11. Hide and Seek

928 181 18
                                    

Hari menjelang sore dan keadaan di penginapan masih sama, penuh dengan kekhawatiran dan kepanikan yang sulit dijelaskan. Polisi yang tidak bisa masuk ke wilayah hutan karena jalan utama tertutup longsor juga semakin sulit dihubungi karena sinyal yang tidak mendukung. Entah para polisi-polisi itu akan mencari cara lain untuk masuk menuju hutan atau hanya berdiam diri disana menunggu keajaiban tanpa rasa bersalah pun. Yah, walaupun pada kenyataannya semua hal ini terjadi karena ulah Profesor lagi. Ditambah lagi Yoobin yang masih belum kembali sampai sekarang.

Di sore hari dimana semua penghuni penginapan melakukan aktifitas mereka dengan penuh rasa cemas, Jinyoung yang masih kehilangan adiknya sampai detik ini sedang berjalan di koridor, disampingnya terdapat jendela-jendela yang berjajar dengan rapi dan ia bisa melihat hujan salju yang turun dengan damai diluar sana. Langkahnya pelan dan tidak terburu-buru hingga akhirnya ia tiba tepat di depan pintu ruang Andenne, ruangan yang hingga saat ini ia anggap sebagai ruangan keramat. Dengan penuh percaya diri, ia masuk kedalam sana. Kain-kain yang menghalangi jalannya ia singkirkan pelan-pelan hingga akhirnya ia tiba diujung ruangan dimana cermin berparas horor itu berada.

Secara otomatis, Jinyoung menonton wajahnya sendiri di dalam cermin. Ia pun mendekatkan dirinya agar bisa melihat wajahnya dengan jelas. Kebetulan bertemu dengan sebuah cermin, ia jadi punya kesempatan untuk merapikan rambutnya sejenak. Hingga akhirnya Jinyoung dibuat jatuh sampai kepalanya terbentur dinding karena terkejut melihat sesosok wanita cantik bergaun Eropa yang muncul di belakangnya, Gahyun. Jinyoung hampir mengumpat lagi hingga akhirnya ia bisa tenang dan menatap wajah Gahyun dengan posisinya yang masih terduduk di lantai.

"Kenapa kau ada disini?" tanya Jinyoung yang tentunya masih dalam kondisi ketakutan.

Gahyun tersenyum. Kemudian ia ikut duduk tepat di sebelah Jinyoung yang tambah membuat Jinyoung semakin merinding. Gahyun merapikan rambutnya kemudian menatap Jinyoung disampingnya. "Kau mencari Yoobin lagi?"

Jinyoung menghela napasnya penuh kesabaran. "Tolong kembalikan adikku, keparat."

"Aku bisa melakukannya untukmu. Tetapi kau harus lakukan sesuatu juga untukku."

"Apa? Aku akan melakukan apapun yang kau mau? Kau ingin mengambil nyawaku? Ambillah."

"Setidaknya, buat aku pergi ke alam baka. Aku tidak ingin terjebak di dunia ini seperti hantu yang tak memiliki tujuan."

"Tapi bagaimana aku melakukannya?"

"Mungkin kau harus dengar suatu kisah terlebih dahulu. Duduklah dengan tenang, akan kuceritakan sebuah kisah.."

Gahyun POV─ Kerajaan itu disebut kerajaan Braine Le. Wilayah kekuasaannya hampir mencakup seluruh wilayah Belgia tepatnya di hutan Hallerbos dimana pusat kekuasaannya berdiri. Mungkin jika kau tidak pernah dengar soal kerajaan Braine Le, sebut saja kerajaan Hallerbos karena masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan itu. Jangan tanya apa bedanya, itu adalah kerajaan yang sama. Aku tahu, kau sudah cukup banyak mendengar tentang kerajaan ini. Kau juga sudah tahu latar belakang cerita dari sebuah insiden besar yang terjadi disana. Ya, perang itu, perang yang terjadi antar penduduk Belgia asli dan organisasi hitam dari Korea.

Aku tidak perlu menjelaskan hal itu lagi. Aku juga sudah berpikir bahwa seharusnya masalah itu sudah selesai dan aku bisa pergi ke alam baka secepatnya. Namun tiba-tiba aku teringat akan si tukang kayu licik dari
Hallerbos. Namanya Bae Jinyoung. Awalnya ia hanyalah salah satu dari ribuan penduduk Korea yang bermigrasi ke Eropa. Di usianya yang masih remaja, ia tinggal seorang diri dan menghidupi dirinya dengan bekerja sebagai tukang kayu. Karena pada era itu, anak-anak yang bisa bersekolah hanyalah para bangsawan. Namun, karena ia sangat berbakat di bidangnya, keahliannya tersebut menarik perhatian sang raja yang sedang memerintah di era itu, Raja David.

Hallerbos Terror 2 : Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang