Chapter 3

317 74 6
                                    

"Oh, gue lupa, robot kayak lo mana mungkin punya hati?"

-Donghyun

°°°

Donghyun sedari tadi hanya mengurung dirinya di dalam kamar, perkataan Yunseong benar-benar membuat dirinya kesal hingga ia ingin sekali menenggelamkan pria itu.

Donghyun sedari tadi hanya mondar-mandir layaknya setrika sembari memikirkan bagaimana caranya supaya Yunseong mau menerima ajakannya menjadi pemeran utama di film pendeknya.

Seketika sebuah lampu muncul di kepalanya. Donghyun segera tersenyum setelah menemukan ide yang menurutnya mampu membuat Yunseong menerima tawarannya.

"Gue nggak akan nyerah, Yunseong!"

Donghyun segera bangkit dari tempat tidurnya untuk menyiapkan apa saja yang ia perlukan besok pagi

°°°

Yunseong dan ketiga temannya, kini sedang berjalan di koridor sekolah untuk menuju ke kelasnya. The 3Y1D, itulah julukan yang mereka dapatkan di sekolah. 3Y1D sendiri singkatan dari Yunseong, Yuvin, Yohan, dan Dohyon.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba saja langkah mereka terhenti lantaran Donghyun menghalangi jalan mereka.

"Selamat pagi, Yunseong!" ujar Donghyun dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Yunseong tidak menjawab, ia tetap pada ekspresi seperti biasanya, datar.

"Pagi juga masa depan Abang, ada yang bisa dibantai?" tanya Yuvin yang langsung mendapatkan jitakan di kepalanya dari Yohan.

"Sakit anjing!" umpatnya dan Yohan hanya memasang wajah malas.

"Mau ngapain, Hyunnie?" tanya Dohyon yang membuat Yohan dan Yuvin menatap bingung ke arahnya.

"HYUNNIE?" tanya mereka kompak dengan suara yang sangat keras.

Dohyon memilih diam, tidak menjawab dua makhluk yang menurutnya sangat tidak penting.

"Lo bertiga duluan aja, gue ada perlu sama Yunseong," ujar Donghyun dan Dohyon mengangguk.

"Nanti dulu! Kok tadi si Dohyon manggil lo Hyunnie?" tanya Yuvin masih dengan wajah bingung.

"Nama gue Donghyun, dia manggil gue Hyunnie soalnya Jinwoo juga manggil gue kayak gitu" jawab Donghyun yang membuat Yuvin bernafas lega.

"Gue kira lo pacaran sama Dohyon. Syukur deh kalau nama lo Donghyun, jadi pengen juga dipanggil pake nama imut" ujar Yohan.

"HANNIEEE!!" ujar Yuvin ke Yohan dengan suara yang keras.

"Tai, kerdus lo anjing. Degem lo noh urus" tukas Yohan dan Yuvin hanya nyengir gak jelas.

Yuvin, Yohan, dan Dohyon akhirnya pergi meninggalkan Donghyun dan Yunseong.

"Pagi, Yunseong!" seru Donghyun dan Yunseong masih tetap diam.

Yunseong malah berjalan menunggalkan Donghyun sendirian yang membuat Donghyun kesal.

"Ih, Yunseong! Kok gue ditinggal si?" teriaknya kemudian mengejar Yunseong untuk mensejajarkan langkahnya.

Yunseong tidak memperdulikan teriakan Donghyun. Ia justru mempercepat langkahnya supaya tidak bertemu dengan bocah yang menurutnya tidak penting.

Dengan lari yang cepat, Donghyun akhirnya berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Yunseong.

"Lo sekarang udah mau kan bantuin gue?"

"Nggak."

"Gue bakal lakuin apapun asal lo mau jadi pemeran di film gue," ujar Donghyun dan jawaban Yunseong masih tidak.

"Lo bisa baca naskahnya dulu, siapa tau lo minat," ujar Donghyun yang membuat Yunseong memberhentikan langkahnya.

Yunseong menatap tajam ke arah Donghyun. "Mana?"

Donghyun yang paham, segera mengambil fotocopyan naskahnya dari dalam tasnya.

Ia memberikan naskah tersebut ke Yunseong. Tiba-tiba saja ia membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Yunseong lakukan.

Yunseong merobek naskah tersebut menjadi potongan-potongan kecil kemudian melemparkannya ke wajah Donghyun

"Lo tau? Naskah lo itu sampah," ujar Yunseong yang membuat Donghyun mengepalkan tangannya.

Plak.

Satu tamparan berhasil mendarat mulus di pipi Yunseong. Donghyun sudah tidak tahan, ia merasa harga dirinya benar-benar diinjak-injak.

"Lo kira bikin naskah kayak gitu nggak perlu otak sama waktu?" tanya Donghyun dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Kalau lo nggak suka sama naskah gue, bilang. Nggak usah kayak gini!"

"Dasar robot. Oh gue lupa, robot kayak lo mana mungkin punya hati?" lanjutnya

Donghyun membungkukkan tubuhnya kemudian mengambil potongan-potongan naskahnya dan pergi meninggalkan Yunseong yang masih diam di tempatnya.

Perasaan bersalah kini menjalar di sekujur tubuh Yunseong. Ia merasa dirinya benar-benar kelewatan memperlakukan Donghyun seperti itu.

Yunseong membalikkan badannya. Menatap punggung Donghyun yang semakin lama semakin mengecil.

Sial, Yunseong mengkhawatirkan pria manis itu.

°°°

Makin gemes gak sama Yunseong? :v


_zae_

Mr. Silent (HwangGeum) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang