Mother In Law

100 6 0
                                    



Siang ini Mizzu dan Nao bakalan dateng ke rumah orang tua Mizzu buat berkunjung. Sebenarnya Nao gak terlalu nolak, dia cuma bingung mau ngapain dia sampai disana. Tapi diyakinkan nya dalam hati kalau semuanya bakal baik2 aja. Dan lagi Mizzu juga janji sehabis dari sana, mereka bakalan ke rumah Nao juga. Itu yang bikin Nao semangat. Dia udah kangen banget sama Mamanya dan Nala.


Setelah kejadian dikantor kemarin, Nao dan Mizzu sama2 berdiam dikamar. Cuma ketemu waktu makan malam dan sarapan pagi tadi. Sebenarnya gak ada pengaruhnya sama sekali ke mereka kalaupun mereka selalu ketemu di setiap sudut rumah, mereka cuma masih ngerasa masing2 dari mereka itu hanya seperti angin lalu, gak ada artinya.


Sepanjang jalan Nao dan Mizzu gak ngeluarin sepatah katapun, seperti sebelumnya. Itu lebih baik menurut mereka, karna kalau aja ada satu yang mulai percakapan duluan, pasti bakalan berujung pada perang.


Akhirnya mereka tiba di depan rumah dengan pekarangan yang cukup besar. Rumah bercat coklat muda dan bergaya klasik dengan ayunan di halaman depannya. Ada 2 pohon rindang di masing2 sisi rumah yang bikin suasana terasa sejuk, sekalipun mataharinya sedikit panas.


Mizzu masuk ke dalam rumah , diikuti Nao dibelakangnya. Beberapa pembantu terlihat menyambut mereka


"Silahkan masuk Mas ..." ucap salah satu pembantu


"Ibu mana ??" tanya Mizzu


"Ada dibelakang Mas, mau dipanggilkan ??"


"Mmm , Ayo ...." angguk Mizzu yang langsung ngajak Nao masuk


Nao cuma ngangguk ngikuti Mizzu, jalan kearah halaman belakang yang gak kalah luasnya dengan halaman depan rumah. Disana udah berdiri wanita paruh baya yang lagi sibuk nyiramin bunga2.


"Nyonya ... Mas Mizzu dan Mba Naomi datang ...."


Seketika wanita itu langsung noleh kearah Mizzu dan Nao, satu senyum lebar merekah dari bibirnya


"Naomi ....." panggilnya


"Bu ......." saut Nao yang keluar dari balik tubuh tinggi Mizzu dengan senyum manisnya


Nao mungkin bisa kasar sama Mizzu, tapi gak dengan wanita didepannya ini. Mertuanya ini selalu memancarkan aura teduh bagi Nao. Membuat Nao ngerasa tenang ada disampingnya. Langsung diraihnya tubuh wanita itu dan merangkulnya


"Jadi sekarang cuma Nao aja yang disambut ?? Mizzu udah gak laku ??" ucap Mizzu iri


Mizzu berdiri dipintu belakang persis menuju kebun. Dua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya. Ibunya yang tadi masih sibuk meluk Nao, langsung mengalihkan pandangan dengan senyum lembutnya


"Kenapa ?? Kamu iri ?? Kamu kan udah sering Ibu peluk, kalau Nao kan baru kemarin ..." ucap Ibunya sambil mengusap rambut Nao

The Unplanned LoveWhere stories live. Discover now