Pagi pun tiba. . . Kini, Veeka sedang memasak untuk sarapan. Sedangkan Hyung Seok, ia sedang memandikan Aera, di lantai dua.
"Akhirnya, semuanya bisa kembali, seperti sedia kala" batinnya, sambil terus memasak, dengan disertai senyuman, yang terukir di wajahnya. Ya, Veeka senang sekali, karena kini, ia dan Hyung Seok, sudah tak bertengkar lagi, meskipun Hyung Seok belum mengatakan pada Veeka, kapan ia akan menikahi Veeka lagi. Namun Veeka berharap, Hyung Seok segera menikahinya lagi, karena ia ingin, bisa menjadi istrinya Hyung Seok lagi, seperti waktu itu.
"Hey! Kenapa melamun?" ucap Hyung Seok, yang baru saja datang, dan menepuk bahunya Veeka.
Veeka pun langsung terperanjat, dan menoleh ke arah Hyung Seok, yang berdiri di belakangnya, "Kau ini, mengagetkanku saja" katanya, sambil menghela nafasnya, dan beralih menatap makanan, yang sedang dimasaknya.
Namun Hyung Seok malah terkekeh, dan memeluk pinggangnya Veeka, dari belakang, "Makanya, jangan melamun" ucapnya, sambil menaruh dagunya, pada bahunya Veeka.
Tapi Veeka malah menghela nafasnya lagi, dan berkata, "Kau sudah memandikan Aera?".
"Tentu saja sudah. Bahkan, sekarang ia sudah tidur lagi" jawab Hyung Seok, sambil menatap Veeka dari belakang.
"Syukurlah" ucap Veeka, yang terus saja sibuk memasak, tanpa menoleh ke arah Hyung Seok sedikit pun.
"Perlu bantuan?" tanya Hyung Seok.
"Tidak perlu, sebentar lagi akan selesai. Sebaiknya, kau tunggu di meja makan saja, agar aku bisa menyelesaikan masakanku ini" jawab Veeka.
"Tidak mau" ucap Hyung Seok, sehingga membuat Veeka, langsung menoleh ke arahnya, "Aku ingin terus seperti ini, sampai kau selesai masak. Karena seingatku, sudah lama sekali, aku tidak melakukan hal ini, dan aku sangat merindukannya" ujarnya.
Namun Veeka malah terkekeh, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, tanpa mengatakan apa-apa.
**********************
* 3 hari kemudian. . .
Saat ini, Veeka sedang menonton televisi di ruang keluarga, dan hanya seorang diri saja. Karena Hyung Seok, sedang bersiap-siap di dalam kamarnya, untuk pergi hunting foto. Sedangkan Aera, ia sedang tidur di dalam kamarnya, yang berada di sebelah kamarnya Hyung Seok, dan juga Veeka.
"Tidak ada acara, atau film yang seru" gumam Veeka, sambil memutar-mutar channel tv, dengan menggunakan remot.
Ting tong. . .
Ia langsung menghentikan aktifitasnya, saat mendengar bel rumahnya, yang berbunyi.
"Siapakah itu?" batinnya.
Ting tong. . .
Bel pun kembali berbunyi, dan menandakan kalau ada seseorang yang datang. Dengan berat, Veeka menghela nafasnya, dan bangkit dari sofa.
"Semoga saja, itu bukanlah Ja Kyung, atau pun Dae Won" batinnya, yang kemudian berjalan, untuk membukakan pintu.
Setelah sampai di dekat pintu, ia pun langsung menghentikan langkahnya, dan terdiam sejenak. Dan perlahan, ia membuka pintunya, dengan jantung yang berdebar begitu kencang. Tapi ia sedikit terkejut, saat melihat seorang pria, yang sedang berdiri di depan sana.
"Hai Veeka" sapa seorang pria itu, sambil menyunggingkan senyuman.
"Hai juga Seung Woo" jawab Veeka, sambil tersenyum kikuk. Ya, seorang pria itu memangnya Seung Woo, sahabat sekaligus bosnya Hyung Seok.
"Ke mana Hyung Seok?" tanya Seung Woo, dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya.
"Ada di dalam" jawab Veeka, lalu ia mengerutkan dahinya, dan berkata, "Maaf, kalau boleh tahu, ada keperluan apa, kau datang ke sini"?.
"Sepertinya, Hyung Seok belum memberitahu rencananya padamu" ujar Seung Woo, sehingga membuat Veeka jadi semakin bingung.
"Rencana? Rencana apa?" tanya Veeka, tanpa menyingkir sedikit pun, dari ambang pintu.
"Sebaiknya, biar dia saja yang mengatakannya sendiri" jawab Seung Woo, sambil menyunggingkan senyuman.
"Sayang, siapa yang datang?" tanya Hyung Seok, yang baru saja datang, dan berdiri di sebelahnya Veeka, "Hey! Ternyata, kau sudah datang, sahabat" ucap Hyung Seok, pada Seung Woo, yang berdiri di depan sana.
Veeka pun langsung menoleh ke arah Hyung Seok, dan menatapnya dengan tatapan, seperti sedang mengintrogasi, "Kau sedang merencanakan apa? Kenapa, tidak memberitahuku?" tanyanya, dengan datar, sambil melipat kedua tangannya di dada.
Namun Hyung Seok malah terkekeh, dan merangkul bahunya Veeka. Lalu ia berkata, "Sebaiknya, sekarang kau bersiap-siap, karena kita akan pergi.
"Tidak mau! Kau jelaskan padaku dulu, apa yang sedang kau rencanakan?" ucap Veeka, tanpa melepaskan pandangannya dari Hyung Seok.
"Ayolah Veeka, jangan merusak rencananya Hyung Seok" ujar Seung Woo, yang masih berdiri di depan sana.
Segera Veeka beralih menatap Seung Woo, dan berkata, "Oh. . . Jadi kalian sudah bersekongkol, untuk menyembunyikannya dariku, dan sengaja membuatku jadi penasaran".
Tapi Hyung Seok malah kembali terkekeh, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak seperti itu, sayang. Sekarang, kau cepat ganti baju, ya? Dan, tidak usah bawa Aera, karena ada Seung Woo, yang akan menjaganya" ujarnya.
Dengan berat, Veeka menghela nafasnya, dan mengganggukkan kepalanya, "Baiklah, dari pada aku mati, karena penasaran. Sebaiknya, aku menuruti perintahmu saja" ucapnya, yang kemudian segera berlalu begitu saja, sehingga membuat Hyung Seok dan Seung Woo jadi tertawa.
"Ayo, silahkah masuk, sahabat" ajak Hyung Seok, sambil menyingkir dari ambang pintu, dan memberi jalan untuk Seung Woo.
"Baiklah, terima kasih" jawab Seung Woo yang masih tertawa, sambil berjalan memasuki rumahnya Hyung Seok.
To be continue. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Marriage [COMPLETE]
RomanceWarning : Adult Content!!! 🔞 ~ Sequel of "Partner in Bed" ~ (Disarankan untuk membaca cerita pertamanya dulu, yang berjudul "Partner in Bed" ) "Tapi anak yang kukandung ini, bukan lah anak mu, Hyung Seok!" "Aku tak peduli, Veeka. Aku akan tetap mer...