Semoga jodoh

142 24 0
                                    

Author pov

"Mel, sapa kok? Kali gua bisa bantu," Fajar berusaha membujuk Amel

Amel hanya mendengus kesal "Gua gamau, gua udah gasuka Jar,"

"Gua gaakan bilang sapa-sapa," kata Fajar dengan muka sok imut nya

Tatapan mengalah berpihak pada Amel, gimana ngga setiap hari pertanyaan Fajar hanya itu.
"Bener?"

"Iya benerrr," -Fajar

"Hmm, namanya Senja,"

Fajar menyipitkan matanya "Lu kira gua tolol apa? Gaada namanya Senja di kelas sebelah oi. Lu jangan pake nama samaran anjir sama aja woi,"

Sedangkan Amel hanya cengengesan "Oke oke tebak-tebakan dulu aja,"

"Diterima," -Fajar

Dimulai dari tarikan nafas "Dia biasanya bareng Pandu sama lu,"

"Aji?" -Fajar

"Bukan,"

Tiba-tiba mata Fajar melebar "Jangan bilang, Rian?" dengan suara kecil

Amel hanya membalas dengan senyuman

Fajar masih diam tidak percaya.













Amel menatap papan tulis yang kosong benar-benar kosong seperti pikirannya.

Bruk!

Tiba-tiba Bernard datang dan menaruh minuman kaleng di meja Amel. Tersontak Amel terkejut dan membuyarkan lamunan nya.

"Jangan melamun kakak yang cantik," dengan senyuman khas Bernard

Amel terkekeh mendengarnya "Isa ae lu,"

Senyuman manis itu masih terukir di wajah Bernard "Kak, kalo misalnya lo pacaran sama orang yang dibawah umur lo  gimana?"

"Ya tergantung, kalo umurnya lima tahun ya ga mau lah njir," balas Amel sambil membuka minuman kaleng yang di berikan Bernard tadi

Bernard memutar bola matanya "Ck ya ga gitu juga lah, maksudnya kalo umurnya se-gu-e gimana,"

Amel hampir memuntahkan minumannya, segera ia tahan "Uhuk uhuk.. Ya kalo emang jodoh ya gapapa,"

Senyuman terukir kembali ke wajah Bernard "Semoga jodoh ya kak,"

Amel menatap Bernard dan melebarkan pupil matanya

"Hah?"













Adit pov

Gue hampir shock apa yang di katain Fajar
Yang harus gue lakukan sekarang apa? Harus mendukung atau memisahkan?

Flashback

Fajar meraupi mukanya dengan tangan "Gua ga habis pikir di suka sama Rian,"

"Biarin udah, dia juga tau kalo itu mustahil," -Adit

Fajar melebarkan pupil nya "Mustahil? Lu kan tau Rian itu gimana,"

Yang aku lakukuan hanya memproses kata-kata Fajar "Maksud lo apa?"

"Soal.... "

Kini berganti diriku melebarkan pupil mataku "Astaga gue lupa,"

Flashback end

Adit pov end






Impossible ✔ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang