Wisata Ke Candi, Haramkah?

7 0 0
                                    

MASIH SUKA REKREASI KE BALI, CANDI ATAU TEMPAT KEMUSYRIKAN LAINNYA,,,?
.
Oleh Ustadz Berik Said hafidzhahullaahu ta'ala.
.
Mungkin diantara Kita masih ada yang suka pergi Rekreasi ke Negeri-Negeri Kafir/ Musyrik atau di Negeri Kita Sendiri ke daerah yang di situ dikenal sebagai Daerah yang penuh dengan Kemusyrikan, seperti di Bali, Candi atau di tempat yang di situ dianggap tempat keramat yang penuh Kemusyrikan yang dijadikan Objek Wisata.
.
Jangan remehkan masalah ini. Sebab ini dapat merusak parah akidah kita walau hanya berniat sekedar rekreasi dan tak berniat mendukung kemusyrikan yang diperbuat mereka. Ini termasuk tindakan Az Zuur yang terkategorikan haram besar.
.
Perhatikan ayat berikut, saat Allah menyebut Ciri-Ciri dari Hamba-Nya yang baik, maka diantaranya Dia menyatakan:
.
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺸْﻬَﺪُﻭﻥَ ﺍﻟﺰُّﻭﺭَ ﻭَﺇِﺫﺍ ﻣَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻐْﻮِ ﻣَﺮُّﻭﺍ ﻛِﺮﺍﻣﺎً
.
"Orang-orang yang tidak menyaksikan “Az Zuur“. Dan jika mereka menemuinya, mereka melewatinya dengan wibawa dan mulia”. (QS. Al Furqan: 72)
.
Apa Itu Az Zuur,,,?
.
Pengertian Az Zuur pada ayat di atas salah satunya adalah sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah berikut:
.
ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ ﻭﻃﺎﻭﺱ ﻭﺍﺑﻦ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻭَﺍﻟﻀَّﺤَّﺎﻙُ ﻭَﺍﻟﺮَّﺑِﻴﻊُ ﺑْﻦُ ﺃَﻧَﺲٍ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻫُﻢْ : ﻫِﻲَ ﺃَﻋْﻴَﺎﺩُ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ .
.
Berkata Abul ‘Aaliyah, Thaawuus, Ibnu Siiriin, Ad Dhahaak, Ar Rabi’ bin Anas dan selain mereka rahimahumullah ‘alaihim “Az Zuur adalah menghadiri tempat 'id/perayaan/
tempat bersenang-senangnya orang musyrik". (Tafsir Ibni Katsir VI:118)
.
Perhatikan justru ayat di atas menunjukkan bahwa orang beriman tak sudi menghadiri tempat keramaian orang musyrik, bahkan berupaya sekeras mungkin menghindarinya, bukannya justru berani mengeluarkan uang untuk rekreasi ke sana. Na’uudzu billaahi min dzaalik.
.
Untuk memperjelas masalah ini, perhatikan fatwa salah seorang Ulama kita.
.
Fatwa Syaikh ‘Abdur Rahmaan bin Nashir Al Barrak hafidzhahullah berikut:
.
ﻣﻌﺎﺑﺪ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻻ ﺗﻜﺎﺩ ﺗﺨﻠﻮ ﻣﻦ ﻣﻈﺎﻫﺮ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﻣﻦ ﺍﻷﻗﻮﺍﻝ ﻭﺍﻷﻓﻌﺎﻝ ﻭﺍﻷﺷﻜﺎﻝ ﻛﺎﻟﺼﻮﺭ ﻭﺍﻷﺻﻨﺎﻡ، ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﺩﺧﻮﻟﻬﺎ ﻟﻤﺠﺮﺩ ﺍﻟﻔﺮﺟﺔ ﻭﺍﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ , ﻷﻥ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻭﺭ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻪ :
.
"Tempat peribadatan orang kafir pastilah tak akan sepi dari berbagai pemandangan yang berbau praktek kesyirikan, entah itu berupa syirik perkataan, perbuatan, dan berbagai simbol seperti gambar-gambar syirik dan juga berhala/
patung, maka tidak diperbolehkan masuk ke sana walau hanya sekedar jalan-jalan dan melihat-lihat saja. Karena hal semacam ini masuk bagian “Az Zuur“.
.
Allah Ta'ala berfirman :
.
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻻ ﻳَﺸْﻬَﺪُﻭﻥَ ﺍﻟﺰُّﻭﺭَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻐْﻮِ ﻣَﺮُّﻭﺍ ﻛِﺮَﺍﻣﺎً
.
“Orang-orang yang tidak menyaksikan Az Zuur. Jika mereka menemuinya, mereka melewatinya dengan wibawa dan mulia”. (QS. Al Furqan: 72).
.
ﻭﻗﺎﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ
.
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
.
ﻓَﺎﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﺍﻟﺮِّﺟْﺲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺄَﻭْﺛَﺎﻥِ ﻭَﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻗَﻮْﻝَ ﺍﻟﺰُّﻭﺭِ ﺣُﻨَﻔَﺎﺀَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻏَﻴْﺮَ ﻣُﺸْﺮِﻛِﻴﻦَ ﺑِﻪِ
.
“Maka jauhilah oleh kalian berhala-berhala yang najis itu dan jauhi (pula) perkataan-perkataan Az Zuur dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia”. (QS. Al Hajj: 30-31)
.
ﻭﻛﻴﻒ ﺗﻄﻴﺐ ﻧﻔﺲ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﺪﺧﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﺎﻛﻦ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﻌﺼﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﻳﺸﺮﻙ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﻳﺘﻨﻘﺺ، ﻭﻻ ﻳﻐﻀﺐ ﻟﻠﻪ، ﺃﻭ ﻳﻐﻀﺐ ﻭﻻ ﻳﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻐﻴﻴﺮ ﻭﺍﻹﻧﻜﺎﺭ،
.
Betapakah mungkin seorang muslim jiwanya merasa nyaman/tenang dengan memasuki tempat-tempat seperti ini yang di dalamnya terdapat orang-orang yang bermaksiat kepada Allah, berbuat syirik kepada Allah dan merendahkan Allah? Dan (bagaimana mungkin) ia justru tidak marah karena Allah atau marah karena belum sanggup untuk mengubah dan mengingkari kemungkaran tersebut.
.
ﻭﻣﻌﻠﻮﻡ ﺃﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺪﺧﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﺎﻛﻦ ﻟﻠﺘﻔﺮﺝ ﻟﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻪ ﺍﻫﺘﻤﺎﻡ ﺑﺎﻟﺪﻋﻮﺓ ﻭﺍﻹﻧﻜﺎﺭ، ﺑﻞ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﺎﺭﺩ ﺍﻟﺤﺲ، ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺒﺮﺍﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﻭﺷﺮﻛﻬﻢ ،
.
Dan tentu telah dimaklumi bahwa orang-orang yang melakukan wisata ke tempat semacam ini untuk walau sekedar rekreasi berarti mereka tak memiliki suatu motivasi kuat untuk berdakwah (tauhid -pent). Dan apalagi mengingkari hal itu. Lebih dari itu bahkan mereka akan cuek bebek saja (terhadap kemusyrikan dan tempat kemusyrikan). Teramat lemah mereka berlepas diri dari kaum musyrikin dan kesyirikan.
.
ﻓﻼ ﺗﻜﻮﻥ ﻟﻪ ﺃﺳﻮﺓ ﻓﻲ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻭﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﻌﻪ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ :
ﻗَﺪْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻓِﻲ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣَﻌَﻪُ ﺇِﺫْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟِﻘَﻮْﻣِﻬِﻢْ ﺇِﻧَّﺎ ﺑُﺮ ﺀَﺁﺅﺍْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻛَﻔَﺮْﻧَﺎ ﺑِﻜُﻢْ ﻭَﺑَﺪَﺍ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻌَﺪَﺍﻭَﺓُ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻀَﺎﺀُ ﺃَﺑَﺪﺍً ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺣْﺪَﻩُ
.
Dan otomatis mereka tidak menjadikan Nabi Ibrahim ‘alaihis shalaatu wa sallam dan orang-orang yang mengikutinya sebagai teladan bagi mereka.
.
Allah Ta’ala berfirman: "Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia. Ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa-apa yang kamu seru/sembah selain Allah. Kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata kebencian dan permusuhan antara kami dan kamu selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja”. (QS. Al Mumtahanah: 4) https://ar.islamway.net/fatwa/37101
.
Ana Berik Said menambahkan :
Apakah Mereka yang berwisata ke tempat penuh kesyirikan itu akan berani berkata kepada para Pelaku Kemusyrikan di sekitar situ seperti apa yang dikatakan oleh Nabiyullah Ibrahim ‘alaihimus shalaatu wa sallam dan para Shahabat Beliau sebagaimana disebutkan pada ayat diatas? Laa ilaaha illallah. Bahkan Jita bersenang-senang disana. Dimana sisa Tauhid Kita bila demikian.
.
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin,,,
.
http://dakwahmanhajsalaf.com/2019/06/masih-suka-rekre
asi-ke-bali-candi-atau-tempat-kemusyrikan-lainnya.html

Aqidah Dan AkhlaqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang