8 Oktober 2019
16:10Langit biru berhias awan putih seakan menjadi bukti betapa cerahnya sore itu. Matahari mulai condong ke ufuk barat, dengan semburat jingga sebagai penghias.
Sebentar lagi bulatan oranye akan tenggelam, berganti oleh gelap malam bertabur bintang.
Luhan berjalan tanpa gairah dibawah cuaca secerah ini. Bibir tipisnya sama sekali tidak bisa tertarik ke atas barang sedikitpun.
Orang orang biasanya akan semangat saat jam pulang kantor tiba, mereka bisa tidur bersantai di rumah setelah penat seharian bekerja.
Tapi Luhan tidak begitu. Oh, bahkan ia sama sekali tidak bersyukur untuk cuaca dan pemandangan indah langit yang ia jumpai di jalan pulang.
Empat tahun bekerja sebagai pegawai bank, sudah membuat Luhan terbiasa. Terbiasa dalam segala hal.
Bangun pagi, memasak sarapan sendiri sebelum berangkat kerja, berinteraksi dengan teman teman sekantor, bekerja, pulang kantor, bertemu kekasihnya, memasak untuk makan malam, menonton televisi, dan tidur.
Kurang lebih seperti itu kehidupan Luhan selama empat tahun sejak membeli apartemen sederhana di dekat tempat kerjanya.
Meskipun melakukan kegiatan yang sama terus menerus, Luhan sama sekali tidak merasa bosan, asal ada Sehun disisinya.
Bibir lelaki cantik itu selalu tersenyum saat nama Sehun terlintas dibenaknya. Secara otomatis, wajah tampan Sehun terbayang, lengkap dengan senyuman paling menawan.
Bagi Luhan, Sehun itu sempurna.
Tidak ada yang lain, selain Sehun.
Jarak usia keduanya yang terpaut empat tahun sama sekali tidak menjadi penghalang. Walau Sehun lebih muda, tubuh tinggi tegapnya mampu melindungi Luhan.
Menjadi tameng kala si lelaki cantik butuh perlindungan, memanjakannya, mengimbangi untuk bersikap dewasa, saling pengertian, dan yang paling terpenting mencintainya.
Sama seperti Luhan, rasa cinta Sehun juga sama besarnya.
TBC
Seriusan ini ngga ada yg baca? (ಥ ͜ʖಥ) duh dahal saya kangen hunhan banget nih

KAMU SEDANG MEMBACA
Miel | EXO hunhan
Fanfiction[COMPLETED] Pertemuan tak sengaja Sehun dan Luhan di kedai ramen. Enjoy~