Part 89

1K 26 0
                                    

*5 hari kemudian. . .


Saat ini, Veeka sedang merasa gelisah, sekaligus gugup, karena besok, adalah hari pernikahannya, bersama dengan Hyung Seok.

"Kuharap, acaranya akan berjalan dengan lancar" batinnya, sambil berjalan mondar-mandir, di dalam kamarnya.

Tapi ia sedikit terkejut, saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang, dan itu adalah Hyung Seok.

"Ternyata dirimu, kukira siapa" ucap Veeka, sambil menghela nafasnya.

Melihat raut wajahnya Veeka, membuat Hyung Seok mengerutkan dahinya, dan berjalan mendekati, calon istrinya itu, "Kau kenapa? Ada yang sedang kau pikirkan?" tanyanya, sambil meraih wajahnya Veeka, dan mengusapnya dengan lembut.

Veeka pun langsung mengulum bibirnya, dan menundukkan kepalanya, "Aku sedang merasa gelisah, sekaligus gugup" jawabnya.

"Gelisah? Gelisah karena apa?" tanya Hyung Seok kembali, yang terlihat mulai bingung.

Segera Veeka mengangkat kepalanya, dan menatap Hyung Seok. Lalu ia memegang tangannya Hyung Seok, yang masih berada di wajahnya, "Aku gelisah, karena memikirkan hari pernikahan kita, besok. Aku sangat takut, kalau acaranya, tidak berjalan dengan lancar" jawabnya.

Sebuah senyuman pun, terukir di wajah tampannya Hyung Seok. Lalu ia menarik Veeka, ke dalam pelukannya, dan mengusap-usap punggung, calon istrinya itu, "Kau jangan khawatir, apalagi merasa gelisah, karena kuyakin, acara pernikahaan kita besok, akan berjalan dengan lancar, seperti yang kita inginkan" tuturnya, yang berusaha, untuk menenangkan Veeka.

"Kuharap seperti itu" jawab Veeka, sambil mengganggukkan kepalanya, dan menyandarkan kepalanya, pada dada bidangnya Hyung Seok.





*************************





Hari ini, adalah hari pernikahannya Hyung Seok dan Veeka. Dan saat ini, Veeka tengah melamun di depan meja rias, sambil menatap bayangan dirinya, di depan cermin.

"Aku benar-benar gugup. Bahkan sedari tadi, jantungku terus berdetak dengan begitu kencang" gumamnya, yang kemudian mengulum bibirnya. Ya, saat ini, Veeka memang sedang merasa sangat gugup, seperti baru pertama kali menikah. Padahal, sebelumnya ia sudah pernah menikah, dan dengan orang yang sama juga, yaitu Hyung Seok. Namun dulu, ia sama sekali tak merasa gugup, bahkan ia malah bersikap biasa saja, seperti itu bukanlah pernikahannya. Tapi berbeda dengan saat ini, karena sejak tadi malam, Veeka terus-menerus memikirkan pernikahannya, dan merasa sangat gugup, seakan sedang menghadapi ujian akhir sekolah. Dan hal tersebut, dikarenakan sekarang, Veeka sudah mencintai Hyung Seok, berbeda saat pertama kali, ia menikah dengan Hyung Seok. Karena dulu, ia tak memiliki perasaan apa pun, untuk Hyung Seok, maka dari itu, ia tak merasa gugup, sedikit pun.

"Veeka, apa kau sudah siap, nak?" tanya seseorang, yang berdiri di ambang pintu.

Veeka pun langsung tersadar dari lamunannya, dan menoleh ke arah pintu ruangan tersebut, dan dapat ia lihat, seorang pria paruh baya, yang sedang berdiri di sana. Dan itu adalah ayahnya Veeka.

"Sudah yah, hanya saja aku sangat gugup" jawab Veeka, sambil menundukkan kepalanya, dan menggigit bibirnya.

Melihat raut wajah putrinya, membuat ayahnya segera berjalan menghampirinya, dan berdiri di sebelahnya, "Kenapa kau gugup, nak? Padahal, dulu kau sudah pernah menikah, dan dengan orang yang sama juga" ujarnya, sambil memegang bahunya Veeka.

Namun Veeka malah menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Mungkin, karena dulu aku tak mencintainya, yah. Seperti yang kau, dan ibu tahu, dulu aku menikah dengan Hyung Seok, hanya karena terpaksa saja. Agar Aera, bisa memiliki seorang ayah".

Ya, kedua orang tuanya Veeka, memang tahu benar, tentang hal tersebut. Lalu ayahnya menyunggingkan senyuman lagi, dan berkata, "Ayah tahu, nak. Jadi sekarang, kau menjadi sangat gugup, karena kau mulai mencintainya?".

Segera Veeka mengganggukkan kepalanya, tanpa menatap ayahnya, "Benar yah, dan aku takut, acara pernikahan kami ini, tidak berjalan dengan lancar" katanya.

Ayahnya pun segera meraih wajahnya Veeka, dan mengangkatnya, "Dengar ya nak, kau tak perlu takut, akan hal tersebut. Karena ayah yakin, pernikahanmu ini, akan berjalan dengan lancar. Sekarang, kita harus segera menghampir, calon suamimu, yang sudah menunggumu, di altar" tuturnya.

Mendengar apa yang baru saja ayannya katakan, membuat sebuah senyuman, langsung terukir di wajahnya Veeka. Lalu ia mengganggukkan kepalanya, dan segera bangkit, dari kursi yang didudukinya, "Iya yah, ayo kita ke sana! Karena aku tak sabar, ingin bertemu dengan pangeranku" ajaknya.

Tapi ayahnya malah terkekeh, dan mengusap-usap bahunya Veeka, tanpa berkata apa-apa. Dan kemudian, mereka segera berjalan keluar, dari ruangan tersebut, dan menuju altar, untuk menghampiri Hyung Seok, dan yang lainnya, yang sudah menunggu di sana.













To be continue. . .

Unwanted Marriage [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang