Meminta Izin Kepada Orang Tua Ketika Hendak Masuk Ke Kamarnya

2 0 0
                                    

Seorang anak yang sudah balig, mumayyiz, dan berakal wajib meminta izin kepada orangtuanya bila hendak masuk ke kamar khusus keduanya. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai kedua matanya melihat sebagian dari aurat kedua orangtuanya atau salah satu dari keduanya, atau melihat pemandangan yang tidak mengenakan perasaannya atau perasaan kedua orangtuanya.

Karena itu, ada kondisi dan waktu yang mengharuskan seorang anak meminta izin terlebih dahulu sebelum memasuki ruang khusus orangtuanya. Allah Ta’alaberfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ.
وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنْكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ.

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig di antara kamu meminta izin kepada kamu 3 kali (dalam sehari). Yaitu sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan sesudah shalat isya. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tigas waktu) itu. Mereka melayani kami, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nur: 58-59).

Semoga bermanfaat.

***

Dinukil kembali dari buku Fiqh Birrul Walidain karya Mushthafa al-‘Adawi terbitan al-Qawam cetakan pertama, 2013.

Artikel Muslimah.Or.Id

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini.Jazakallahu khaira

Aqidah Dan AkhlaqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang