Chapter 9

303 68 12
                                        

Donghyun dipanggil oleh sang kepala sekolah untuk memasuki ruangannya.

Dengan langkah cepat, Donghyun kini sudah sampai di depan ruangan tersebut dan segera memanggilnya.

"Bapak kenapa panggil saya?"

"Duduk!"

Donghyun segera duduk kemudian menetralkan detak jantungnya berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa dirinya.

"Kamu kenal Yunseong?" tanya Minhyun dan Donghyun mengangguk.

"Saya mau Yunseong jadi pemeran utama di film kamu nanti," ujar Minhyun dan Donghyun hanya mengangguk lesu.

"Iya, Pak, nanti saya bujuk Yunseong supaya mau," jawab Donghyun lesu.

"Baiklah, sekarang kamu boleh pergi," ujar Minhyun dan Donghyun mengangguk.

Donghyun keluar dari ruangan tersebut kemudian mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sebenarnya apa yang Yunseong mau?

Donghyun bergegas menuju ke kelas Yunseong untuk berbicara dengan pria itu. Kelas 11 IPS 3, kelas Yunseong dan ketiga temannya.

Wajah Donghyun sudah sangat merah sekarang, ia benar-benar menahan marah. Yunseong benar-benar brengsek menurutnya.

Saat Donghyun sudah sampai di depan kelas Yunseong, tiba-tiba saja nyali Donghyun menciut. Ia jadi kehilangan keberaniannya untuk berbicara dan mengumpati Yunseong dengan berbagai kata kotor.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba saja Dohyon keluar dari kelasnya dan menatap heran ke arah Donghyun.

"Cari Yunseong?" tanya Dohyon yang membuat Donghyun sedikit terkejut.

"Bisa panggilin Yunseong, nggak?" Dohyon mengangguk kemudian kembali masuk ke dalam kelasnya untuk memanggil Yunseong.

Beberapa detik kemudian, Yunseong sudah keluar dari kelasnya dengan wajah yang dingin dan datar.

"Gue mau bicara sama lo," ujar Donghyun.

"Gue sibuk," jawab Yunseong ketus.

"Gue cuma mau bicara sebentar, Yunseong!" ucap Donghyun dengan sedikit menaikan suaranya.

"Gue nggak mau," kukuh Yunseong.

"Lima menit." Donghyun tidak mau mengalah dan Yunseong tetap pada pendiriannya, tidak mau.

"Mau lo apa sih?" tanya Donghyun kesal.

"Jadi pacar lo," jawab Yunseong santai.

"Alasannya?"

Yunseong mengangkat bahunya. "Nggak ada."

"Gue mau jadi pacar lo, setelah lo shooting di film gue," tawar Donghyun.

"Gue mau shooting di film lo, setelah lo jadi pacar gue," balas Yunseong yang membuat Donghyun merasa benar-benar kesal.

"Yunseong jelek!" pekik Donghyun.

"Lo cerewet!" balas Yunseong.

Ingin sekali rasanya Donghyun melempari wajah pangeran sekolah itu dengan kotoran hewan supaya wajahnya tidak lagi tampan.

"Waktu berpikir hanya satu menit, Donghyun," ucap Yunseong tiba-tiba yang membuat Donghyun membulatkan matanya tidak percaya.

"Lo kenapa ngeselin banget sih?" kesal Donghyun dan Yunseong hanya mengangkat bahunya.

"Tiga puluh detik terlewat."

"Brengsek!" umpat Donghyun sementara Yunseong hanya tertawa remeh.

"Sepuluh detik terakhir."

Donghyun makin membulatkan matanya.

"Lo gila ya?"

"Lima."

"Yunseong!"

"Empat"

"Oke, gue terima!" teriak Donghyun setelah itu perasaan menyesal menjalar di sekujur tubuhnya.

Yunseong tersenyum senang ke arah Donghyun.

"Kalau begitu, lo bisa atur jadwalnya, Pacar," goda Yunseong yang membuat Donghyun menatap jijik ke arahnya.

Yunseong sialan, Yunseong brengsek, Yunseong bajingan. Hanya kata-kata itu yang sedari tadi Donghyun sebut dalam hatinya.

Sampai tiba-tiba, Yunseong mengecup pipinya kemudian membisikkan sesuatu.

"Lo imut kalau lagi bego."

Donghyun diam di tempatnya, dirinya tidak bisa mencerna ucapan Yunseong akibat kecupan yang diberikan oleh Yunseong.

Sementara Yunseong hanya menahan tawanya melihat wajah bingung Donghyun, kemudian kembali masuk ke dalam kelasnya dengan wajah yang cerah namun tetap dingin.

Setelah Donghyun mendapatkan kesadarannya, ia akhirnya dapat mencerna ucapan Yunseong dan mengumpulkan tenaganya untuk berteriak.

"YUNSEONG GILA! YANG BEGO ITU LO! DASAR BRENGSEK!"

°°°

To Be Continued

_Zae_

Mr. Silent (HwangGeum) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang