"Amel! Rian... Rian bakal pindah sekolah!" Fira memukul meja Amel.Amel membelakkan matanya "Ga mungkin," ucap Amel tak percaya
"Bukan sekolah aja dia bakal pindah negara juga!" timpal Fira
Belva langsung ikut mumukul meja Amel "Berarti kamu bisa ngelupain dia dengan mudah,"
Amel hanya terdiam, berpikir apa keputusan kemarin ia salah? Adit yang melihat itu ikut dalam obrolan mereka
"Mel, kalo lu masih suka sama dia... nyatain perasaan lu sekarang sebelum terlambat... ini hari terakhirnya," ucap Adit
Amel terdiam benar-benar bingung harus memilih yang mana, Amel masih ada perasaan terhadap Rian, di sisi lain ada orang yang sedang berjuang.
"Ikuti perasaan lu," lanjut Adit
---
Amel berlari dan berlari untuk menemukan Bernard. Ia terus mencari sebelum pulang sekolah tiba.
Sampai-sampai Amel menemukannya, ia berada di mesin minuman kaleng.
"Bernard!" teriak Amel
Bernard langsung menoleh.
"Kita perlu bicara!"
Mereka sampai di taman, dimana sebutan dinosaurus buriq yang berawal di sana.
Amel menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Ia gugup, apa keputusannya sudah matang? hanya itu yang ada di pikarannya."Sudah mau jawab?" tanya Bernard
Bernard? Bernard juga merasakan gugup.
Tapi ia tahu apa yang akan di ucapkan Amel."Iya gue jawab sekarang ... Aku......
aku juga menyukaimu...
tapi, rasa sukaku padamu tidak sama dengan rasa sukaku dengan Rian....
Maaf... Aku ga bisa jadi milikmu..."
Bernard mengukir senyumannya. Ia merelakannya...
Kring Kring
Bel pulang berbunyi.
Amel melebarkan matanya, ia harus cepat... Sebelum semua terlambat..."Kejar! Sebelum terlambat!" ucap Bernard
Amel tersenyum, dan mengangguk
pasti!
"Thanks" balas Amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible ✔ (REVISI)
Novela Juvenil"Dia tau namaku?? Impossible!" -Amel "Impossible?" - Rian