Part 3

5.3K 72 0
                                    

"Bukan karena itu, Veeka" jawabnya.

"Lalu karena apa?" tanya Veeka, yang jadi semakin terheran.

Hyung Seok pun mengangkat kepalanya, dan menatap istrinya itu, "Karena kau sedang hamil, jadi kita tak bisa melakukannya. Karena aku takut, hal tersebut akan membahayakan calon bayi, yang berada di dalam perutmu" jawabnya.

Mendengar jawabannya Hyung Seok, membuat Veeka menghela nafasnya dengan kasar. Lalu ia melingkarkan kedua tangannya pada lehernya Hyung Seok, dan menatap suaminya itu dengan lekat, "Tidak akan, hal itu tidak akan membahayakannya, atau melukainya sedikit pun" ujarnya.

"Tapi aku tetap saja khawatir, sayang. Aku tak mau, kita malah melukainya, atau lebih parahnya, bisa membunuhnya" ucap Hyung Seok.

"Aku yakin, kita tidak akan melukainya, sayang. Aku ingin kau berada di dalam diriku, aku ingin kita bercinta" tutur Veeka, tanpa melepaskan pandangannya dari suaminya itu.

Dengan berat, Hyung Seok menghela nafasnya, dan mengganggukkan kepalanya, "Baiklah, tapi tidak di sini. Karena kita butuh tempat yang nyaman, untuk melakukannya. Apalagi jika mengingat, kau yang tengah hamil muda" ucapnya.

Bibirnya Veeka pun langsung terangkat, lalu ia mengecup dan melumat bibirnya Hyung Seok. Dan Hyung Seok pun, membalas lumatannya Veeka. Sedangkan kedua tangannya, meremas bokongnya Veeka dengan gemas.







***********************







Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Dan kini, Veeka sedang mengobrol bersama dengan suaminya, di ruang keluarga. Setelah selesai mandi, mereka belum sempat melanjutkan permainan mereka, karena mereka langsung makan malam. Dan setelah selesai makan malam, Hyung Seok langsung membereskan, dan mencuci peralatan makan yang kotor. Dan setelah itu, mereka mengobrol di ruang keluarga, sampai sekarang.

"Sudah malam, ayo kita tidur" ajak Hyung Seok, dengan satu tangannya yang merangkul pundaknya Veeka.

"Memangnya sekarang jam berapa?" tanya Veeka, tanpa melepaskan pandangannya dari suaminya itu.

Hyung Seok pun melirik ke arah jarum jam, yang berada di dinding, "Sudah jam setengah 10" jawabnya.

"Ya sudah ayo kita tidur, tapi. . ." ucap Veeka, yang sengaja memotong ucapannya, sehingga membuat Hyung Seok jadi mengerutkan dahinya.

"Tapi apa?" tanya Hyung Seok, yang terlihat jadi penasaran.

"Lanjutkan permainan yang tadi" jawab Veeka, yang berbisik di telinganya Hyung Seok.

Mendengar jawaban istrinya, membuat Hyung Seok terkekeh, dan mengacak rambutnya Veeka dengan gemas, "Aku kira, kau melupakan hal itu" katanya.

Namun Veeka malah memutar bola matanya, dan mendengus sebal, "Tidak mungkin, aku melupakan hal mengasyikan itu" ucapnya.

Tapi Hyung Seok malah terkekeh kembali, dan menarik hidungnya Veeka, "Ya sudah, ayo istriku" ajaknya, sambil bangkit dari sofa.

Veeka pun langsung bersemangat, dan ikut bangkit dari sofa. Lalu mereka berjalan menuju tangga, dan menaikinya untuk menuju kamar mereka, yang berada di lantai dua.

Sesampainya di lantai dua, mereka langsung berjalan menuju kamar mereka, dan memasukinya. Lalu Hyung Seok segera menutup pintunya, dan juga menguncinya.

"Kenapa dikunci? Kan tidak ada yang masuk" ujar Veeka, sambil melepaskan pakaian, yang ia pakai.

Segera Hyung Seok menoleh ke arahnya, dan menepuk keningnya, "Oh iya, aku lupa" katanya, sambil terkekeh, dan berjalan menghampiri istrinya itu. Lalu ia memegang pinggangnya Veeka, dan menatap istrinya dengan lekat, "Kenapa kau begitu cantik, dan juga seksi?" tanyanya.

Tapi Veeka malah terkekeh, dan menarik hidungnya Hyung Seok, "Mana kutahu. Tapi sepertinya, itu memang sudah ditakdirkan" jawabnya.

Hyung Seok pun ikut terkekeh, dan menggesekkan hidungnya pada hidungnya Veeka. Tapi ia tak mengatakan apa-apa, dan hanya diam saja sambil terus menatap istrinya itu. Tapi tiba-tiba, Veeka menempelkan bibirnya pada bibirnya Hyung Seok, dan mulai melumatnya dengan perlahan. Sedangkan Hyung Seok tak diam saja, ia juga membalas lumatannya Veeka, dan menghisap bibirnya.

Semakin lama, ciuman mereka semakin panas, dan juga dalam. Lalu Veeka mulai membuka kancing kemejanya Hyung Seok, satu-persatu. Dan setelah semua kancing kemejanya sudah terbuka, ia mengusap dada bidang suaminya itu, dengan gerakan yang sensual. Lalu usapannya turun ke bawah, hingga sampai pada benjolan, yang terdapat di balik celana panjanganya Hyung Seok. Ia pun mengusap-usap, dan menekan-nekan benjolan itu, sehingga membuat Hyung Seok langsung melepaskan ciuman mereka.

"Tanganmu, sayang" ucap Hyung Seok, sambil menatap istrinya itu.

Tapi Veeka malah mengukirkan seringaian, dan terus menekan-nekan benjolan itu dengan gemas, "Aku menginginkan ini" katanya.

"Buka saja" jawab Hyung Seok, tanpa melepaskan pandangannya dari Veeka.

Sebuah senyuman kemenangan pun, langsung terukir di wajahnya Veeka. Lalu ia segera berjongkok, dan membuka celana panjang, boxer, dan juga cd yang Hyung Seok pakai, sehingga kini juniornya Hyung Seok, langsung terpampang di depan wajahnya. Melihat benda favoritnya itu, membuatnya tersenyum senang. Lalu ia meraih juniornya Hyung Seok, dan menggenggamnya.

"Bolehkah aku mengulumnya, dan memuaskannya dengan mulutku?" tanyanya, sambil mendongak, dan menatap Hyung Seok.

Hyung Seok pun mengganggukkan kepalanya, dan menyunggingkan senyuman, "Tentu saja, lakukan lah yang kau suka, karena kini kita adalah sepasang suami istri" jawabnya.

Namun Veeka hanya tersenyum saja, tanpa berkata apa-apa. Lalu ia mulai memasukkan juniornya Hyung Seok ke dalam mulutnya, sehingga menbuat si pemiliknya langsung berdesis. Dan setelah itu, ia mulai memaju mundurkan kepalanya, sehingga juniornya Hyung Seok jadi bergerak keluar masuk, dari mulutnya Veeka.

"Oh shittt, ternyata senikmat ini" umpat Hyung Seok, sambil memejamkan kedua matanya.

Tapi Veeka tak menjawabnya, ia hanya mendongak untuk menatap suaminya itu, dan terus memaju mundurkan kepalanya. Sedangkan satu tangannya, memainkan twinsball nya Hyung Seok, dan sesekali ia meremasnya dengan gemas.

"Sayanggg" erang Hyung Seok, sambil merapihkan rambutnya Veeka, dan membantu kepalanya untuk bergerak maju mundur, sehingga gerakan kepalanya Veeka jadi semakin cepat.

Beberapa lama kemudian, Veeka merasakan juniornya Hyung Seok, yang semakin membesar dan juga mengeras, seakan ingin menyemprotkan sesuatu. Ia pun semakin mempercepat gerakan kepalanya.

"Aku ingin sampai sayang" ucap Hyung Seok, sambil memejamkan matanya erat-erat. Dan tiba-tiba. . .

Crot crot crot~

Hyung Seok pun mencapai orgasme nya, dan juniornya mengeluarkan cairan putih kental di dalam mulutnya Veeka, dan Veeka pun segera menelannya sampai habis. Lalu ia bangkit, dan berdiri di depannya Hyung Seok.

"Bagaimana sayang?" tanyanya, sambil mengusap peluhnya Hyung Seok di dahinya.

"Rasanya begitu nikmat sayang, aku baru pertama kali merasakannya" jawabnya, sambil menyunggingkan senyuman, dan menatap istrinya itu.

Namun Veeka hanya tersenyum saja, dan memeluk suaminya, sehingga tubuh telanjang mereka saling bersentuhan satu sama lain.














To be continue. . .

Unwanted Marriage [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang