09. At Midnight

838 184 41
                                    

Jihoon dan Woojin baru saja tiba di penginapan. Kehadiran mereka tentunya langsung disambut dengan penuh rasa lega oleh para manusia-manusia yang masih menetap disana. Namun juga disambut dengan penuh rasa kaget dan khawatir karena kedua anak kembar ini datang sambil membawa Yoobin yang pakaian dan tangannya sudah kotor penuh darah. Jinyoung menjadi orang pertama yang menuju lobi dan menghampiri gadis kecil itu dengan panik. Ia langsung melihat kondisi Yoobin untuk memastikan bahwa adiknya itu tidak terluka. Padahal noda darah yang merah itu terlihat jelas sekali.

"Kau tidak apa-apa!? Kau pergi kemana saja!? Kenapa bisa seperti ini!?" teriak Jinyoung yang menghampiri adiknya duluan. Sementara Profesor, Siyeon, Yeji baru saja tiba dan ikut terkejut pula.

"Aku tidak apa-apa kok. Aku tidak terluka." jawab Yoobin sambil tersenyum.

"Lalu kenapa kau bisa penuh darah seperti ini!?"

"Aku baru saja bertemu sekumpulan serigala di hutan! Aku membunuh salah satunya dan teman-temannya tiba-tiba mengejarku!! Aku pun kabur lalu bertemu kak gembul dan kak gingsul!!"

Tidak hanya Jinyoung yang dibuat terkejut, namun Profesor, Siyeon, dan Yeji yang sedari tadi terdiam karena saking terkejutnya juga tambah dibuat terkejut karena anak sialan ini. Jinyoung pun mulai bertanya dengan lembut, "Membunuh s-serigala?"

Yoobin mengangguk, membuat Jinyoung menatap ke arah Jihoon dan Woojin. Jinyoung menunggu anggukan dari mereka berdua agar bisa percaya dengan yang dibicarakan Yoobin. Namun Jihoon dan Woojin hanya bisa memberi tatapan tidak pasti dan memberi kode-kode ekspresi wajah yang justru tambah membingungkan. Jinyoung makin dibuat pusing, ia meninggalkan adiknya dan duduk di sofa kemudian teringat akan sesuatu.

"Sebelumnya kau pernah membunuh kupu-kupu, cecak, tikus, dan kini kau membunuh ayam? Apa setelah ini kau akan membunuh seekor kucing? serigala? atau bahkan manusia?"

Jinyoung ingat betul, ia ingat dengan kata-katanya sendiri ketika memarahi Yoobin karena Yoobin baru saja membunuh seekor ayam beberapa hari yang lalu. Kata-katanya itu benar-benar menjadi nyata, bukan? Setelah membunuh seekor ayam, Yoobin membunuh seekor kucing, Ori, kucing kesayangan Yeji, kemudian baru saja ia membunuh seekor serigala. Jika kata-katanya kala itu akan menjadi nyata, mungkin saja setelah ini Yoobin bisa membunuh seseorang.. Manusia tentunya.

"Aku lapar," ujar Yoobin yang tiba-tiba memecah keheningan.

"Kita naik keatas dulu, ya, pakaianmu kotor semua, kau ingin makan dengan pakaian yang penuh darah seperti itu?" ujar Profesor. Kemudian ia melanjutkan kalimatnya, "Siyeon-ah.. Urus anak itu. Jinyoung-ah.. Segera buatkan makan di dapur. Jihoon dan Woojin.. Turunkan barang-barang kalian yang masih di mobil. Yeji-ya.. Kembalilah ke kamarmu, maaf karena melibatkanmu ke dalam masalah ini."

Masing-masing anak pun menjalankan perintah Profesor dan meninggalkan lobi. Dengan malasnya Siyeon mengantar Yoobin ke lantai dua untuk segera ganti pakaian. Jinyoung pergi ke dapur untuk membuatkan adiknya makan. Yeji kembali ke kamarnya. Jihoon dan Woojin menurunkan barang-barang yang masih ada di dalam mobil mereka. Jinyoung yang berada di dapur langsung mengambil sebungkus mie instan dan hendak memasaknya. Namun sial, kompor gas itu tidak mau menyala. Sudah berkali-kali ia putar kenopnya dan tetap tidak mau menyala. Ia kesal dan mematikan senter yang ia genggam lalu duduk sambil menidurkan kepalanya di meja makan dengan malas.

Tak lama kemudian, Siyeon pun datang untuk mengantar Yoobin ke dapur setelah berganti pakaian. Ketika menyorotkan senternya masuk ke dalam dapur, Siyeon pun disuguhkan pemandangan Jinyoung yang tertidur di meja makan. Siyeon juga ikut dibuat kesal, kemudian ia pukul kepala Jinyoung keras sekali sampai Jinyoung otomatis terbangun. Siyeon berteriak, "Kenapa mie-nya tidak dibuat-buat!!"

Hallerbos Terror 2 : Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang