Saat itu aku memang sedang memiliki hubungan dengan seseorang, namanya raga.
Aku biasanya memanggil bang raga, karena dia lebih tua daripada diriku, raga sudah lulus sekolah dan sudah memiliki pekerjaan.
Menurutku, raga cukup dibilang lelaki baik-baik, ibadahnya cukup tekun bahkan bisa dibilang alim. Tetapi, aku belum tahu apa yang sebenarnya ada dalam dirinya
Raga cukup dibilang sebagai lelaki dingin. Karena dia baru memulai hal percintaan bersama diriku ini. Tetapi, aku sudah beberapa kali berpacaran.
Yaaa, raga guru mengaji. Bagaimana wanita tidak tergila-gila padanya? Sosok lelaki yang berukuran sedang, memiliki bola mata kecoklatan, hidup yang sederhana bahkan selalu menunduk pandangan saat berhadapan dengan perempuan.
Suara raga sangat merdu, merdu sekali. itu yang membuatku jatuh jati padanya, raga bisa membawaku hal positif tetapi, aku termasuk orang yang tidak bersyukur saat itu.
Aku merasakan bahwa aku hanya dianggap adik olehnya, aku dan raga seperti terlihat biasa aja, raga jarang memberiku kabar bahkan bisa sampai 1-2 minggu.
Pada saat-saat seperti itulah aku menemukan titik kejenuhan, ditambah lagi raga selalu ngelike-like postan cewe-cewe diinstagram. Aku cemburu tetapi,aku tak pernah mengatakan kepada raga. Untuk apa aku bilang? Yang ada aku akan diceramahi olehnya.
Pada saat itulah aku merasa bosan,jenuh,bete,dan sebagainya. Pasti kalian mengerti bukan gimana rasanya berhubungan tetapi tak pernah diberi kabar. Itu rasanya menyakitkan!
Hari terus berganti, seiring waktunya berjalan aku memang sudah mengenal putra,hanya mengenal.
Saat kelas 10, kelasku dan kelasnya putra berdampingan dan ada sedikit space untuk bisa melihat dari kelasku ke kelas putra.Aku sering memperhatikan putra, menanyakan pada ryan tentang putra,menitip salam untuk putra. Hehehehe aku memang seperti ini.
aku mencoba mencari Instagram putra, YEAY! Aku menemukannya, saat itu aku memberanikan diri untuk mem-follow duluan. Ahhh aku memang seperti ini.
Disaat jenuh dengan raga aku selalu menyempatkan memberi kabar raga, menanyakan kabarnya yaa tetapi jawabannya sama saja. Terkadang aku suka berfikir aku yang terlalu agresif atau raga yang terlalu dingin?