Jauh di dalam lubuk hatinya Richard masih ingin Grace menemaninya, akan tetapi ia tidak dapat menemukan alasan kuat untuk menahan Grace lebih lama lagi.
Pintu seketika berbunyi pertanda ada seseorang yang masuk, Richard menoleh berharap istrinya, lady Grace lah yang datang. Tapi kenyataannya ia harus menelan rasa kekecewaannya karena yang hadir jelas bukanlah lady Grace, melainkan Jane.
"Oh tuanku aku merindukanmu", kata Jane langsung menghambur masuk dan mendekat pada Richard.
"Aku lelah Jane, bisakah kau meninggalkan ku", kata Richard dingin sambil membuang muka.
Jane terkejut karena tidak biasanya Richard menolaknya mentah-mentah seperti itu, tapi mengelak hanya dapat merusak suasana hati Richard, dan membuat Richard marah adalah hal terakhir yang Jane inginkan.
Jane segera keluar dari kamar Richard dengan perasaan kecewa.
Entah mengapa ketika berharap bahwa Grace lah yang hadir tetapi bukan membuat Richard ingin marah. Ia nyaris saja kehilangan kendali dengan menyuruh Jack segera memanggilkan Grace, tetapi Richard berusaha menahannya, ia tidak ingin tindakannya akan merubah kembali sikap manis Grace menjadi kaku dan murung. Richard menyukai Grace yang sering tersenyum padanya dan menyukai Grace yang merawat dan menemaninya ketika sakit. Untuk itu Richard bersedia bersabar hingga kunjungan Grace berikutnya.
Sore hari nyaris segera datang, tetapi lady Grace tak kunjung kembali. Richard mulai kehilangan kesabarannya, Ia sama sekali kehilangan selera makannya hingga Jane datang hendak menyuapinya. Richard melempar piring yang di pegang Jane hingga jatuh kelantai dan pecah.
"Tuanku, jika begini terus kau tak akan pulih", kata Jane memohon.
"Kubilang aku tidak ingin makan!", bentaknya.
"Tuan kumohon".
Para pelayan saling menatap ragu di belakang Jane yang sedang berlutut membereskan pecahan piring yang tadi di lempar Richard.
"Keluar dari sini, jika kalian tidak keluar maka aku akan memenggal kepala bagi siapapun yang tidak meninggalkan ruangan ini", ancam Richard.
Dua orang pelayan yang menemani Jane segera angkat kaki dari kamar Richard. Jane sempat ragu untuk keluar, tetapi ia memutuskan untuk meninggalkan Richard juga sebelum pria itu lebih murka lagi.
........................
Grace sedang membaca buku di atas kursi goyangnya ketika Caroline masuk ke kamarnya dan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi di kamar Richard.
"Dia akan memenggal kepala siapapun yang mengganggunya?", ulang Grace terkejut.
"Aku takut itu benar my lady", kata Caroline menunduk ketakutan.
Grace menghembuskan nafas bingung, baru saja ia hendak mengunjungi Richard di kamarnya, tetapi berita yang di bawakan Caroline membuatnya takut dan mengurungkan niatnya. Grace berpikir, seorang Jane yang dicintai Richard saja di usirnya secara kasar, terlebih lagi dirinya.
"Jadi apakah tuan Richard belum memakan makanannya?", tanya Grace.
"Kurasa iya my lady", jawab Caroline.
"Itu artinya dia juga tidak meminum obatnya", kata Grace mulai berpikir.
"Caroline bisakah kau memanggil dokter untuk datang kemari, kurasa jika suamiku menolak kita semua, kurasa dia tidak akan menolak dokter".
"Baik my lady", Caroline pun segera melaksanakan perintah sang lady.
Perkiraan Grace ternyata tepat, Richard tidak mengusir dokter dan dokter telah mengganti perban dan berhasil membuat Richard memakan sesuatu serta meminum obatnya. Sepeninggal dokter, hanya Jack yang bisa keluar masuk di kamar tuannya. Setelah kejadian beberapa hari lalu tak ada yang berani masuk ke dalam kamar Richard selain Jack.

YOU ARE READING
Daughter Of The Duke
RomantikLady Grace Hamilton adalah putri satu satunya dari mendiang Duke of Bedford, tidak pernah membayangkan harus menjalani hidup sebagai istri seorang Richard Howard, anak tidak sah dari seorang bangsawan bergelar duke. Tapi hal ini mau tidak mau harus...