MPB 22 [END]

578 45 6
                                    

Chanyeol menghela nafasnya. Dia benar-benar harus menyiapkan mentalnya untuk membuka paket tersebut. Chanyeol sejujurnya curiga itu adalah benda yang berbahaya. Namun, kecurigaan dirinya belum terbukti. Dia belum membukanya.

Chanyeol melahap makan malam yang dimasak istrinya. Rose. Dia berubah fikiran. Perutnya lapar. Lebih baik dia.makan dulu untuk menyegarkan fikirannya. Didepannya, ada sang istri yang sedang bergabung dengan dirinya. Memakan masakan dirinya sendiri. Nampak manis ketika mulutnya mengunyah makanan tersebut.

Chanyeol tersenyum dibuatnya. Ah, istrinya manis sekali.

"Sudah selesai?," Tanya Chanyeol. Rose mengangguk.

Chanyeol berlalu terlebih dahulu menuju kamar mereka sementara Rose membereskan piring bekas makan dirinya dan juga Chanyeol.

Chanyeol duduk disofa yang berada dikamar, lalu tak lama disusul oleh Rose yang bergabung disamping dirinya.

Perlahan-lahan dia mulai membuka paket tersebut.

Dibukanya paketan itu dan terlihat ada banyak angka dalam kotak berwarna hitam tersebut.

"Apa itu?," Tanya Rose.

Chanyeol menggelengkan kepalanya.

"Aku juga tidak tahu,"

Pandangan Chanyeol beralih pada kertas yang diselipkan disamping kotak tersebut. Lalu, dia mulai membaca 'petunjuk' dati kertas tersebut.

'Tanggal hari ini'

Chanyeol dan Rose mengernyiykan dahinya bingung. Lalu, tanpa aba-aba dia memasukkan tanggal hari ini kedalam kotak tersebut.

30-10-21

Tak lama, kotak itu terbuka. Rose dan Chanyeol melihat ada kotak kembali didalamnya. Sebuah kotak berwarna coklat tua.

Chanyeol kembali menemukan 'petunjuk' didalam kotak tersebut.

'Jln. Mawar 156. Dengan perempuanmu'

"Kita disuruh ke jalan mawar?," Chanyeol memgangguk.

"Yasudah, ayo!," Ajak Rose.

Chanyeol menggeleng.

"Lebih baik kau dirumah. Jaga diri dan jangan kemana-mana. Aku akan menyuruh bawahanku untuk memperketat penjagaan mansion,"

Kali ini,Rose yang menggeleng. "Aku harus ikut. Dipetunjuk nya kau harus membawa perempuan mu. Dan itu aku,"

Chanyeol menggeleng "aku tidak akan membiarkan mu terluka," Kata Chanyeol.

"Aku harus ikut! Kita hadapi sama-sama ya,"

Akhirnya Chanyeol mengangguk.

Setelah itu dia menghubungi semua anak buahnya supaya berkumpul dijalan mawar. Mereka akan melakukan penjagaan yang ketat pada wailayah itu.

"Ayo naik," Chanyeol mengemudi dengan tenang. Walaupun, hatinya tidak tenang. Dia tidak sabar mengetahui siapa dalang dibalik paket tersebut.

MY PSYCHOPATH BOYFRIEND (ChanRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang