10. Snowy Forest

888 191 29
                                    

Perlahan hujan salju yang tenang di tengah malam mulai turun, suhu udara semakin dingin. Woojin yang tidak memakai pakaian tebal itu tentunya sudah dibuat kedinginan dari tadi. Belum lagi ditambah beberapa serigala yang menatap tajam kearahnya seakan-akan hidupnya hanya tinggal beberapa menit lagi. Ia tak berani melangkah mundur apalagi berlari. Bahkan ketika ia mendengar suara hentak kaki seseorang yang berlari dari belakangnya, ia tetap tak bisa menoleh ke belakang karena matanya juga masih fokus menatap mata beberapa serigala di hadapannya. Pokoknya jangan sampai mereka jatuh cinta hanya karena saling bertatapan.

"Kau sudah goblok, ya!? Lari!!" teriak seseorang yang sedari tadi suara hentak kakinya yang berlari terdengar. Ia datang begitu saja sambil menarik kerah kemeja yang dikenakan Woojin dan mengajaknya kabur. Orang itu bukan kembarannya si Park Jihoon tetapi sahabatnya, Jinyoung.

Ini merupakan pilihan yang lumayan fatal karena beberapa detik setelah Jinyoung mengajak Woojin kabur dan lari, beberapa serigala itu mengejar mereka dengan cepat. Ini gila. Kini mereka memang tidak sedang dikejar oleh seorang pembunuh, tetapi rasanya jauh lebih mendebarkan. Apalagi ditambah tanah bersalju yang tidak rata, hutan salju yang memburamkan penglihatan, dan tentunya suhu super dingin yang membuat tubuh sulit untuk bergerak. Jinyoung dan Woojin masih harus menempuh sekitar 300 meter untuk sampai ke pintu gerbang penginapan.

"Kenapa serigalanya mengejar kita!?" ujar Jinyoung yang berlari lebih cepat di depan Woojin.

"Seharusnya kita jangan lari!" balas Woojin.

"Lalu sekarang kita harus bagaimana?"

. . .

Pagi hari yang cerah akhirnya tiba. Semua penghuni penginapan berkumpul di ruang tengah dengan penuh kepanikan karena Yoobin tak kunjung ditemukan dan para polisi yang berjanji tiba pada dini hari itu tak kunjung datang juga. Profesor dibuat bingung sendiri, apalagi anak-anak didiknya. Malah gobloknya, kakak kandungnya sendiri, Jinyoung justru masih tertidur disandaran Woojin. Woojinnya jangan ditanya, ia tidak akan pernah bisa tidur. Dari semalam mereka tidak bisa lepas satu sama lain semenjak selamat dari kejaran para serigala. Mereka berdua hanya menghabiskan waktu di depan perapian, semalaman. Wajahnya sudah pucat, lelah, dan tak tahu harus melakukan apa lagi.

Akhirnya Profesor menyuruh anak-anak didiknya untuk keluar mencari Yoobin di hutan. Pencarian akan terasa jauh lebih mudah di pagi hari. Profesor dan anak-anak didiknya termasuk Yeji pun langsung keluar dari penginapan untuk pergi mencari Yoobin di hutan. Kecuali Jinyoung, kakak kandung Yoobin itu sengaja ditinggal di penginapan karena tubuhnya agak demam semenjak semalam nekat pergi ke hutan dalam kondisi cuaca yang buruk dan suhu udara yang sangat dingin. Sebenarnya Woojin juga agak demam karena kejadian semalam, namun ia tetap bersikeras ikut melakukan pencarian karena ia sadar, Yoobin hilang ketika sedang bersamanya.

Jinyoung yang berada di penginapan sendirian itu kini sedang bosan. Sangat bosan. Ia hanya bisa memeluk selimutnya sambil duduk di depan perapian. Karena terlalu bosan, ia pun mencoba untuk menelusuri penginapan. Sambil sekalian mencari adiknya. Siapa tahu Yoobin sudah pulang tapi tidak bilang-bilang. Ia naik ke lantai 3, masuk ke setiap ruangan yang penuh kain, khususnya ruang Andenne. Ia bahkan juga pergi ke koridor horor yang penuh baju zirah. Tapi tetap saja ia tidak bisa menemukan adiknya, ia juga tidak bertemu dengan Gahyun lagi. Hampir semua tempat ia kunjungi tetapi hasilnya sama saja, tidak ada.

Hingga akhirnya ia mencoba untuk masuk ke kamar Tuan Hwang. Niatnya ingin bertanya soal keberadaan adiknya karena kala itu, ketika adiknya sempat hilang, Tuan Hwang memberitahu keberadaannya. Siapa tahu kali ini Tuan Hwang juga tahu dimana Yoobin. Ketika Jinyoung membuka pintunya pelan, ia melihat Tuan Hwang sedang berdiri menghadap jendela kaca sambil melihat keluar jendela. Karena mendengar suara pintu yang terbuka, Tuan Hwang menoleh. Hanya menoleh tanpa balasan. Jinyoung pun menutup pintunya kembali lalu mendekati pria malang itu.

Hallerbos Terror 2 : Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang