Heart Beat

104 3 0
                                    

Mizzu menenggak soda miliknya, ucapan tentang pulang lebih awal sepertinya harus ia batalkan, karna mendadak dia harus ikut bertemu rekan bisnisnya tentang proyek Macco Line. Proyek yang udah dia tunggu2 sejak 2 bulan lalu, yang menyita semua perhatiannya. Juga hal yang dia rasa sudah menyelamatkannya dari situasi terburuk sepanjang hidupnya. Perjodohannya dengan Naomi.


Triiing ...


Satu notifikasi masuk ke ponselnya, membuat hazel matanya yang tajam melirik kearah ponselnya yang sedari tadi tergeletak diatas meja.


1 chat from Naomi New

Naomi New :
"Kamu pulang jam berapa ??? Makan malem bareng gak ??"


Mizzu membuang pandangan dari ponselnya, mengedarkannya ke lain arah. Tangannya kini menopang dagunya yang lancip. Sedetik kemudian Mizzu kembali menyandarkan tubuhnya di kursi tempat dia duduk.


Tak lama berselang seorang wanita dengan rambut sebahu duduk dihadapannya, meletakkan nampan diatas meja yang berisi junk food favorit Mizzu, Hamburger.


"Lama ya ?? Antriannya lumayan panjang ...." ucap gadis itu


Mizzu menggeleng pelan, lalu tersenyum kecil kearah gadis itu.


"Kamu masih suka Burger kan ??" tanya nya memastikan


"Masih kok ...." ucap Mizzu dengan senyum manisnya


Tunggu, senyum manis ?? Siapa gadis dihadapannya, sampai Mizzu bisa mengumbar senyumnya secara cuma2.


Rara, kakak senior Mizzu sewaktu kuliah dulu yang juga sempat magang dikantornya beberapa bulan. Cantik, pintar, ambisius, gak banyak omong, dan adalah cinta pertama Mizzu. Bukan mantan, hanya cinta pertama. Karena sejatinya Mizzu gak pernah mengutarakan isi hatinya, dan Rara masih tetap setia menunggu hingga Mizzu benar2 mengatakannya secara langsung. Sayang, belum sempat dia mendengarnya, Mizzu terlanjur berganti status.


Tapi itu cerita saat masa2 kuliahnya berlangsung, hingga setahun saat Rara masih bekerja di kantornya. Setelah gadis itu menghilang tanpa kabar, pria pemilik senyum kotak itu menemukan tambatan hati yang baru, meski kembali Mizzu harus menelan pil pahit untuk kisah cintanya.


Dan kini, keduanya kembali bertemu dan duduk saling berhadapan. Debar itu masih terasa, menghentak jantung Mizzu cukup kencang. Cinta pertamanya kembali dan mustahil perasaan itu tidak datang tiba2. Rara dengan kesederhanaanya, mampu membuat Mizzu mengingat kepingan kenangan indah mereka dulu.


"Wooo, banyak banget ini. Kak Rara gak salah ??" tanya Mizzu dengan wajah takjub


"Hahahahaha, ya gak la .... Aku sengaja traktir kamu, aku tau pasti kamu udah jarang makan burger kan ??"


Senyum kotak milik Mizzu mengembang sempurna, bersamaan dengan breadcheeksnya yang padat. Sangat bertolak belakang dengan mimiknya selama ini dengan Nao. Jika dengan Nao Mizzu hanya bisa mengerutkan alisnya sepanjang hari, maka berbanding terbalik jika dirinya bersama dengan Rara. Mizzu bisa tersenyum lebar hanya dalam hitungan detik. Ini bukan seperti pilihan antara es krim rasa strawberry atau vanilla, yang Mizzu sudah tau apa pilihannya. Ini tentang seseorang yang pernah mengisi penuh hatinya, hingga tak ada ruang kosong yang tersisa, hingga apapun yang ada didalam diri Rara selalu menjadi hal favoritnya.


"Jadi beneran gak pernah makan lagi ??" tanya Rara kembali memastikan


"Gak Kak ... Ibu gak ngijinin sih, hehehehe"


The Unplanned LoveWhere stories live. Discover now