bayangin saja, anak orang yang kamu kekang. menutup akses dia berkembang. menjadikan dia bodoh. menjauhkan dia dari impiannya. ternyata bukan jodohmu
kalo betah bodoh ya jangan melibatkan masa depan orang lain. kalau malas berjuang, ya jangan menjadi racun.
-boy chandra
______________________________________
setelah pelatihan selama seminggu, aku kembali rutin sekolah tetapi, aku masih harus belajar untuk menghadapi ujiannya yang terhitung 2minggu lagi.setelah aku memblokir whatsappnya selama seminggu, aku disekolah dengan putra menjadi seperti orang asing, tak menyapa dan tak berkata apapun saat kita saling bertemu
aku fikir dengan aku memblokirnya dia akan berubah dan mikir apa salahnya tetapi, dia malah menyalahkan diriku.
aku juga mendapat kabar bahwa putra ada masalah dengan guruku, dia berkelahi.
aku tak langsung menyalahkan putra, aku mencoba mencari tahu apa penyebab mereka berkelahi.
dan saat aku mengetahui apa penyebabnya, bagiku itu masalah hal sepele dan aku menyatakan bahwa putra tak bersalah saat itu.
saat aku membuka blokiran whatsapp, aku langsung memberi kabar kepada putra dan langsung bertanya apa yang sebenarnya terjadi
yaa putra menceritakan segalanya, dia merasa bahwa selama seminggu itu aku tak mendukungnya:'
"lu tau ga? selama seminggu ini siapa yang ngedukung gue? bu dewi yang ngedukung gue!"
bu dewi adalah guru bimbingan konseling disekolahku sekaligus walikelas putra saat putra kelas 11
aku terdiam, hanya bisa membaca chat dari putra, aku bingung apa yang harus aku balas
aku merasa bahwa aku bukanlah pacar sekaligus teman yang baik untuknya, aku tak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah.
berjalannya waktu, hubunganku dengan putra makin tidak jelas saja.
mungkin putra merasa bosan, dan mungkin aku terlalu fokus dengan tujuan.hubunganku dengan putra ya seperti kalian-kalian yang memiliki pacar, kadang bertengkar lalu kembali bermesraan, kadang bermesraan lalu kembali bertengkar.
aku juga tak tahu apa yang putra lakukan disekolah saat tak ada diriku.
aku dengan putra berbeda jurusan, aku jurusan akuntansi dan putra jurusan teknik jaringan komputer tetapi, kelasku bersebelahan dengan kelas putra.hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit semuanya berjalan dengan biasanya.
aku yang mulai stres dengan ujianku serta memikirkan hubunganku dengan putra. tetapi, aku mencoba tidak memikirkan putra saat ujianku, yang aku harus lakukan adalah fokus fokus fokus dan fokus.