Setelah semalaman tidak bisa tidur karena perkataan yang dilontarkan oleh Yunseong. Donghyun sekarang sedang bersiap-siap ke taman dengan Yunseong.
Yunseong sudah menunggunya di bawah, ia tidak mau membuat pria itu menunggu lama karena tidak mau diceramahi oleh kata-kata yang menyakitkan.
Donghyun kini sudah berada di bawah untuk menemui Yunseong yang sedang mengobrol dengan Hyunsik, papinya.
Yunseong yang menyadari kedatangan Donghyun segera pamit dengan Hyunsik.
"Saya pamit, Om." Hyunsik mengangguk.
"Donghyun pergi dulu, Poppa!" ujar Donghyun sembari mengecup pipi Hyunsik persis seperti anak kecil.
"Sudah jangan cium Papi, nanti pacar kamu cemburu," ujar Hyunsik sembari terkekeh.
Donghyun hanya mengerucutkan bibirnya dan segera pergi dengan Yunseong.
Yunseong hari ini menggunakan motor, membuatnya terlihat lebih keren berkali-kali lipat.
Yunseong sudah naik duluan ke motornya, sementara Donghyun bingung bagaimana caranya untuk naik ke atas motor Yunseong yang besar dan tinggi.
"Kenapa?"
"Tinggi," cicit Donghyun dan Yunseong segera turun dari motornya kemudian menstandarkan motornya.
Yunseong segera mengangkat Donghyun kemudian mendudukannya di jok motor belakang yang membuat Donghyun terkena serangan jantung mendadak.
"Punya badan itu yang tinggi," sarkas Yunseong dan Donghyun memilih untuk tidak memperdulikannya.
Sebelum motor Yunseong melesat pergi meninggalkan rumah Donghyun, Yunseong terlebih dahulu menyuruh Donghyun untuk melingkarkan tangannya ke pinggan Yunseong dan Donghyun hanya menurut karena ia malas berdebat dengan Yunseong.
Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di tempat tujuan. Ternyata Yunseong membawa Donghyun ke kedai ice cream, bukan taman.
Donghyun sangat senang tentunya! Ia jadi bisa memakan ice cream lagi tanpa harus dimarahi oleh Jinyoung, kakaknya yang sangat menyebalkan.
Yunseong turun terlebih dahulu dari motor, kemudian membantu Donghyun untuk turun juga. Jika sedang seperti ini, Donghyun benar-benar minder, Yunseong benar-benar memiliki tubuh yang bagus sementara Donghyun hanya pria bertubuh mungil. Donghyun lebih terlihat sebagai adiknya Yunseong dibanding pacarnya.
Kedua insan itu akhirnya memasuki kedai tersebut. Keadaan kedai di hari minggu memang cukup ramai, namun beruntungnya mereka berdua masih mendapatkan tempat.
Donghyun memsan tiga mangkuk ice cream rasa strawberry. Perlu diketahui, Donghyun itu pecinta strawberry garis keras!
Yunseong tidak memesan apa-apa. Ia lebih memilih menikmati pemandangan pria manis yang sedang memakan ice cream layaknya seorang anak kecil.
Donghyun makan sangat berantakan karena terlalu semangat. Sudut bibirnya terdapat ice cream yang membuat Yunseong terkekeh melihatnya.
"Donghyun?"
"Apa?"
Yunseong mendekatkan wajahnya ke wajah Donghyun yang membuat Donghyun menegang di tempat. Wajah keduanya berjarak lima centi meter.
Yunseong mengusap ujung bibir Donghyun menggunakan ibu jarinya yang lagi-lagi berhasil membuat Donghyun menegang di tempatnya.
"Jorok," ujarnya datar tanpa memikirkan bagaimana keadaan jantung Donghyun saat ini.
Donghyun berusaha bersikap biasa dan kembali melanjutkan menyantap ice cream favoritnya.
"Bukannya lo mau ngajak gue ke taman?" tanya Donghyun.
"Ayok!" ajak Yunseong
Donghyun menatap bingung ke arahnya. "Ke mana?"
"Taman."
"Sekarang?"
Yunseong mengangguk.
"Ice creamnya belum habis," ucap Donghyun seperti seorang anak kecil yang disuruh berhenti memakan ice cream oleh ibunya.
"Urusan lo," ketus Yunseong.
Donghyun memasang wajah cemberutnya sementara Yunseong sedari tadi menahan tawanya dan tetap menampilkan ekspresi datar.
"Terus ice cream gue gimana?" tanya Donghyun dengan tampang memelas.
"Pilih gue atau ice cream?" Yunseong bertanya pertanyaan yang menurut Donghyun sangat random.
"Lo!" jawab Donghyun semangat.
Yunseong tersenyum senang.
"Alasannya?"
Donghyun tersenyum sumringah ke arah Yunseong.
"Lo bisa beliin gue ice cream, sedangkan ice cream gabisa beliin gue Yunseong," jawab Donghyun yang membuat Yunseong sedikit bingung namun setelahnya ia mengerti.
"Jadi, bolehkan gue mesen ice cream lagi dan lo yang bayar?" tanya Donghyun dengan mata yang berbinar yang membuat Yunseong gemas.
Sial! Kenapa Donghyun sangat menggemaskan?
°°°
To Be Continued
_Zae_
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Silent (HwangGeum)
Random"Lo mau, kan, bantuin gue?" Yunseong menatap Donghyun datar "Enggak" "Gue akan ngelakuin apapun kalau lo bantuin tugas gue," ujar Donghyun sembari terus mensejajarkan langkahnya dengan Yunseong "Enggak" "Gue mau jadi asisten lo selama satu bulan asa...