Rencana lupa

153 28 0
                                    

Author pov

"Mel! Gamau tau pokoknya harus lupain Senja!" kata Fira dengan tatapan serius.

Baru saja Amel duduk di bangkunya sudah dikejutkan oleh Fira "Kenapa dah?"

Fira yang terlihat serius langsung menunjukkan hp nya pada Amel

"Mereka foto bareng, fotonya ga biasa! Mereka kayak foto couple,"

Amel melihat foto tersebut, dimana Rian merangkul Renata dengan senyuman manis yang dipancarkan. Ditambah lagi mereka memakai baju yang sama.

Amel mencoba untuk berpikir 'Apa apaan ini?' Apa yang dia lakukan sekarang? Sungguh Amel sudah berpikir dari awal untuk berhenti menyukai Senja. Berhenti memikirkannya? Menyerah? Atau tetap menunggu?

Amel menatap dengan tatapan kosong. Walaupun hanya masalah bucin seperti ini, tetap saja yang namanya Amel akan selalu memikirkan hal itu terus menerus.

Belva yang untungnya dekat di meja Amel segera mendekati gadis itu "Mel gapapa? Muka mu pucat.."

Amel langsung beranjak dari bangku dan pergi meninggalkan kelas.

"Mel! Mau kemana?"

Fira ingin mengejar Amel tapi ditahan oleh Belva

"Biarin dia sendiri dulu, dia butuh waktu,"





Gadis yang baru saja meninggalkan kelasnya berada di taman, dia duduk di dekat air mancur. Ia melamun dengan tatapan kosong dengan rambutnya yang diikat satu.

"Jangan ngelamun kak, entar dimakan dinosaurus," bisik seseorang disebelah nya.

Amel langsung menengok asal suara itu, dan benar saja, Bernard.

"Apa hubungannya sama dinosaurus?"

"Bosen kalo sama hewan lainnya,"

Amel mengangkat alisnya "Dih gajelas! Ngapain ikut-ikut kesini,"

Pemuda itu langsung menyipitkan matanya tak lupa juga dengan tawanya yang remeh. "Lah gua udah dari tadi disini, kak Amelnya aja yang tiba-tiba duduk disini,"

Amel menghiraukan jawaban Benard.

Ish untung doi sabar Bernard sabar  batin Bernard

Ya, Bernard sudah mempersilahkan Amel untuk datang dalam hidupnya. Eh sepertinya ada yang salah

Angin berhembusan. Membuat rambut Amel sedikit berantakan. Dengan sigap Amel membuka ikatan rambutnya dan segera mengikatnya kembali.

Dimata Bernard, itu adalah hal yang membuat jantungnya berdegup kencang. Bahkan Bernard yakin semua cowok yang melihat itu pasti sama dengannya.

Cantik. Itu yang sekarang pikiran Bernard.

"Woy anak orang lu apain?!" teriak Adit dari kejauhan

Bernard langsung jatuh dari kursi taman itu, bahkan hampir mengumpat "Eh buset kaget,"

"Mel udah dibilangin gausah cengeng, gausah percaya juga," baru datang saja , Adit sibuk mengomel.

"Dit," panggil Amel.

Melihat itu, tumbuh perasaan Adit yang ingin memukul teman laki-lakinya itu.

"Udah deh, aku gamau halu lagi,"



















Impossible ✔ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang