12. The Last Night

892 171 4
                                    

Permainan itu dimulai begitu saja. Jinyoung yang sudah panik dan sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi langsung memerintah semua orang untuk bersembunyi, dimanapun. Sementara itu, dengan menggunakan bahasa tubuh, Yeji menyuruh semua orang untuk mengikutinya. Mungkin sebagai tuan rumah ia tahu dimana tempat bersembunyi yang aman dan kemudian ia mulai memimpin jalan. Mereka semua pergi bersama-sama mengikuti Yeji yang memimpin di depan, meninggalkan gadis kecil itu sendirian di ruang tengah bersama perapian yang masih menyala dengan hangatnya.

Namun perjalanan mereka sempat berhenti sejenak. Dalam keadaan penuh kepanikan karena Yoobin masih menghitung. Profesor memutuskan untuk berpisah dari rombongan dan membiarkan anak-anaknya untuk pergi terlebih dahulu. Sepertinya ada yang harus Profesor urus. Tapi, Siyeon bersikeras untuk ikut bersama Profesor hingga akhirnya disetujui olehnya dan mereka berdua berpisah dari rombongan. Yeji membawa anak-anak yang lain untuk bersembunyi, sementara Profesor dan Siyeon menuju ke suatu tempat yang lain.

Kedua manusia itu naik ke lantai paling atas dengan senter yang selalu ada dalam genggaman Profesor. Mereka masuk ke kamar Tuan Hwang. Suasananya sangat tenang. Gelap, tetapi ada beberapa lilin yang setidaknya dapat memberi sedikit penerangan. Kehadiran mereka pun disambut oleh tatapan Tuan Hwang yang selalu dingin.

"Minhyun-ah.. Ayo keluar dari sini, kita harus bersembunyi." ujar Profesor.

"Kalian yang harus bersembunyi." balas Tuan Hwang.

Profesor mengangguk dan melanjutkan kalimatnya, "Ya, kau juga."

Tuan Hwang tak menjawab. Ia hanya menggeleng kecil. Profesor mencoba mendekatinya untuk membujuknya lagi. Sementara Siyeon masih berdiri di tempatnya dan mulai memanggil kakaknya, "Kak Minhyun.."

Namun yang menoleh bukan Minhyun, tetapi Seongwoo, Profesor. Profesor pun langsung membuka laci meja dan mengambil sebatang lilin serta korek apinya. Ia nyalakan lilin tersebut diatas piringan yang kosong kemudian ia berikan pada Siyeon. Siyeon menerimanya dan menatap Profesor dengan penuh kebingungan.

"Sembunyilah, cepat. Aku yang akan mengurus Minhyun." ujar Profesor.

Siyeon berpikir sejenak hingga akhirnya ia menuruti perintah Profesor. Ia pun berbalik sambil membawa lilin yang akan membantunya dalam perjalanan di koridor berliku yang gelap gulita itu. Ia pun keluar dari kamar Tuan Hwang dan masih dengan perasaan paniknya ia mencari tempat untuk bersembunyi. Ia mulai menuruni tangga untuk pergi ke lantai dasar. Langkah kakinya pelan sekali, ia mencoba berjalan sepelan mungkin hingga tak mengeluarkan suara.

Diujung koridor yang gelap, Siyeon mendengar langkah kaki yang berjalan mendekati dirinya. Otomatis ia berjalan mundur. Hingga akhirnya sosok tersebut mulai terlihat dengan bantuan cahaya lilin yang Siyeon bawa. Sosok itu kini hanya berjarak 1 meter di depan Siyeon. Rambutnya panjang, lurus, rapi serta gaun khas Eropa yang tambah mempercantik dirinya. Tapi yang lebih membuat Siyeon terkejut adalah wajahnya yang menyerupai dirinya sendiri. Pahatan wajahnya hampir sama persis. Itu mengerikan dan mungkin dapat membuat Siyeon lari dari sana. Tapi entah apa yang membuatnya untuk tetap berdiri disana tanpa tujuan, membiarkan saudara kembar di masa lalunya itu semakin mendekatinya.

"Lee Gahyun.." ujar Siyeon pelan.

Gadis misterius yang ia panggil Gahyun itu kini menatap matanya sambil tersenyum. Kemudian Gahyun melangkah lebih dekat lagi hingga tak ada jarak diantara mereka. Gahyun merogoh sesuatu di dalam saku jaket Siyeon. Sementara Siyeon hanya bisa memejamkan matanya dan berharap bahwa makhluk ini tidak melakukan hal-hal aneh padanya. Gahyun pun mengambil secarik kertas tua yang terlipat di sakunya. "Milikku." ujarnya.

Siyeon pun membuka matanya. Ia melihat sebuah kertas tua yang terlukis wajah Gahyun kini sudah berada di tangan Gahyun sendiri. Siyeon hanya terdiam, tidak mungkin ia rebut balik lukisan wajah itu karena pada kenyataannya itu memang milik Gahyun.

Hallerbos Terror 2 : Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang