Resah

136 14 2
                                    

Senin. Hari dimana kita akan memulai seluruh kegiatan melelahkan selama satu minggu kedepan. Membayangkannya saja Alila sudah pusing merasa lelah pikiran dan tentu perasaannya.

Pukul 06.30 belum ada tanda-tanda kedatangan murid yang cukup signifikan dikelas Alila, hanya ada Alila, April teman sebangkunya, Reindra, Aiman dan Fajar.
Padahal sebenarnya 15 menit lagi Upacara Ketahanan Sekolah akan segera dimulai.

"Bengong aja lo! Kesambet kunti ganjen baru tau rasa!"

"Nggak usah bawa-bawa rasa deh. Ribet Pril!"

"Apaan sih Lil? Hmm.. Gue tau nih kalo otak lo yang full tiba-tiba berkurang jadi setengahnya, lo pasti abis liat cabe-cabean jalan ama doi. Yakann?"

"Udah biasa bin biasa banget. Gue lagi mikir gue kalah 75% dari dia Pril. So, Aldi pasti lebih berat ke yang 75% dari pada gue yang cuma sisanya."

"Dasar bego! Kalo Aldi lebih milih Nita dia nggak akan putus sama Nita, bambangg!! Apalagi sampe jadian ama lo!"

"Ya abis dimana ada Aldi disitu ada Nita, bukan Alila. Gimana nggak makan ati gue tiap hari?"

"Yang sabar ya mbang, gue tau lo pengertian lo nggak boleh mikir yang negatif. Pasti Aldi punya alesannya sendiri kok."

"Hmm, semoga alesannya bisa gue terima."

Reindra, Aiman, dan Fajar secara tidak sengaja mendengar obrolan dua manusia yang suaranya bikin pengang kuping setengah hari itu. Reindra satu band dengan Aldi sedangkan Aiman dan Fajar adalah teman dekat Aldi dari SMP. Sudah bisa dipastikan mereka akan ngadu ke Aldi.

...

"Upacara Ketahanan Sekolah di SMK Tunas Ekonomi adalah wajib bagi seluruh siswa, guru maupun karyawan." Pak Toro selaku Kepala Sekolah memberikan pidatonya pagi ini.

"Jangan bermalas-malasan dihari yang seharusnya penuh semangat memulai kegiatan selama satu minggu kedepan. Senin adalah awal, awal menuju pintu-pintu kesuksesan dimasa depan. Jadi, anak-anakku jangan menganggap senin itu membosankan. Anggap senin itu awal. "

Senin adalah awal, awal dari kisah. Entah kisah senang ataupun susah tidak ada yang tahu. Tuhan telah menggariskan semuanya tidak ada pengecualian untuk siapapun termasuk Alila yang sedang memikirkan bagaimana nasibnya kedepan mengenai hubungan asmara yang ia jalin dengan penuh perasaan.

...

"Lil, ngantin yuk!"

"Duluan aja Pril, pesenin gue biasa. Gue mau ke toilet bentar."

"Siap ndan!"

Alila berjalan menuju toilet sendirian ditengah keramaian lalu lalang siswa SMK Tunas Ekonomi, berlawanan arah dengan April yang menuju kantin.

Di waktu yang sama Aldi sedang tergesa-gesa memapah cewek dengan raut wajah khawatir menuju UKS yang bersebelahan dengan toilet.

"Nita lagi?"

Alila menghembuskan nafasnya kasar dan menghampiri Aldi.

"Nita kenapa?" Tanya Alila malas melihat adegan yang tidak seharusnya ia lihat.

"Nggak tau gue tiba-tiba pingsan udah sempet bangun sih dikelas tapi dia minta dibantuin kesini."

"Oh yaudah, tiati berduaan disini ngantin dulu bye."
Kesal memang, ia tahu niat Aldi baik tapi sayangnya kebaikan Aldi selalu jatuh pada nasib Nita. Selau Nita.

AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang