Part 5

4.4K 72 7
                                    

Saat ini, Hyung Seok dan Veeka baru saja tiba, di sebuah villa yang sudah dipesan oleh Hyung Seok, di Maldives. Ya, siapa yang tidak tahu, pulau yang indah itu? Di mana, di sana selalu menjadi tempat favorit para pasangan, yang ingin berbulan madu.

Veeka pun berjalan memasuki villa itu, sambil memperhatikan isinya, "Kau serius, kita ingin berbulan madu di sini?" tanyanya, yang kemudian menoleh ke arah Hyung Seok, yang berjalan di belakangnya.

Hyung Seok pun langsung mengganggukkan kepalanya, dan menyunggingkan senyuman di wajahnya, "Tentu saja, aku memang berniat, untuk mengajak seorang wanita yang paling kucinta, untuk berbulan madu di sini" jawabnya, sambil berjalan menghampiri Veeka, dan merangkul bahu istrinya itu.

Tapi Veeka malah menghela nafasnya, dan memalingkan pandangannya ke depan, "Seharusnya tidak usah ke sini, kita kan bisa berbulan madu di Korea saja, agar tak memakan biaya yang besar" ujarnya.

Namun Hyung Seok malah tersenyum, dan mengacak rambutnya Veeka dengan gemas, "Tidak apa-apa sayang. Apa kau lupa? Kalau sekarang, bayaranku sebagai seorang fotograger, sudah begitu besar? Bahkan, jauh lebih besar, sewaktu aku menjadi fotografer, di majalah dewasa itu" tuturnya.

Veeka pun menggangguk paham, dan menghela nafasnya lagi, "Iya, aku tahu soal hal itu. Tapi tetap saja, kau harus bisa berhemat" katanya.

Mendengar apa yang baru saja istrinya katakan, malah membuat Hyung Seok tersenyum, dan mengacak rambutnya Veeka lagi, "Iya sayang, aku tahu. Tapi tidak apa-apa, dan lagipula ini kan demi bulan madu kita" ucapnya.

Karena tak ingin berdebat, Veeka pun hanya mengganggukkan kepalanya saja. Dan kemudian, Hyung Seok mengajaknya untuk berjalan menuju sebuah kamar, dari villa itu.

Sebenarnya, Veeka begitu senang, karena Hyung Seok mengajaknya untuk berbulan madu di Maldives. Apalagi jika mengingat, dirinya yang sangat jarang liburan, atau sekedar jalan-jalan saja.

Sesampainya di kamar, Veeka begitu kagum, saat melihat pemandangan melalui jendela, bahkan mulutnya langsung menganga. Bagaimana tidak? Rupanya, kamar tersebut menghadap ke arah laut, dan pemandangan di sana begitu indah, dan menyegarkan mata siapa saja, yang melihatnya.

"Andai saja, Dae Won yang mengajakkku ke sini" batinnya, sehingga membuat raut wajahnya langsung murung dalam seketika.

Hyung Seok yang menyadari hal tersebut pun, menghela nafasnya, dan menyandarkan koper mereka pada pintu lemari.

"Sudah tak usah dipikirkan" ucapnya, sehingga membuat Veeka langsung menoleh ke arahnya, dan menundukkan kepalanya.

"Maaf, tidak seharusnya aku memikirkan pria brengsek itu, di saat seperti ini" katanya.

Tapi Hyung Seok malah tersenyum, dan mengusap kepalanya Veeka dengan lembut. Sebenarnya ia kesal, sekaligus cemburu, karena istrinya masih saja memikirkan mantan kekasihnya itu. Tapi ia berusaha untuk memakluminya, dan menahan rasa cemburunya.

"Tidak apa-apa sayang, aku dapat memakluminya" ucapnya, yang disertai dengan senyuman, yang mengembang di wajahnya.

Veeka pun mengukirkan sebuah senyuman, dan langsung memeluk Hyung Seok. Lalu ia menyandarkan kepalanya, pada dada bidangnya Hyung Seok, dan memejamkan kedua matanya, "Seharusnya aku bersyukur, karena memiliki seorang suami seperti Hyung Seok. Ia sangat pengertian, dan juga baik hati. Tapi aku bodoh, bahkan sangat bodoh, karena sampai detik ini, aku belum bisa mencintaiya" batinnya.

Sebuah senyuman pun, terukir di wajahnya Hyung Seok pada saat itu pula. Lalu ia membalas pelukan istrinya, dan mengusap-usap punggungnya. Sebenarnya ia sadar, bahwa sampai detik ini, istrinya belum bisa mencintainya. Tapi ia tak ingin memaksa Veeka, agar bisa mencintainya. Karena ia tahu, cinta itu tak bisa dipaksakan.
















To be continue. . .

Unwanted Marriage [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang