Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Sukses dalam beribadah merupakan harapan semua hamba. Karena sukses dalam beribadah, berarti ibadah kita diterima. Dan tidak ada satupun hamba yang tidak ingin ibadahnya tidak diterima.
Ketika anda melakukan sebuah aktivitas, anda disebut sukses ketika anda berhasil mendapatkan tujuan yang anda harapkan. Demikian pula dalam masalah ibadah, anda disebut sukses, ketika anda telah meraih tujuan disyariatkannya ibadah itu. Sehingga dengan memahami tujuan disyariatkannya suatu ibadah, kita bisa mengukur sejauh mana keberhasilan ibadah kita dan di saat yang sama, kita juga bisa melakukan evaluasi, ketika kita tidak berhasil menggapai tujuan itu.
Karena itulah, Allah banyak menjelaskan tujuan disyariatkannya berbagai macam ibadah. Diantara tujuan diwajibkan shalat, karena ini mencegah setiap perbuatan keji dan munkar. Allah berfirman,
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
”Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”. (QS. al-Ankabut: 45)
Diantara tujuan diwajibkan ibadah dalam bentuk mengeluarkan harta, agar harta tidak hanya hanya berputar di sekitar orang-orang kaya,
مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ
”Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.”(QS. al-Hasyr: 7)
Agar harta itu bisa membantu orang solih yang tidak mampu, sehingga dia bisa tetap melakukan aktivitas ibadah, tanpa harus meluangkan banyak waktu untuk mencari dunia.
Dan di antara tujuan Allah wajibkan puasa, agar mereka menjadi hamba yang bertaqwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. al-Baqarah: 183)
Ada dua fungsi ketika kita mengetahui tujuan disyariatkannya ibadah,
Pertama, untuk mengetahui apa yang menjadi harapan seseorang dalam ibadah. Sehingga ini akan mengarahkan semangatnya dalam melakukan ibadah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqidah Dan Akhlaq
Espiritual*❗JIKA ENGKAU MERASAKANNYA, MAKA PERBANYAKLAH TOBAT* Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: من رأى أنه لا ينشرح صدره، ولا يحصل له حلاوة الإيمان، ونور الهداية، فليكثر التوبة والإستغفار. "Siapa yang merasa dadanya tidak lapang, tidak mendapatkan kelezat...