Visit

93 8 0
                                    


Hari ini Nala janji ke Nao buat bawa dia ikut ke kantor. Sebenarnya Nala males bawa adiknya ini, tapi karna ini permintaan Nao untuk pertama kalinya lagi setelah berita kematian Papanya, maka gak ada alesan buat Nala nolak lagi.

Kebetulan juga Mama mereka lagi keluar kota buat kunjungan ke rumah Oma mereka, dan lagi urusan kampus Nao udah selesai, jadi bisa dipastiin Nao bakalan frustasi ditinggal di rumah sendirian.

"Nal ... Lama lagi gaaaak ?? Laper udaaah ..." rengek Nao

"Sabar Nao, ini dikit lagi. Abis ini selesai kita makan. Ok !" jawab Nala sambil berkedip

"Huuuffftt ... Gw jalan2 aja ya dulu. So boring ..." keluhnya

"Mmm ... Jangan jauh2. Ntar nyasar ..."

"Ya kali gw nyasar disini"

Nao keluar dari ruangan Nala, jalan dengan santainya. Lumayan jadi pusat perhatian, karna semua isi kantor itu orang2 dengan pakaian formal. Sementara Nao, cuma make shirt navy dengan strip putih dan jeans yang robek di bagian dengkul. Rambutnya di ikat pony tail keatas, nunjukin lehernya yang putih dan jenjang.

Decitan converse nya yang beradu dengan lantai dan gemerincing gelang kaki yang seirama sesekali kedengeran ditengah hiruk pikuknya suasana kantor. Orang2 yang ngeliat bakal gak percaya kalau dia gadis berumur 26tahun. Lebih mirip anak umur 18 atau 19 tahun.

Nao jalan disepanjang koridor kantor, sesekali bibirnya bersiul pelan, dilihatnya beberapa orang, dan beberapa kali juga dia ngelempar senyum manisnya ke karyawan papanya. Lalu tiba2 matanya membulat, ngeliat satu sosok didepannya yang lagi berdiri

"Mbok Nah !" teriak Nao

Sukses bikin semua orang disana ngeliat dia dengan tatapan heran

Wanita paruh baya itu langsung ngeliat pemilik suara yang lari kearahnya, dan sekilas senyum merekah dibibirnya. Matanya sedikit berkaca2 ngeliat sosok Nao

"Neng Nao ...." ucapnya

Nao langsung meluk Mbok Nah tanpa pikir panjang

"Mbok Naaaah, Nao kangeeen ...."

"Mbok Nah jg kangen sama Neng Nao ...."

Kedua nya berpelukan kayak Ibu sama anak yang lama kepisah. Bikin orang2 disana terharu sekaligus penasaran, sebenarnya mereka ada hubungan apa ??

Mbok Nah OB dikantor ini sejak kantor ini pertama kali dibuka. Tepatnya waktu Nao masih SMA. Nao sering main ke sini sepulang sekolah, kadang dijemput supir, kadang sendiri naik bus.

Mbok Nah udah nganggep Nao anaknya sendiri. Bahkan dulu Nao lebih milih nginep dirumah Mbok Nah berhari2 ketimbang harus tinggal dirumah bareng Nala kalau Mama Papanya ke Jepang.

Tapi semenjak beberapa tahun lalu, tepat saat Nao dikasih tau kalau Papanya meninggal, Nao gak pernah lagi ke rumah Mbok Nah. Dia lebih milih ngurung diri dirumah

"Neng Nao udah makan ?? Mbok buatin nasi goreng sosis ya .... " ucap Mbok Nah terharu

Kalimat yang selalu sama selama bertahun2 setiap Nao ketemu wanita itu. Kalimat yang Noa rinduin.

"Iya ! Nao mau !" jawabnya semangat dengan suara bergetar

"Ayok ke pantry ...." balas Mbok Nah sambil ngerangkul Nao

Setelah sampai pantry Mbok Nah langsung masak buat Nao. Nasi goreng sosis buatannya bagi Nao gak ada duanya. Dulu Nao rela nahan laper cuma supaya Mbok Nah masakin porsi jumbo buat dia

"Makan Neng, nih mbok buatin spesial ...." ucap Mbok Nah sambil nyodorin piring yang udah penuh dengan masakannya

"Waaaah ...." mata Nao berbinar ngeliat bulir2 nasi

Tanpa pikir panjang Nao langsung melahap tanpa jeda. Lalu disuapan ke lima nya, gadis itu berhenti. Bulir air matanya menetes di pipinya. Ada rasa sedih dan terharu di hatinya

"Neng .... enggeus, sadaya anu kasorang. Ulah mikir deui. Yang penting neng geulis ayeuna bagja ...." ucap Mbok Nah sambil ngusap2 tangan Nao

Nao menelan nasinya kasar, mengangguk mengiyakan. Walaupun enak, tapi tiba2 selera makannya hilang. Seakan tau apa yang Nao rasain, Mbok Nah langsung mendekap Nao kepelukannya. Membiarkan gadis itu terisak dipelukannya

"Neng, mbok cuma berdoa semoga neng geulis selalu dilindungi Tuhan, pasti ada cara untuk Neng Nao bahagia ....."

Jelas Mbok Nah tau cerita tentang Nao. Nala pasti cerita panjang lebar ke wanita paruh baya itu. Nala mau Mbok Nah juga tau apa yang sedang menimpa keluarga mereka. Bukan tanpa alasan, Mbok Nah itu udah dianggap seperti keluarga sendiri sama 2 gadis manis itu. Dan pastinya Mbok Nah orang yang selalu bisa jaga rahasia.

"I-iya M-mbok, ma-makasih ...." ucap Nao penuh isak

Lalu isak tangis haru kembali memenuhi ruangan pantry selama beberapa menit, kemudian berganti jadi tawa rindu diantara mereka berdua

***

Nao keluar dari ruang pantry dengan mata yang sedikit sembab dan hidung memerah. Sesekali ditariknya nafas dari hidungnya yang sedikit tersumbat, tapi gak bikin dia berhenti bersiul.

Nao memang suka bersiul, ntah kenapa itu bikin mood nya balik lagi, atau itu nandain dia in good mood. Lagu Can't Smile Without You dari Barry Manilow favoritnya.

Nao bersiul disepanjang koridor lantai 3. Lantai itu cukup sepi karna cuma ada ruang meeting, ruang berkas, toilet, dan beberapa ruang kerja lainnya. Nao suka aroma disetiap lantai di gedung ini, membuat dia kadang ngerasa dejavu.

Suara gelang kakinya yang gemericing terdengar seiraman dengan siulannya. Lalu tiba2 langkahnya melambat, samar2 dia denger siulan juga. Siulan dengan nada yang sama dengannya.

"Ha ?? Kok ....." gumam Nao kecil

Lalu Nao menaikkan bahunya, gak mau ambil pusing. Mungkin perasaanya aja atau siulnya menggema, pikirnya. Lalu kembali jalan.

Tapi baru 3 langkah, siulan itu kedengeran lagi. Masih serentak dengannya dan bikin Nao berhenti dari siulannya. Gadis itu sekarang penasaran dengan siapa lagi dia bersiul. Dicarinya asal siulan itu, dan entah kenapa Nao ngelanjutin siulannya seakan mancing orang itu.

Lalu saat Nao sibuk mencari, seorang pria keluar dari ruang berkas diujung koridor, berjalan kearahnya. Tubuhnya lebih tinggi dari Nao, rambutnya dark brown kehitaman dan lebat, turun sampai nutupin keningnya, hidung mancung dan bibir yang tipis.

Nao belum sadar sampai bibir tipis pria itu mengeluarkan siulannya. Siulan yang sejak tadi dicarinya. Spontan Nao langsung ngelihat kearah pria itu, dengan siulan yang gak berhenti. Lalu dengan sekejab mata mereka beradu pandang.

Pria ini sedikit terkejut karna Nao bersiul sama persis dengannya. Matanya gak berhenti natap Nao, lalu saat mereka berpapasan, sudut mata masing2 masih saling melirik. Kemudian setelah berlalu dan saling membelakangi, keduanya tersenyum serentak dibalik masing2 tubuh mereka. Hingga pria itu hilang di ujung koridor.

Drrrt ... Drrrt ....

Tiba Hp Nao berdering, dan ternyata sang kakak udah mulai kehilangan adiknya

"Lo kemana ???" tanya Nao

"Elo yang kemana nyet !!! Udah dibilang jangan jauh2 !! Balik sekarang !!!" pekik Nala dari ujung telfon

Nala langsung mutusin telfonnya

"Buset dah ini orang, kangen banget apa ya ???" gumam Nao tanpa dosa

🍃

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa komen dan vote untuk The Unplanned Love

💜 Azmi's

The Unplanned LoveWhere stories live. Discover now