Don't forget to vomment if you like this story! 🌻
_
"DASAR TUKANG DRAMA."
"PENIPU."
"PEMBOHONG."
"RAMPOK."
Haechan noleh ke Jeno. "Rampok apaan? Jangan ngelucu disaat kaya gini. Dasar gak lucu."
Sementara Lia menghembuskan nafas marah, kemudian berkacak pinggang. "Rena, Renjun jelasin semuanya ke kita!!!"
Oke, ini gua sama Renjun didudukin di sofa ruang tamu dan di kepung sama Lia dan diikuti temen-temen Renjun lainnya.
Renjun berdecak terus berdiri tapi dadanya langsung di dorong pelan sama Haechan. "Kalem lur, duduk dulu urusan belom selesai.
Sumpah rasanya kaya keciduk satpol pp gegara kumpul kebo anjir.
"Diem aja terus kalian berdua." Sewot Lia.
Gak lama kemudian Lia marah lagi. "GIMANASIH INI KOK PADA DIEM AJA?"
"Tadi lu kan nyuruh diem." Jawab Renjun gua hampir ketawa tapi gua tahan karena sorot mata Lia natap tajem banget ke arah gua.
Lia menggerutu sebel. "Hhhhhhh, ini ada apa sih? Ren, lu, ah sumpah kecewa gua. Gatau ah, balik aja gua. Lagian lu ga ngijinin gua kesini kan tadi? Iyakan? Lu bohong banyak banget tau gak sih sama gua? Bodo. Besok gausah duduk sama gua." Kata Lia terus balik badan ancang-ancang mau pergi dari hadapan gua.
"Tunggu." Mata gua ngabsen satu demi satu orang yang ada di ruangan ini dan ngerasa ganjel. "Jaemin mana?"
Semua orang langsung pada ngeliat sekitarnya dan bener , Jaemin ngga ada.
"Jen, tadi di parkiran bukannya sama lu?" Tanya Haechan
"Lah iya??"
"Kita cari Jaemin dulu." Usul Renjun.
Jeno, Haechan, Jisung sama Chenle langsung kedepan rumah Renjun. Renjun yang lagi duduk juga ikutan berdiri begitu juga gua.
"Lu duduk aja. Lagi sakit jangan banyak gerak."
"Tapiㅡ"
"Duduk aja Renaaa, ngrepotin tau ga kalo lu sampe pingsan lagi." Setelah bilang gitu Renjun jalan sambil nelfonin Jaemin.
Lia senyum senyum ngeliatin gua. Gua jadi malu dan malingin muka tapi Lia terus narik muka gua biar hadap dia.
"Jadi apa yang udah terjadi sebenernya? Lu pacaran sama Renjun selama ini?"
"Apasih ya engga lah."
"Jangan boong."
"Bener Li. Sumpah."
"Terus ini semua maksudnya apa? Kenapa kalian punya tas yang sama?"
Gua mau jawab tapi ada suara teriakan yang nyaring banget. Semua orang yang denger juga pasti langsung tau itu teriakan chenle yang nyaringnya kaya lumba-lumba.
"Bang Jaeeeeem. Lu dari mana aja?"
Gua sama Lia lari kecil ke depan. Disana ada Jaemin nuntun sepedanya sambil ngos-ngosan.
"Huh.. huh... Huh... Capek gua. ENCOOOOK."
Jeno sama Renjun langsung ketawa. Haechan pertamanya biasa aja terus dia ketawa juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love You | Renjun [✓]
FanfictionMusuhan dan menang pas adu mulut bukan hal yang menarik lagi. Diam diam kita mencoba hal baru, yaitu jatuh cinta. ㅡ Cinderéyna,2O19.