The Wedding

117 7 0
                                    

Jantung Nao berdegup teramat kencang. Nafasnya sedikit tersengal, ada rasa sesak didadanya. Ditatapnya kembali bayangannya di cermin. Cantik , bahkan sempurna.

Gaun putih long sleeve dengan bagian leher melebar hingga ke bahu dengan sentuhan kalung permata dilehernya. Bagian belakang yang backless nampilin punggung nya dengan sempurna, tatanan rambut yang disanggul dengan tambahan crown diatas kepalanya bikin Nao bak putri raja di negeri dongeng.

Tapi dia ngerasa semua itu gak ada apa2 nya. Ini bukan pernikahannya, bukan kemauannya. Rasa sesak didadanya makin mendalam ketika tau yang akan jadi walinya dialtar nanti bukan Papanya, melainkan Pak Wayan. Lalu satu hembusan kasar keluar dari mulutnya

"Huuuuh ...."

"Nao ......" suara Nala mengalihkan nya

"Nala ....."

"Hey sweetheart ... Look at you, so beautifull ....."

"Thanks Nal. Mama mana ??"

"Ada didepan. Mau kesini tadi, tapi ada beberapa keluarga dateng. Oma juga udah didepan ...."

"Oooh ...."

Nao narik nafasnya lagi kemudian menghela dengan kasar lagi. Tiba2 ada atmosfir aneh disana, keduanya hening. Nao kembali menghadap ke cermin, diikuti Nala dibelakangnya

"Nao ......"

"I know .... everythings gonna be Okay. I just .... nervous"

"Hey ... take a deep breath. You can do it " ucap Nala sambil mengusap bahu Nao

Nao mengangguk paham

"Nyet, gw boleh nyerah sekarang gak ??"

"What ?!?!!?! Ya gak lah ! ini tuh udah didepan mata Nao ...." ucap Nala panik

"Abisnya gw parno Naaaal ... Ini gemeter nya gak ilang2 tau !!!" pekik Nao

"Tau gitu mending gw tolak aja dari kemarin ya ... Nyesel gw" sambungnya kesal

Nala ngeliat Nao dengan mulut setengah menganga. Nao yang ngeliat pose kakaknya langsung senyum. Lalu keduanya tertawa bersama

"Hahahahahahahhahaha ....."

Ruangan ganti itu seketika dipenuhi dengan suara tawa keduanya

"Ekhem ... Mba Nao ..." sapa Pak Wayan yang udah didepan pintu

Mereka berdua langsung berhenti dan langsung ngeliat kearah pria paruh baya itu. Nao yang tau kalau waktunya udah tiba, ngeliat Nala sekali lagi

"Nao ... you can do it ! Remember that Me and Mom love you so much ...." peluk Nala

Nao langsung nyambut pelukan Nala, badannya masih bergetar. Tapi entah kenapa pelukan Nala rasanya sedikit ngurangi gugupnya.

"Aku keluar dulu ya ...." sambung Nala sambil melempar Wink nya

Nao ngangguk mengiyakan , walaupun sebenarnya dirinya masih ingin ditemani kakaknya itu. Tapi apa daya, waktu nya udah tiba. Nala jalan keluar ruangan ganti dan saat dipintu, dia mengangguk ke Pak Wayan. Seakan mempercayakan adiknya ke pria paruh baya itu.

"Halo Mba Nao, Mba bener2 keliatan cantik ..." ucap Pak Wayan

"Hehehe, as i said I'll be beautifull so much today ....."

Pak Wayan cuma senyum dan ngangguk tanda setuju

"Ayo mba ... Semuanya udah pada nunggu " ucap Pak Wayan sekali lagi

The Unplanned LoveWhere stories live. Discover now