Chapter 13

305 66 38
                                    

Senin, hari yang membuat Donghyun merasa sangat malas. Bagaimana tidak? Pagi-pagi sekali Yunseong sudah datang ke rumahnya dengan alasan ingin berangkat sekolah bersama.

Tentu saja hal itu membuat Donghyun harus terburu-buru bersiap-siap memakai seragam sekolahnya.

Dirinya kini sedang sarapan bersama Hyunsik, Jinyoung, dan juga Yunseong. Sementara Maminya? sedang sibuk dengan butiknya yang berada di luar Negri.

"Kamu sering-sering datang pagi-pagi ya, Seong. Biar Donghyun gampang bangunnya." ujar Hyunsik dan Yunseong hanya mengangguk sembari tersenyum.

Donghyun sedari tadi hanya memasang ekspresi cemberutnya. Satu meja dengan mereka ternyata menyebalkan.

"Ini sebenarnya mau sarapan atau menggosip?" sindir Donghyun yang membuat Hyunsik diam karena takut putra kesayangannya marah.

Donghyun melanjutkan sarapannya dengan tidak semangat. Yunseong memang benar-benar membuat mood nya berantakan.

Setelah selesai sarapan, Yunseong dan Donghyun segera pamit pada Hyunsik begitupun dengan Jinyoung.

Yunseong dan Donghyun berangkat dengan mobil Yunseong, sementara Jinyoung dengan motornya sendiri.

Alasan Yunseong tidak ingin ke sekolah naik motor karena kasian nanti Donghyun susah naik nya ):

Di dalam mobil, Donghyun hanya menatap ke arah jendela. Dirinya masih kesal dengan Yunseong yang membangunkannya pukul lima pagi.

Hanya ada kebisuan di antara mereka, baik Yunseong maupun Donghyun, karena tidak ada yang membuka obrolan sama sekali.

Kalian sudah tau bukan, bagaimana sikap Yunseong? Dingin dan banyak diam.

Tapi entah kenapa, untuk kali ini, Yunseong tidak ingin menjadi dingin dan banyak diam. Ia ingin mendengar ocehan Donghyun.

"Marah?" tanya Yunseong namun seperti orang bergumam.

"Siapa?"

"Kamu."

Donghyun diam. Panggilan baru dari Yunseong lagi dan lagi berhasil membuatnya menjadi beku di tempat.

Namun Donghyun kembali pada sikap awal, cuek.

"Iya, gue marah sama lo!" ketus Donghyun.

"Aku," ujar Yunseong.

"Aku apanya, si?" tanya Donghyun heran.

"Sayang kamu."

Kenapa kata-kata yang begitu cheesy jika dilontarkan dari mulut Yunseong justru terkesan sangat manis dan romantis?

"Gue sayangnya sama diri gue, bukan sama lo!"

Yunseong terkekeh, jujur ia sangat merindukan Donghyun, ia ingin sekali Donghyun kembali kepadanya, menjadi Donghyun yang selalu manja dengannya.

"Ini kita kenapa nggak sampai-sampai, si?" tanya Donghyun dengan nada kesal.

Tiba-tiba saja Yunseong merubah kecepatan mobilnya menjadi sangat cepat sehingga membuag Donghyun ketakutan dan melontarkan semua umpatan kepata Yunseong.

"Yunseong pelan-pelan!"

"Yunseong jangan bikin gue mati!"

"Gue belum mau mati! Mammiii!!"

"Yunseong stop!"

"Yunseong--"

"Lo berisik."

Ucapan Yunseong membuat Donghyun diam karena Yunseong sudah menurunkan kecepatan mobilnya.

"Dasar nggak konsisten! Tadi manggil 'kamu' sekarang 'lo'!" gerutu Donghyun yang masih dapat Yunseong dengar namun Yunseong memilih untuk diam.

"Gue itu pacarnya atau apa, si? Mana ada pacar yang ngajak mati!"

"Pacar itu ngajak senang-senang!"

"Udah?" tanya Yunseong

"Apanya?"

"Udah ngomelnya?" tanya Yunseong lagi dan Donghyun hanya diam.

Mobil kini sudah memasuki parkiran sekolah. Saat Donghyun hendak membuka seatbeltnya, Yunseong menahan tangannya dan membukakan seatbelt Donghyun.

"Tunggu di sini!" ujarnya, lalu Yunseong keluar dari dalam mobil, mengitari mobilnya, dan membukakan pintu mobil untuk Donghyun.

Seketika Donghyun merasa bahwa dirinya dianggap special.

Tiba-tiba saja Yunseong mengecup pipi Donghyun, yang membuat si manis itu bersemu merah.

"Maaf, nggak bisa bikin kamu senang," ujar Yunseong, dan Donghyun masih diam.

Yunseong menggandeng tangan Donghyun dan mengantarkan kekasihnya itu menuju kelasnya.

Banyak pasang mata yang menatap iri ke arah mereka berdua, namun ada beberapa juga yang memberi tatapan kagum. Karena beberapa dari siswa di sekolah itu, Yunseong dan Donghyun sangat cocok.

Keduanya kini sampai di depan kelas Donghyun. Yunseong mengacak-ngacak rambut Donghyun, kemudian berkata, "nanti ke kantin bareng aku." Dan setelahnya ia pergi.

Donghyun masih mematung di tempatnya, kemudian bergumam.

"Yunseong kenapa jadi manis banget, si?"

°°°

To Be Continued

°°°

Ini uwu banget ga siiii T_T
Nangis aja akuuu

Mau minta saran dong, kira-kira cowok (kalau bisa uke) yang cocok jadi kembaran Donghyun, siapa ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau minta saran dong, kira-kira cowok (kalau bisa uke) yang cocok jadi kembaran Donghyun, siapa ya?

_Zae_

Mr. Silent (HwangGeum) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang