"Jangan Dae Won! Jangan lukai Hyung Seok! Karena aku sangat mencintainya"
"Tidak! Kumohon jangan! Bunuh aku saja, jangan Hyung Seok!"
Perlahan, Hyung Seok membuka kedua matanya, dan mengedarkan pandangannya.
"Dae Won, kumohon jangan lakukan itu. Jangan lukai Hyung Seok sedikit pun"
"Veeka kenapa?" batin Hyung Seok, sambil menoleh ke arah tangga. Ya, saat ini Hyung Seok memang sedang berada di ruang keluarga, karena tadi, ia tak sengaja tertidur di sana, saat sedang mengerjakan perkerjaannya.
"Sebaiknya ku cek saja" ucap Hyung Seok, sambil bangkit dari sofa. Lalu ia berjalan menuju tangga, dan menaikinya, untuk menuju lantai dua.
Sesampainya di lantai dua, ia pun berjalan menuju kamarnya, yang pintunya tidak tertutup. Lalu ia masuk ke dalam kamar itu, dan melihat Veeka yang sedang tertidur, namun terlihat begitu gelisah.
"Kumohon jangan Dae Won" ucap Veeka, dengan kedua matanya yang masih terpejam.
Hyung Seok pun terus saja berjalan menghampiri Veeka, dan mendudukkan tubuhnya di tepi tempat tidur.
"Jangannnnnnnnn! Hyung Seokkkkkkkkkkk!" pekik Veeka.
"Sayang, bangunlah. Veeka, kau baik-baik saja?" ucap Hyung Seok, sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya Veeka, dan berusaha untuk membangunkan Veeka, dari tidurnya.
Segera Veeka membuka kedua matanya, dan melihat Hyung Seok, yang sedang duduk di dekatnya. Lalu ia langsung bangkit dari posisinya, dan memeluk Hyung Seok dengan begitu erat, "Hyung Seok, syukurlah kau baik-baik saja" ucapnya, sehingga membuat Hyung Seok jadi terheran.
"Aku memang baik-baik saja sayang. Memangnya ada apa?" tanya Hyung Seok, sambil membalas pelukannya Veeka, dengan dahinya yang mengerut.
Namun Veeka malah melepaskan pelukannya, dan menatap Hyung Seok, lalu ia berkata, "Tadi aku bermimpi buruk. Di dalam mimpiku, Dae Won datang, dan menemui kita, saat kita sedang berjalan-jalan di sebuah taman. Lalu ia memaksaku, untuk menikah dengannya, tapi aku tidak mau. Namun ia malah mengarahkan pistol pada kepalamu, dan bersiap untuk melepaskan tembakannya".
Mendengar ceritanya Veeka, membuat Hyung Seok langsung menarik Veeka, ke dalam pelukannya. Lalu ia mengusap-usap punggungnya Veeka, dan berusaha menenangkan, wanita yang sangat dicintainya itu, "Tenanglah, sayang. Kau hanya bermimpi buruk. Dan mimpi buruk itu, sudah kita lewatkan. Karena kini, Dae Won sudah mendekam, di dalam penjara. Dan kuyakin, ia tak akan menemui kita, karena yang tahu keberadaan kita, hanyalah Seung Woo saja. Eun Hye memang tahu, kalau sekarang kita tinggal di negara ini, tapi ia tak tahu, alamat lengkap rumah kita. Jadi meskipun Dae Won memaksanya, untuk memberitahu alamat rumah kita, maka ia tak akan memberitahunya, karena ia memang tidak mengetahuinya" tuturnya.
Tapi Veeka malah terisak, dan melonggarkan pelukannya Hyung Seok. Lalu ia menatap Hyung Seok, dengan air mata, yang sudah membasahi pipinya, dan ia berkata, "Maaf, atas sikapku akhir-akhir ini. Aku terlalu cemburu, sehingga aku jadi berpikiran yang buruk tentangmu. Bahkan, aku berpikir, kalau kau akan kembali pada mantan kekasihmu, dan tak akan menikahku lagi".
Sebuah senyuman pun terukir di wajahnya Hyung Seok. Lalu ia menghapus air mata di pipinya Veeka, dan berkata, "Tidak apa-apa sayang, iti adalah hal yang wajar, dan aku memakluminya. Karena kau mencintaiku, dan takut akan kehilangan diriku. Jika aku berada di posisimu, mungkin aku juga akan, berpikiran seperti itu".
Mendengar apa yang baru saja Hyung Seok katakan, membuat Veeka menyunggingkan senyuman. Ia sedikit lega, karena rupanya, Hyung Seok tak marah sama sekali padanya. Lalu Veeka pun kembali memeluk Hyung Seok, dan berkata, "Jangan pernah tinggalkan aku, Hyung Seok. Meskipun aku pernah melakukan hal itu padamu, tapi tolong, jangan melakukan hal itu juga padaku. Karena aku tak sanggup, jika harus menjalani hidupku tanpamu. Aku membutuhkan kehadiranmu, di dalam hidupku, Hyung Seok. Semakin lama, rasa cintaku padamu semakin besar, dan aku jadi semakin takut, akan kehilangan dirimu. Apalagi jika mengingat, kata-katanya Ja Kyung. Sungguh, aku tak bisa membayangkan, jika hal itu benar-benar terjadi".
Hyung Seok pun langsung membalas pelukannya Veeka, dan mengusap-usap punggung mantan istrinya itu, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Veeka, aku berjanji! Dan, jika aku melakukan hal itu, datang padaku dan bunuhlah aku, karena itu artinya, aku mengingkari janjiku sendiri. Dan lagipula, aku sudah pernah merasakan, rasanya ditinggalkan, oleh seseorang, yang kucintai. Jadi aku tak mungkin, membiarkan seseorang yang kucintai, merasakan hal itu juga. Soal Ja Kyung, kau jangan khawatir, karena ia sudah tak bisa menemuiku lagi. Bahkan, ia tak akan bisa menghubungiku lagi, karena aku sudah mengganti, semua akun sosial mediaku, termasuk email, dan juga nomor ponselku" tuturnya, dengan senyuman, yang mengembang di wajahnya.
Namun Veeka hanya mengganggukkan kepalanya saja, tanpa mengatakan apa-apa.
To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Marriage [COMPLETE]
Roman d'amourWarning : Adult Content!!! 🔞 ~ Sequel of "Partner in Bed" ~ (Disarankan untuk membaca cerita pertamanya dulu, yang berjudul "Partner in Bed" ) "Tapi anak yang kukandung ini, bukan lah anak mu, Hyung Seok!" "Aku tak peduli, Veeka. Aku akan tetap mer...