MPB 6

2.5K 218 18
                                    

Happy Reading

🖤🖤🖤

Rose mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina matanya. Ia berusaha bergerak, namun nihil. Sakit pada tangan dan betisnya masih sangat terasa. Goresan yang diciptakan Chanyeol masih sangat berasa.

Disamping Rose, ada Chanyeol yang sedang tertidur sambil memeluk pinggang ramping Rose. Matanya tertutup sempurna. Tidak ada kerutan yang biasanya ia perlihatkan di dahinya. Tidak ada wajah menyeramkannya.

Dengan pelan, Rose menyingkirkan tangan Chanyeol yang berada di pinggangnya. Dipindahkan tangannya pada guling yang berada didekat Chanyeol.

Rose beranjak dari ranjangnya menuju kekamar mandi. Hendaknya, dia akan mencuci wajahnya, tidak mandi. Karena, Rose tahu bahwa luka sayatan Chanyeol apabila terkena air itu akan sangat perih.

Namun, pada saat akan melangkahkan kakinya. Tiba-tiba tangannya dicekal. Rose terdiam membisu.

"Mau kemana? ", Tanya Chanyeol. Mata Chanyeol masih tertutup sempurna. Seakan tidak ada niatan untuk membuka matanya. Tapi, tangannya mencekal pergelangan tangan Rose.

" Mau ke kamar mandi dulu! ", Chanyeol lalu, melepaskan tangan Rose dan Eosen segera menuju kamarandi untuk membersihkan dirinya.

🖤🖤🖤

" Chanyeol..! ", Rose mencari-cari Chanyeol sedari tadi. Namun, ia tak menemukan pria itu.

Ia hendak menyuruh pria caplang itu untuk makan. Tapi, sedari tadi dia tak memperlihatkan batang hidungnya.

" Chanyeol.. ", Panggil Rose lagi.

Rose akhrinya menyerah mencari Chanyeol. Akhirnya, ia nyanya duduk dan menikmati camilan cheese ball yang ia buat. Namun, ketika kunyahan kedua, ia baru ingat, bahwa Chanyeol memiliki ruangan rahasia yang menyeramkan.

Rose yakin, Chanyeol berada disitu.

Dengan cheese ball ditangannya, Rose berjalan menuju ruang Kerja Chanyeol. Disana, ia berjalan menuju lemari besar yang berisi buku-buku bisnis dan novel terjemahan milik Chanyeol.

Ternyata, selain Chanyeol suka membaca buku-buku bisnis. Ia juga gambar membaca novel. Namun,tentunya novel terjemahan dan seperti harus Potter. Bukan Novel romantis picisan seperti yang sering dibaca Rose.

Dengan pelan, Riset mendorong kematian penuh buku itu. Berat, namun Rose tetap mendorong nya dengan sekuat tenaga.

Krek...

Setelah terbuka, Rose melangkahkan kedalam, lalu mulai memanggil Chanyeol.

" Chanyeol! ", panggil Rose.

Sungguh, suasana didalam ruangan itu begitu gelap dan sumpek. Belum lagi koleksi-koleksi organ yang Chanyeol simpan diruangan itu. Semuanya menambah kesana mistis diruangan itu.

" Chanyeol! ", Panggil Rose lagi,

Tiba-tiba dibelakangnya ada yang memeluk pinggangnya. Chanyeol. Itu Chanyeol.

" Ish, ngangetin aja!", Rose memukul kecil tangan Chanyeol yang bertengger di pinggang ramping nya.

"Ada apa? ", Tanya Chanyeol. Tak menghiraukan apa yang Rose katakan tadi.

"Makan dulu yuk! ", Chanyeol mengangguk, lalu membawa Rosen keluar dari ruangan itu.

Sebelumnya,

Cupp..

Chanyeol mengecup ringan bibir ranum Rose dan selanjutnya merangkul Rose dan membawanya menuju ruangakan yang berada di lantai satu.

Ah, bagaimana tidak Rose betah tinggal dengan Chanyeol. Jika perlakuan kasar Chanyeol selalu berkahir dengan kecupan manis dibibirnya. Itu sangat membuat Rose melting. Dan itupun alasan Rose masih tetap bertahan disamping Chanyeol...

🖤🖤🖤

Gimana??

Lanjut??

MY PSYCHOPATH BOYFRIEND (ChanRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang