Setelah tanya gua sekarang sama siapa, Renjun ngga banyak bicara lagi. Dia ngga tanya gimana pas gua pertama kali sampe sini, dia bahkan ga bahas masalah kita putus sama sekali.
Gua juga ga tanya sama dia gimana perjuangan dia daftar mandiri di China. Gua masih takut dan ngerasa canggung aja bahas yang dulu-dulu.
Mungkin dia juga merasakan hal yang sama.
Selang beberapa waktu setelah menepi di halaman depan restaurant, hujan reda.
Kita lanjut jalan-jalan sambil menikmati kuliner khas Paris. Mampir makan malam juga jam setengah tujuh di rumah makan yang terkenal di deket Menara Eiffel. Katanya, Rumah Makan ini udah berdiri sejak empat ratus tahun yang lalu.
Kita nggak banyak bicara. Paling cuman saling nanyain Lia sama Hanin gimana, Jaemin gimana, Jeno, Jisung, Chenle, Haechan gimana.
Pesanan datang. Gua pesen steak daging sementara Renjun pesen ikan tuna gitu.
"Selamat makan." Kata dia.
"Bisa ngga ngilangin duri ikannya?" Tanya gua.
"Bisa lah."
"Awas jangan ketelen."
"Eh si itu hamil lou." Kata Renjun tiba-tiba.
Gua naro garpu sama pisau saking kagetnya. "Siapa?"
"Si Ucing."
"GILA SAMA SIAPA?"
"Gatau siapa tersangkanya. Selamat ya udah jadi nenek."
"Ih kalo gitu berarti lu jadi kakek jugㅡehm, selamat makan."
Renjun senyum senyum gak jelas sambil sesekali ngelirik gua. Nampol dia dosa gak sih? Ngeselin soalnya.
Gua cuek cuek aja sampai selesai makan. Renjun sih yang selesai duluan.
"Bayar Ren." Kata Renjun.
"Ga ada adab ya lu makan sama cewe gamau bayarin."
"Ya kan lu bukan cewe gua."
"Oke oke kalau bukan cewe lu, setidaknya anggep gua adik kek, kan lu lebih tua. Ayo dong, jangan pelit."
"Gimana sih ga menjamu tamu dengan baik." Renjun akhirnya angkat tangan buat minta bill. Diurus deh itu pembayarannya.
Keluar dari Rumah Makan gua tanya, "Langsung pulang nih?"
"Belanja dulu buat lu. Kayanya lu gapunya apa-apa dirumah."
"Emang gapunya. Yaudahlah karena ada lu gua mau beli semua yang ada di minimarket."
"Borong dah. Toh duit bunda kalo abis di lu juga bunda ga bakal ngomel."
"Iya dong, gua kan anak kandungnya bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love You | Renjun [✓]
Fiksi PenggemarMusuhan dan menang pas adu mulut bukan hal yang menarik lagi. Diam diam kita mencoba hal baru, yaitu jatuh cinta. ㅡ Cinderéyna,2O19.