Sarah

131 25 0
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author POV

Amel memakan cemilan di bangku belajarnya yang berada di kamarnya. Sambil menonton orang bermain game. Amel ahli dalam game, di lemari kecilnya penuh dengan video game.

Tok tok tok!

"Keluaaar," ucap Amel yang masih menatap laptop nya.

Kak Alex membuka pintu kamar Amel dan masuk. "Mau ikut ke Sarah?"

Amel langsung memberhentikan videonya dan menatap Alex "Mau,"

---

Mereka berjalan melewati desa yang banyak penduduk setempat. Sekali-sekali berhenti di sebuah sungai untuk istirahat.

Mereka sampai di sebuah pohon yang berukuran kecil. Disana terdapat papan yang bertuliskan 'SARAH' mereka berdoa dan menaruh bunga dibawa pohon tersebut.

Sarah, adik bungsu dari keluarga Amel. Meninggal karena jatuh dari sungai, kepalanya terbentur batu. Kejadian tersebut membuat Amel merasa bersalah, ia merasa bersalah telah membiarkan Sarah pergi. 

Air mata jatuh di pipi Amel. Alex langsung memeluk adiknya dan mengusap rambutnya.
Mereka kesal pada diri sendiri, ayah, dan... ibu.
Mereka benci sangatlah benci pada ibu mereka.
Ibu yang rela meninggalkan anak-anaknya demi lelaki lain. Ayah mereka juga harus meninggalkan mereka  demi pekerjaan.

Selama SMP Amel menjadi pemurung dan selalu melamun. Karena ia masih menyalakan dirinya atas kejadian Sarah. Tapi yang membuatnya ceria selama ini adalah rasa penasaran pada Rian. Tapi Rian sudah tidak ada baginya.

Alex melepaskan pelukannya "Mel kamu tau ngga, sebelum kejadian tragis yang menimpah Sarah, Sarah pernah mengatakan ini.. 'Kak Alex, jangan bolehin kak Amel sedih!' "

Amel hanya menahan air mata nya jatuh, matanya sudah berkaca-kaca, ia menatap pohon itu. Dalam hatinya hanya ada satu kalimat.. yaitu
'Maaf'

 yaitu 'Maaf'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




---
Di tengah perjalanan, Alex tiba-tiba berhenti di sebuah jalan ia menatap dingin pada Amel "Ayo kita ke supermarket," ucapnya diakhiri dengan senyuman lebar

Amel mengangguk dan langsung lari menuju supermarket yang ada di depan mereka.
Mereka jadi balapan masuk ke supermarket.

Amel melebarkan matanya setelah melihat beberapa cemilan kesukaannya berada di sana, sama juga dengan Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Amel melebarkan matanya setelah melihat beberapa cemilan kesukaannya berada di sana, sama juga dengan Alex.

"Ini kak!" -Amel

"Ini juga uy," -Alex

"Wih ada ini kak!" -Amel

"Ambil langsung!" -Alex

Betapa hebohnya mereka di supermarket, sampai-sampai mbak kasir nya menggelengkan kepala.

---
Mereka sampai di rumah, saat memasuki rumah terdapat seorang laki-laki berumur an 50-54 tahun.

Laki-laki tersebut menoleh dan menatap mereka "Dari mana saja kalian?"

Amel menatap balas dengan dingin dan hendak pergi, tetapi tangannya di tahan oleh Alex

"Menemui Sarah," ucap Alex yang masih memegang tangan Amel

Laki-laki itu menghembuskan nafas lega, "Ku dengar sekolah Amel akan libur sementara, Jadi bersiap-siaplah ke rumah utama,"

Amel membesarkan matanya "Tapi ayah, aku ingin di sini,"

"Tidak ada tapi-tapi an, sudah lama kalian tidak kesana," balasnya

"Ayah! -"

"Iya kami akan siap-siap," kata-kata Amel terpotong oleh Alex

---

"Amel ayo masuk mobil," ucap Alex sambil membawa tasnya

Amel masuk dalam mobil dengan wajah kesal.

Kenapa harus kesana sih?! Ngapain dia pura-pura peduli ke gue sama kak Alex.

Perjalanan yang begitu melelahkan hari ini bagi Amel dan Alex, Amel menatap jendela mobil seperti hobinya di kelas. Dan hobi melamun ia lakukan sekarang.

Flash!

Amel membuka handphone nya.

Bernard dinosaurus

Kak dimana?

Dimana aja bisa

Serius dong kak

Di mobil

Yah pergi dong

Ngga kabur

Padahal mau aku
ajak kerumah ayahku
Yah....

Ngapain coba kerumah
ayahmu?

Mau kenalin dinosaurus
buriq

Ih tau ah bocah!

Hehe gaboleh
marah nanti cantik nya
Berkurang

Y!

Ih imut

Apaan sih

Hwehehe

Amel tertawa melihat Bernard yang ngga jelas. Sampai-sampai ia tidur terlelap di mobil. Alex tersenyum dan mengusap pipi Amel.







Bisakah aku beralih perasaan?


Author POV end

Impossible ✔ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang