(Season 2) 41. Terjebak

33.6K 5.1K 2.6K
                                    

Nada dering HP gua yang menandakan ada panggilan Video masuk terdengar. Gua yang sebenernya masih tidur pun terpakasa langsung bangun.

Dengan mata yang belum kuat melek sepenuhnya, gua ngeraih HP yang lagi di charge di deket tempat tidur.

Ah, si bocah busuk ini. Udah tau kalau perbedaan waktu di Prancis dan di Indonesia beda jauh, masiiiih aja telfon seenaknya.

"HALOOOOO NAX PARIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"HALOOOOO NAX PARIS. GIMANA UDAH LIAT MENARA EIFFEL BELUM?" Sapa Lia.

Sedangkan Jeno natap gua jail sambil bilang. "Udah move on belum?"

Gua berdecak, "Apaan sih, gua masih tidur. Hari ini mulai ada kelas nih, udah ah."

"Ih Jen, cola lu nih anjeng, awas tumpah ke baju gua." Lia marah sambil natap Jeno. Jeno malah lepas pegangan tangannya dari gelas cola. Jadi gelasnya digigit aja sama giginya ga dipegang lagi. Gimana Lia gak makin marah?

"Lu udah mulai ospek Li?"

Lia ngangguk sambil senyum. Jeno sekarang ngerebut HP nya, "Ren gua punya kosa kata baru nih. Kosa kata untuk keakraban."

"Apaan tuh?"

"Jancuk. Matamu picek." Ucap Jeno sambil nyengir.

Gua langsung istighfar. Kaget ngga kaget sih, soalnya Lia sama Jeno emang masuk Fakultas Ekonomi Universitas  Airlangga. Lia Ekonomi Pembangunan, Jeno Ekonomi Bisnis. Jadinya satu fakultas. Kemana-mana makin nempel.

Terlebih, mereka tinggal di Jawa Timur. Di Surabaya. Aduh rusak dah itu omongan mereka pasti pas gua balik nanti.

"Kalian lagi dimana sih? Nge-Mall ya?" Tanya gua.

Lia mindah kameranya jadi kamera belakang dan ngeliatin gua tempat yang sekarang mereka pijak. Ternyata bener, di Mall.

"Tunjungan Plaza nih. Ngadem. Pasti di paris Mall nya berkelas-berkelas kan?"

"Hn, gak hanya itu lah anjeng, dari apartemen gua jalan tiga menit udah ada counternya Hermes."

"Wah siput gila. Enak banget?!?!"

"Li, gak gitu. Kalau gemes tuh bilangnya gini 'Jancuk, gendeng ta kamu iku?'" Jeno mempraktekan dengan logat jawanya yang sedikit maksa. Gua sama Lia ketawa.

"Disana jam enam gak sih, Ren?" Tanya Lia.

Gua ngangguk. Kemudian berdiri dan buka kelambu. "Masih gelap nih. Makanya gua kadang kaya ling-lung gitu, lupa waktu. Doain gua betah."

"Betah lah pasti. Paling juga lu bakalan kecantol cowo paris."

Jeno nyeletuk. "Ha emang udah move on dari gege?"

"Gege siapa dah?" Tanya gua.

"Renjun lah, di china tuh cowo yang lebih tua dipanggil gege. Kemaren gua diajarin sama dia."

When I Love You | Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang