Chapter 5

338 69 15
                                    

Donghyun kini sudah berada di kelasnya setelah menenangkan diri di rooftop yang malah membuat dirinya semakin stres.

Ia membanting tasnya ke meja yang membuat Jinwoo menoleh ke arahnya.

"Kenapa lo?"

"Gue mau tolak tantangan kepsek aja lah, udah sakit hati sama omongan Yunseong," keluh Donghyun dan Jinwoo tidak tau harus menjawab apa

"Yunseong bilang naskah gue sampah, sekalipun kita jadi bikin short movie, belum tentu film itu dilihat sama orang."

"Yunseong juga ngerobek-robek naskah gue, gue nggak terima. Gue ngerasa harga diri gue diinjak-injak."

Jinwoo mengusap punggung sempit Donghyun untuk membuat si manis itu merasa tenang. Menurut Jinwoo, Yunseong sangat keterlaluan.

"Udah, itu nanti aja dipikirin lagi. Lo nggak mau ke kantin?" tanya Jinwoo dan Donghyun hanya menggeleng.

"Kalau gitu gue ke kantin, ya? Lapar," ujar Jinwoo yang diangguki oleh Donghyun.

Jinwoo berbohong kepada Donghyun. Sebenarnya tujuannya ke kantin adalah untuk memarahi Yunseong yang sudah sangat kasar kepada Donghyun.

Dengan emosi yang sudah meluap, Jinwoo melangkahkan kakinya ke meja tempat di mana Yunseong dan teman-temannya berkumpul.

"Gue mau ngomong sama Yunseong," ujar Jinwoo datar.

Yunseong yang merasa namanya dipanggil hanya menatap sebentar ke arah Jinwoo kemudian kembali fokus ke ponselnya.

Jinwoo sudah sangat kesal akan sikap acuh Yunseong. Rasanya, ingin menenggelamkan Yunseong saat itu juga.

"Lo itu emang mirip benda mati ya?" sarkas Jinwoo

"Tenang dulu dong, ada masalah apa si?" tanya Yuvin dan Jinwoo segera menjawab dengan nada tinggi.

"Teman lo yang nggak punya otak ini udah bikin banyak orang rugi!"

Yuvin, Yohan, dan Dohyon yang mendengar ucapan kemarahan Jinwoo hanya bisa diam dan kembali menyimak.

"Kalau lo nggak mau bantu, nggak usah matahin semangat orang!"

Yunseong yang sudah panas dengan ucapan yang dikeluarkan Jinwoo, memilih pergi dari kantin untuk menemui seseorang.

"Yunseong! Gue belum selesai bicara!" teriak Jinwoo yang tidak dihiraukan oleh Yunseong.

"Sabar," ujar Dohyon yang membuat Jinwoo diam.

"Dasar benda mati! Abis lo sama gue!" geram Jinwoo yang membuat Yohan dan Yuvin bergidik ngeri.

"Manis tapi galak banget anjir," bisik Yuvin pada Yohan.

"Iya, padahal cakep, tapi galaknya itu," timpal Yohan.

"Nggak usah ngomongin gue lo berdua!" gertak Jinwoo yang membuat Yuvin dan Yohan diam.

"Ikut gue!" seru Dohyon sembari menarik tangan Jinwoo.

"Lah? Anjing! Kenapa gue harus selalu ditinggal berduaan sama Yuvin, sih?" kesal Yohan sementara Yuvin memasang wajah genit.

"Artinya lo jodoh sama gue, Yohan."

"Najis, anjing!" umpat Yohan

Sementara di tempat lain, Yunseong sedari tadi hanya berdiri di depan kelas Donghyun. Dirinya bingung harus masuk atau tidak.

Entah kebetulan atau apa, Donghyun keluar dari kelasnya berniat untuk membuang sampah. Donghyun terkejut setelah melihat kehadiran Yunseong di depan kelasnya.

Tanpa banyak bicara, Yunseong segera menarik lengan Donghyun dan membawa pria itu menuju parkiran.

"Lo mau bawa gue ke mana?" tanya Donghyun namun Yunseong hanya diam.

Donghyun berusaha melepas cengkraman tangan Yunseong dari lengannya namun percuma, tenaga Yunseong jauh lebih besar dari tenaganya.

Setelah sampai parkiran, Yunseong kembali menarik tangan Donghyun dan menyuruh pria itu masuk ke dalam mobilnya.

"Gue nggak mau!" ketus Donghyun

"Lo mau masuk sendiri, apa gue masukin?" tanya Yunseong dengan nada datar yang membuat Donghyun merasa agak takut.

"Kalau lo maksa, gue bisa laporin lo dengan pasal penculikan!" ucap Donghyun berusaha mengumpulkan keberaniannya.

Yunseong mengambil posisi berniat menggendong Donghyun untuk memasukkannya ke dalam mobil.

Donghyun yang melihat hal tersebut sangat panik dan segera menuruti perkataan Yunseong.

"Oke, gue masuk," ucap Donghyun, pasrah.

Donghyun akhirnya sudah masuk ke dalam mobil Yunseong dan duduk di kursi penumpang depan, sementara Yunseong duduk di kursi pengemudi.

"Lo mau bawa gue ke mana si? Ini belum jam pulang," oceh Donghyun.

"Lo kalau masih berisik, gue cium," ujar Yunseong yang membuat pipi Donghyun menjadi merah padam.

Donghyun akhirnya diam, dan tanpa ia sadari, Yunseong tersenyum walaupun hanya sekilas.

"Pokoknya, gue nggak mau kita pisah lagi, Donghyun." Batin Yunseong

°°°

_Zae_

Mr. Silent (HwangGeum) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang