Merapat.

75 9 0
                                    


"AZEEEKKKK!!! MAS ALDIBARA SAMA MBAK ALILA UDAH BAGAIKAN KEPOMPONG SAMA CANGKANGNYA AJA!!!' Teriak Aiman saat melihat Aldibara yang mengantarkan Alila sampai kedepan kelasnya.

"Suara lo kayak TOA Man! Berisik! Dari dulu nggak puber ya lo?"

"ETDAH! SEMBARANGAN BANGET LO AL!"

Alila hanya tertawa melihat dua teman lama yang dipisahkan jurusan itu berdebat konyol.

Aiman dan Fajar adalah teman dekat Aldi sejak SMP, sekarang pun mereka masih dekat bahkan bergabung bersama geng otomotif Aldi. Mereka berdua memang sedikit ingin benar-benar menuntut ilmu teori keangkaan. Berbeda dengan Aldi yang ingin menuntut ilmu berdasarkan teknik perbaikan.

"Reindra mana? Bilangin nanti sore kumpul basecamp."

"Lagi nyalin Manufaktur kelas sebelah tuh. Rajin kan drummer lo! Hahahaha!" Tawa Fajar menggema yang setelahnya selang beberapa detik nampaklah seorang cowok berbadan gempal yang memang drummer band Aldibara. Reindra.

"Kadang gue suka khawatir. Gue takut Reindra ketuker sama drum yang dia tabuh sendiri." Aldibara memandang Reindra yang dibalas tatapan menyelidik dari Reindra yang masih dengan santainya berjalan menenteng buku gelatik kembar ala anak akuntansinya.

"Gitu-gitu Reindra juga rajin. Dia selalu berangkat pagi dan mengerjakan PR-nya."
Ucap Fajar bernada bijak.

"Bisa ae lo! Taulah yang mau ikutan nyalin!"

"Al! Gue juga mau nyalin. Lo sih chat gue mulu jadi nggak belajar kan guenya. Dah Aldi batu bara gue yang ganteng!"

"Otak jenius tapi ngga dipake! Sini buat gue aja Lil!"

Alila hanya tertawa sambil meninggalkan Aldi yang sekarang berada didepan Reindra. Sejak beberapa detik yang lalu memang Reindra sudah sampai dan disambut dengan baik oleh Alila,Aiman dan Fajar.

Penantian atas tugas Manufaktur yang Reindra bawa jelas bukan tanpa imbalan. Mereka bertiga setelahnya harus mengganti sarapan tiga mangkuk bubur yang pagi ini Reindra korbankan untuk tugas manufakturnya. Simbiosis pada manusia ada contohnya.

"Ndra! Ntar sore pulang sekolah kumpul basecamp. Pak Didi bilang sama gue mau ada pensi seminggu lagi."

"Siap komandan! Tapi gue pulang bentaran yak! Emak masak semur jengkol, gue udah janji mau ngabisin ngga enak ingkar janji sama emak sendiri."

"Iya terserah lo! Gue tunggu Ndra." Setelahnya Aldibara pergi sambil terkekeh sendiri melihat tingkah Reindra dengan kegemaran makan jengkolnya.

Seminggu lagi akan diadakan Pentas Seni yang memang acara tahunan sekolah. Band Aldibara yang biasa dikenal dengan "The Boys" memang sudah menjadi langganan tampilan wajib di acara-acara sekolah.

Reindra,Aldibara,Danang dan Zafran membentuk band mereka saat kelas 10 dulu. Mereka masuk satu ekskul musik sampai akhirnya bandel dan sering absen hingga mengeluarkan band mereka sendiri yang sangat digandrungi warga sekolah. Selain karena paras para personilnya tentu saja karena lagu-lagunya yang enak didengar pembawaannya.

Terkadang nakal itu banyak manfaatnya.

.....

"April!!! Bisa diem nggak? Muka lo nggak bakal berubah dengan lo ngaca 10 kali satu menit!"

"Biarin napa si! Udah cantik belum? 5 menit lagi Zafran kesini ngapel gue. Lo jangan ganggu ya!"

Alila yang melihat perubahan April yang bucin ini mendengus kesal. Tapi tawanya juga ingin ikut keluar, ia kesal karena April yang mengusirnya tapi ia juga ingin tertawa karena tingkah April yang tertular virus lebay Zafran.

AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang