sampingnya terlebih lagi dalam keadaan pria itu yang sedang terluka parah. Grace mendapati dirinya tidak senang dengan fakta yang baru saja ada di kepalanya akan tetapi apa lagi yang dapat di lakukan gadis itu?.
![](https://img.wattpad.com/cover/202599608-288-k403767.jpg)
YOU ARE READING
Daughter Of The Duke
RomansaLady Grace Hamilton adalah putri satu satunya dari mendiang Duke of Bedford, tidak pernah membayangkan harus menjalani hidup sebagai istri seorang Richard Howard, anak tidak sah dari seorang bangsawan bergelar duke. Tapi hal ini mau tidak mau harus...