{ Meninggalkan Sesuatu Karena Allah }

0 0 0
                                    

Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Dia akan ganti dengan yang lebih baik. Siapa yang meninggalkan budaya dan tradisi syirik, maka Allah akan menggantikannya dengan beribadah pada Allah semata. Shalatnya untuk Allah, sembelihan tumbalnya untuk Allah, dan sedekahnya jadinya untuk Allah.
Siapa yang meninggalkan ibadah yang tidak ada tuntunan karena Allah, maka Allah akan memberikan cahaya sunnah untuknya, jalan yang terang benderang yang jauh dari kesia-siaan.
Siapa yang meninggalkan pekerjaan yang haram, pekerjaan riba dan profesi yang mengundang laknat Allah, maka Allah akan ganti dengan pekerjaan yang halal yang lebih menentramkan jiwa.
Siapa yang meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang lebih menjaga kesucian diri.
Siapa yang meninggalkan nyanyian yang sia-sia dan musik yang banyak melalaikan, maka Allah akan ganti dengan hal yang lebih bermanfaat dan dijauhkan dari kemunafikan.
Siapa yang meninggalkan kecanduan rokok, miras, dan narkoba karena Allah, maka Allah ganti dengan kesehatan dan keselamatan pada jiwanya.
Faedah yang sangat berharga disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah berikut ini tentang perihal yang kita kaji.
Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai dan gandrungi, lantas ia meninggalkannya karena selain Allah.
Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian apakah hal tersebut sanggup untuk ditinggalkan. .
Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memperoleh kelezatan.
Ibnu Sirin pernah berkata bahwa ia mendengar Syuraih bersumpah dengan nama Allah, hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia akan meraih apa yang pernah luput darinya.
(tadabburdaily)
Oleh : Mutiara Risalah Islam

*****

*Bantulah Orang Lain Dengan Tulus, Dan Biarkan Allah Yang Membalas Kita Dengan Kebaikan yang Sempurna*
Dear Muslimah....
Dalam hadist riwayat muslim telah disebutkan, bahwa barang siapa yang memudahkan urusan orang lain maka Allah akan mempermudah urusannya.
Oleh sebab itu senangilah membantu orang lain, dan jangan lupa bantulah dengan setulus hati, lalu biarkan Allah yang membalas kita dengan kebaikan yang sempurna.
Permudahlah urusan orang lain dimanapun kita berada, maka bersiaplah menerima kemudahan dari Allah dalam setiap urusan kita.
Oleh karenanya, selalu merasa senanglah ketika membantu orang lain, karena semakin kita senang maka akan semakin tulus hati kita ketika membantu.
Tidak peduli orang lain akan menghargai kebaikan kita atau tidak, jika hati kita tulus maka tetap kita akan senang dan selalu siap membantu siapapun yang membutuhkan.
Tapi sangatlah penting untuk selalu membenarkan niat ketika hendak membantu atau menolong orang lain, yaitu rujukkanlah niat kita ikhlas karena Allah, agar hati kita selalu pandai berharap kebaikan dari-Nya.
Karena tidak ada seorangpun yang bisa membalas kebaikan kita dengan sempurna, kecuali Allah ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ , Dzat yang Maha Sempurna dalam memberi pembalasan.
*****
Lailiyatus Sa'adah
Reposted : by Info Islam

****

● JANGAN KAU BIARKAN SAUDARAMU ●
Berkata Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah :
ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻠﻤﺆﻣﻦ ﻭﻻ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﺔ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺃﺧﻴﻪ،
ﻭﺗﺮﻛﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﻭﻋﺪﻡ ﻧﺼﺤﻪ ،
ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ﺍﻟﺘﻨﺎﺻﺢ، ﻭﺍﻟﺘﻌﺎﻭﻥ، ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺻﻲ ﺑﺎﻟﺤﻖ ،
ﻻ ﺗﺮﺽ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﺧﻮﻙ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ،
ﻭﺃﻧﺖ ﺗﺴﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﺗﻨﻘﺬﻩ ﺑﺘﻮﻓﻴﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺪﻋﻮﺗﻚ ﻭﻧﺼﻴﺤﺘﻚ .
Tidak diperbolehkan bagi seorang mukmin dan mukminah untuk melupakan dan membiarkan saudaranya berada di atas kemaksiatan.
Enggan menasehatinya.
Wajib untuk saling menasehati,
Saling membantu dan mengingatkan dalam kebenaran.
Jangan kau rela saudaramu terjerumus dalam neraka,
Dalam keadaan kau sanggup untuk menyelamatkannya berkat taufiq dari Allah ta'ala.
Dengan cara kau mendakwai dan menasehatinya.
.Sumber :
Muhadharoh al-'ibadah wa atsaruha 'alal fardi wal mujtama'.
__________________
Abu 'abdillah Sahl.
Makassar

Aqidah Dan AkhlaqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang