Pelik (2)

42 4 0
                                    

Hari ini tepat hari dimana Alila akan menemui Aldibara untuk pertama kalinya hanya berdua setelah hubungan mereka berakhir. Alila sudah bangun sejak subuh tadi.

Tidak mau terlihat terlalu bersemangat ingin bertemu Aldibara akhirnya Alila memutuskan untuk tetap santai dikamarnya. Ia sudah mandi.

Alila melirik jam didinding kamarnya yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Alila akan berangkat lima menit lagi.

Setelah siap dengan pakaian olahraga serba pinknya Alila pun menemui Bunda Nadea untuk berpamitan dan mulai berlari kecil menuju taman komplek.

"Nggak boleh banyak berharap Lil!"

Setelah merapalkan banyak doa penyemangat untuk diri sendiri Alila meneguhkan langkahnya menuju taman.

Disana cowok berstelan olahraga yang sederhana telah menunggu Alila. Baru sepuluh menit berlalu tapi hatinya sudah gusar. Akankah Alila benar-benar datang.

"ALDI!"

Suara manja itu jelas bukan milik Alila. Melainkan milik Nita. Nita Algiska.

Aldi sedikit menyesali kehadiran Nita disini. Ia takut Alila akan melihatnya bersama Nita.

"Ngapain sih celingukan gitu? Ada gue disini. Ngapain coba ngeliatin yang lain?"

"Diem lo."

Nita menghembuskan napasnya lelah. Ia tahu apa tujuan Aldi pergi kesini. Ia tahu semuanya. Ia juga tahu apa yang akan Aldi coba jelaskan pada Alila.

"Dengerin gue Al."

"Dengerin apa lagi?"

Nita telah berusaha. Hingga ia menang. Memenangkan Aldi dari Alila. Membuat keduanya berpisah. Tapi Aldi masih saja menginginkan Alila. Tanpa menatap Nita sedikitpun yang selalu ada didekatnya.

"Al."

"Gue mau selesein semua perjanjian ini."

Aldi tetap saja diam. Menatap kearah lain. Karena Aldi pikir Nita hanya sedang berbual.

"Lo nggak perlu selalu ada sama gue. Gue mau kok bilang sama Papa nanti."

"Gue sadar sekarang. Sekeras-kerasnya gue berusaha buat balik sama lo. Lo nggak pernah bisa lagi kembali ke gue Al. Gue tahu itu."

Aldi kini menatap wajah sendu Nita. Sedikit iba.

"Gue udah bilang berkali-kali Nit. Gue nggak pernah ada rasa lagi sama lo. Gue cuma mau Alila."

Nita menangis sesenggukan pagi ini. Mencurahkan segala perasaannya pada Aldibara.

"Gue nggak akan ganggu kalian lagi. Tapi Al gue boleh minta satu hal sama lo?"

Aldi mengangguk. Menyetujui permintaan Nita dengan harapan setelah ini ia akan terlepas dari mantannya ini.

"Peluk gue. Terakhir kali ini aja."

Aldi sedikit menimang permintaan Nita. Lalu hatinya mengatakan boleh saja. Untuk terakhir kalinya. Tidak akan lagi. Untuk salam perpisahan dari hari-harinya yang menyebalkan.

Keduanya berpelukan. Nita menangis didalam dekapan dada bidang Aldibara. Nita memeluk Aldi erat. Sedangkan Aldi mengelus pucuk kepala dan punggung Nita.

Semua peristiwa itu disaksikan oleh orang-orang yang berada ditaman.

Termasuk gadis cantik berpakaian serba pink.

Air mata gadis cantik ini sedikit luruh. Alila kecewa. Memang benar ia tidak boleh berharap lebih pada Aldibara.

Alila masih diam ditempatnya. Memandang Aldibara. Hingga keduanya selesai berpelukan dan Aldibara terkejut melihat Alila yang dari kejauhan menatapnya dengan tatapan kekecewaan.

AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang