SEASON 2 - 18

1.4K 59 2
                                    

#AUTHOR POV #

" Can I take back my fiancee..?" Daniel berbicara dengan suaranya yang selembut beledu begitu dia kembali ke lantai dansa dan melihat Jovian sedang berdansa dengan Nic disana.
Jovian mengepalkan jemari ke samping tubuhnya, tapi laki-laki itu tidak punya pilihan lain. " sure..." ucap Jovian datar meninggalkan mereka berdua.
" are you okay ? apa dia macam-macam padamu ?" Daniel menatap Nic dari atas sampai bawah dengan seksama, memastikan gadis di depan nya baik baik saja.
Nic terkekeh dan mengangguk, " Its okay Iam good..." ucapnya meyakinkan Daniel yang tampak cemas. " apa kau sudah selesai ...?" tanya Nic, "ah... hampir lupa,
aku tidak bisa mengantarkanmu pulang darl, aku ada photoshoot mendadak ... bagaimana ?" ucap Daniel ragu. Nic mendelik menatapnya, membuat Daniel
memasang wajah memohon. " okay, aku akan naik taxi..." jawab Nic, kemudian membuat Daniel tersenyum lega. " tapi.." Nc melanjutkan kaimatnya,
membuat Daniel kembali berubah cemas, " kau harus mentraktirku shopping besok, sebagai penebus rasa bersalahmu karena membiarkanku pulang sendiri malam-malam begini.."
imbuhnya. Daniel tertawa sesaat dan mengangguk, " apapun..." ucapnya meyakinkan Nic atas persyaratan yang baru saja diajukannya.
---
Sudah hampir lima belas menit Nic menunggu taxi yang lewat, tapi belum ada satu pun yang terlihat. Gadis itu lupa membawa mantel atau apapun yang bisa dia kenakan
untuk mengusir rasa dingin yang begitu menusuk kulit tubuhnya. Sudah lewat jam delapan malam, tapi dia belum melihat satu taxi pun yang
melintasi kawasan ini. Damn !!!, gadis itu mengumpat lirih dan mengeluarkan ponselnya yang sudah kehabisan daya. Baru saja gadis itu akan memesan taxi online,
ketika dia melihat sebuah Range Rover hitam berhenti di depan nya. Seseorang tampak membuka kaca mobil dan tersenyum ke arahnya.
Damn... Why him ? batin Nic kesal. Kenapa harus selalu Jovian yang muncul dalam saat-saat terburuk nya ? dia benar-benar merasa sial.
" masuklah.." Tawar Jovian. Nic hanya menggeleng lemah, " aku akan menunggu taxi saja.." jawab gadis itu datar. Kali ini Jovian tertawa.
" tidak akan ada Taxi yang lewat hari ini, karena jalur utama baru saja ditutup " jelas Jovian, membuat Nic sedikit panik.
Dia befikir tidak mungkin akan tinggal semalaman di tempat ini.
Dengan malas-malasan gadis itu menaiki mobil Jovian dan duduk di kursi belakang. " Apa aku sopirmu ? apa kau menggajiku sebagai sopirmu ?" Jovian
menghadap ke kursi belakang dan menatap Nic tajam, membuat gadis itu mau tak mau harus pindah duduk di dekat kursi kemudi.
" Kita harus putar jalan, jadi kita akan menempuh jarak dua puluh lima menit lebih lama dari biasanya, kau bisa tidur kalau kau memang mengantuk.." Jelas
Jovian tanpa mengalihkan pandangan nya dari kemudinya. Nichole tidak bergeming. "jangan khawatir... aku tidak akan macam-macam denganmu, aku pria baik baik okay"
canda Jovian, yang langsung dibalas dengusan Nic, " pria baik apa? dasar brengsek...!!" runtuknya yang lebih terdengar seperti bisikan.
Nichole sudah terlalu lelah berdebat dengan pria yang dianggapnya paling brengsek , dia lebih memilih menutup kelopak matanya dan terlelap.


# NICHOLE POV #

Aku terbangun begitu merasakan tenggorokan ku begitu kering dan tak tertahankan.Dimana aku ? ini tidak seperti di kamarku ? wait... bukankah aku tadi di mobil bersama Jovian ? apa yang ... ? .
Otakku berusaha mencerna apa yang sedang terjadi, aku mengingat dengan jelas kalau aku terakhir kali berada di Rangerover milik Jovian dalam perjalanan pulang kami. Tapi kenapa aku tiba-tiba sudah berada di tempat tidur yang bukan miliku ?
Aku keluar dari kamar yang penuh dengan aroma maskulin persis seperti parfum yang sering dikenakan Jovian. Aku sadar sekarang, ini apartemen Jovian , rupanya. mungkin aku ketiduran di mobilnya, dan dia tidak bisa masuk ke dalam apartemenku. kenapa dia tidak membangunkanku saja ? kenapa malah membiarkan aku tidur dikamarnya ?. Tunggu... aku bahkan belum melihat laki-laki itu sama sekali, dimana dia ? aku berjalan disekitar ruang tamu dengan botol minum yang masih kugenggam dan menemukan pria itu sedang tidur diatas sofa milik nya dengan pulas.

