Hilangnya sekat.

59 11 1
                                    

Tidak baik berlama-lama merenggang nanti terlalu banyak  yang mencari kesempatan. Mari merapat lalu bersama-sama kita hilangkan sekat.

"Itu Aldi beneran nggak nelfon atau ngehubungin lo gitu malemnya? Beneran Lil?"

"Buat apa gue bohong sama lo Aprilia Zaida Hermawan!!!"

"Gue sih nggak mau mikir terlalu jauh ya. Anggep aja lo nggak pernah ada masalah sama batu bara Lil. Ajakin baikan gih."

Aprilia Zaida Hermawan sang pakar cinta abal-abal yang selalu Alila percaya untuk menceritakan segala keluh kesahnya. Namun, sepertinya sarannya kali ini terlalu gila untuk Alila ikuti.
"Ihhh. Sorry ya! Gengsi lah gue!"

"CEWEK GENGSIAN!!!"

"MAKAN TUH GENGSI!!! NTAR KALO ALDI PERGI DARI LO JANGAN NANGIS-NANGIS KE GUE!!!"

"EH NGEGAS MBAKNYA!!! EH EH MAU KEMANA!!!" Alila meneriaki sahabatnya yang berlari keluar kelas. Meninggalkan dirinya dengan pertanyaannya yang masih menggantung dipikirannya.

"Baikan nggak ya. Males banget kalo gue duluan yang minta maaf. Gue kan nggak salah."

Alila menangkupkan wajahnya pada kedua tangannya dan memejamkan matanya sebentar. Menetralkan pikiran dan perasaannya yang berkecamuk tentang Aldibara. Lain halnya dengan temannya yang lain yang sedang sibuk mengerjakan PR Keuangan yang super duper banyak dan memusingkan. Tentu saja Alila sudah selesai. Dan hanya menganggur tanpa ada kerjaan.

Hingga Alila tersadar karena seseorang.

"Alila."

"Eh. Iya?"

Aldibara. Hm

"Boleh duduk nggak?"

"Boleh. Tapi disana." Alila menunjuk dua bangku didepan Alila mengarahkan agar Aldi duduk saja disana.

"Aelah. Gimana gue bisa ngomong sama lo kalo sejauh ini."

"Kan sebelumnya juga udah jauh."

Alila tidak mempedulikan kehadiran Aldibara. Ia fokus pada buku yang sedang ia buka asal. Aldibara lebih mendekat pada Alila yang hanya Alila lihat sekilas dari ekor matanya.

"Gue minta maaf. Gue nggak tau kalo lo sakit, jadi gue nggak jenguk lo."

"Nggak papa."

"Gue juga nggak ngabarin lo karena...."

"Karena sibuk?" Alila mengubah ekspresi wajahnya menjadi sejutek mungkin. Tanpa melihat Aldi Alila tetap berbicara dan melanjutkan sesi berpura-pura membaca bukunya. "Sibuk sama Nita?"

"Gue cuma...."

"Cuma nggak punya kuota Lil." Ucap Aldibara sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Alila ingin sekali tertawa. Melihat Aldibara menahan malunya sebisa mungkin.

Hp bagus, motor bagus. Jual aja buat beli kuota hahaha!!!

"Oh."

"Uang jajan gue abis buat beli diamond EPEP Lil."

AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang