Precious one

65 4 0
                                    



Terkadang seseorang pernah lupa seberapa besar kharisma yang ia punya. Betapa ternyata ia punya magnet yang kuat untuk menarik orang2 sekitarnya, hingga mereka terpaku akan dirinya. Begitu juga dengan Mizzu.

Satu waktu ia bisa sepenuhnya sadar bahwa dia benar2 bisa mencuri perhatian semua orang, entah itu wanita maupun pria. Wajahnya yang tampan, namun juga dingin -hampir datar bahkan-, ditambah dengan kharismanya yang terbilang kuat dan tenang, membuat dia benar2 dijuluki the icy boss.

Mizzu, seseorang yang sebenarnya benci jika eksistensinya mencuri perhatian, harus menerima kenyataan bahwa memang saat ini dialah bintang utamanya.

Bagaimana tidak ?? Jika saja seluruh ruang publik tau bagaimana ia dengan berani menjatuhkan pilihan ke kakak iparnya, maka telak sudah membuat Mizzu hilang wibawa. Walau itu cerita lama, tapi tetap saja hatinya masih berdesir saat harus berhadapan dengan wanita bernetra tegas itu. Walau bukan karna cinta, tapi luka yang senantiasa terbuka, menghantamnya kembali ke dasar perih tak bersuara.

Mungkin hal itu yang sekarang membuat Mizzu benar2 membenturkan hatinya ke dalam dinding arogansi. Menutup semua kemungkinan akan dirinya dan Naomi, karna jelas kekonyolan itu saat melihat kedalam dirinya kembali. Bagaimana kenyataan benar2 seakan mempermainkan hidupnya. Dipaksa menikahi adik dari gadis yang ia sukai.

Namun entah kenapa, ada dorongan kecil yang membuat Mizzu merubah kemudinya. Sadar atau tidak, pria itu seakan meletakkan hatinya di meja pertaruhan. Bertaruh dengan dirinya sendiri, mengeras agar bisa lepas dari pernikahan palsu ini. Atau melunak dan menyerah dengan keadaan.

"Mau langsung balik ??" tanya Mizzu memecah keheningan

"Bentar lagi, tunggu mama puas ketemu Nao ...." jawab Nala pelan

Mizzu mengangguk paham. Keduanya kini berjalan di koridor rumah sakit yang sepi. Setelah kejadian sebelumnya ditaman, keduanya kini kembali nampak canggung. Mizzu sedikit menyesal sudah menenangkan Nala. Bagaimana bisa dia kembali jujur tentang perasaannya dulu yang sudah susah payah ia buang. Kekecewaan itu kembali membayangi. Tak hanya itu, ia merasa begitu bodoh, dan kalah untuk kedua kalinya. Tapi kembali ia bungkus semuanya dengan dingin hatinya.

Sedangkan Nala, sedari tadi otaknya tidak berhenti berfikir mencerna semua ucapan Mizzu. Tidak menyangka Mizzu akan sefrontal itu. Walau hatinya tak tersentuh sama sekali, yang ada kekhawatirannya akan nasib Naomi semakin bertambah. Dengan sifat dingin dan tega yang Mizzu miliki, ia terus berfikir apakah mungkin Mizzu akan membahayakan Nao ?? Jelas Nala bisa membaca kekecewaan Mizzu yang ia pendam selama ini. Berfikir bgaimana bisa adiknya hidup dengan orang yang justru menyayanginya lebih dari yang seharusnya ?? Lalu mau sampai kapan mereka berdua akan hidup dalam keterpaksaan. Begitulah Nala, dengan semua prasangkanya.

"Soal yang tadi ..." ucap Nala pelan

"Gak usah dibahas, itu cerita lama" jawab Mizzu dingin

Laki2 itu tau apa yang ada di pikiran Nala, jelas dia harus melindungi harkat dan martabatnya. Sementara Nala kembali membuang pandangannya yang sedari tadi masih tertuju kearah Mizzu.

"Lo beneran mau cerai sama Nao ??" Nala kembali khawatir

Mizzu menghentikan langkahnya, lalu menatap Nala yang masih berjalan pelan didepan. Setelah sadar Mizzu berhenti, barulah Nala berbalik menatap pria dingin itu.

"Gak ......." balas Mizzu datar

Pria itu kembali melangkah menyeimbangi posisinya dengan Nala. Terlihat wajah Nala yang sedikit tenang.

The Unplanned LoveWhere stories live. Discover now