 aku bahkan belum melihat laki-laki itu sama sekali, dimana dia ? aku berjalan disekitar ruang tamu dengan botol minum yang masih kugenggam dan menemukan pria itu sedang tidur diatas sofa milik nya dengan pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terlihat tampan, bahkan saat sedang tidur, koreksi! dia memang selalu terlihat tampan . batinku.
Aku berencana mengambil selimut dari kamarnya, dan memakaikan nya, tetapi aku lupa menutup botol minum ditanganku dan membuat air didalamnya tumpah membasahi dressku. shit, makiku pelan.
Aku bisa masuk angin kalau terus memakai dress ini, aku harus kembali ke kamarku sendiri. oops.. astaga, apart ini dikunci dengan sistem keamanan menggunakan sandi, bagaimana aku bisa keluar dari kamar apart Jovian ? aku bahkan tidak tahu sandi nya.sial, runtukku kesal. Aku tidak punya pilihan lain.

Aku mencari lemari pakaian milik Jovian, mengeluarkan salah satu kemeja asal dan memakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mencari lemari pakaian milik Jovian, mengeluarkan salah satu kemeja asal dan memakainya. kemeja itu terlihat seperti dress yang benar-benar pendek padaku. aku mengikat rambutku keatas agar tidak merasa risih dan berjalan keluar kamar untuk mencari sesuatu yang bisa ku makan , Lapar di tengah malam membuatku sulit untuk pergi tidur.

# JOVIANPOV #

Tidurku terganggu begitu mendengar suara-suara yang berasal dari dapur, aku mmebiarkan kelpak mataku terjaga dan mencari asal sumber suara. Aku menemukan Nic disana dengan semangkuk mie instan di tangannya, gadis itu terlihat begitu kelaparan, tapi bukan itu yang menjadi perhatian ku, melainkan pakaian yang dikenakannya. Bukan kah itu kemeja ku ? kenapa gadis itu mengenakan kemeja ku ? . Aku menahan nafas begitu Nic menggeraak-gerakan tanganya keatas, mencoba meraih sesuatu diatas rak, membuat kemeja bagian bawahnya ikut terangkat dan memperlihatkan kaki nya yang indah. sial... susah payah aku menelan salivaku sendiri. Aku beringsut berdiri dibelakangnya dan mengambil sesuatu yang coba diraihnya dari tadi. " kau bisa naik kursi lain kali..atau minta tolong padaku" ucapku datar. Nic menolah dan pandangan kami bertemu, manik-manik miliknya terlihat begitu cerah, membuat hasrat yang sudah kutahan sejak tadi tak bisa lagi kukekang. Aku memangut bibirnya dengan miliku, mengunci tubuhnya dalam kurungan lenganku yang kokoh. Aku menciumnya.aku bisa merasakan Nic mencoba mendorongku tapi usahanya sia sia saja, detik berikutnya dia pasrah dan membuatku menciumnya semakin dalam.
Aku menggiring tubuh Nic keatas sofa tanpa menghentikan ciuman kami, membuat gadis itu terkunci dibwah tubuhku. Aku memindahkan ciumanku ke leher atau beberapa bagian di tubuhnya, meninggalkan bekas kepemilikan disana. Gadis ini benar-benar seperti candu bagiku, aku tidak bisa berhenti menginginkannya. Dia begitu terasa seperti Mika ku. Aku menurunkan tangan ke kancing kemeja nya dan berusaha melepasnya, hingga detik kemudia Nic mencekal pergelangan tanganku dan menatapku dengan sendu, " Iam Not ready..." ucapnya parau, membuatku mengurungkan niatku dan mengecup pucuk kepala nya singkat.
" it's okay... kita tidur saja kalau begitu, ayo... disini sempit.." ucapku, mengangkat tubuh nya kedalam gendongan dan membawanya ke kamar.

# NICHOLE POV #

ini gila ! aku hampir saja melakukan itu dengan nya, dengan pria brengsek yang sudah merusak masa depan ku !, semaik aku berusaha keras menolaknya, tubuhku semakin menginginkan nya dan tidak mau menghentikan apa yang dia lakukan.
Aku menahan tangan nya sebelum dia bertindak lebih jauh, " Iam Not ready..." ucapku parau. Aku terlalu takut , aku takut dia akan melukai ku seperti dulu, aku takut mempercayai lelaki brengsek ini lagi, atau mungkin aku takut ... kalau dia mengetahui aku sudah tidak...pertama kali melakukan ini. Entahlah semua ini membuatku bingung. Memikirkan kalimat mom yang mengatakan bahwa dia adalah pria brengsek yang telah merusak hidupku membuatku begitu membencinya, tapi merasakan setiap sentuhan dan tatapan nya padaku, aku merasa seperti kami memang terkait satu sama lain.

THE CEO - SEASON 2 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang