MPB 14

2.1K 180 19
                                    

🖤🖤🖤

Rose mencari benda tajam yang ada disekitarnya. Keputusannya sudah bulat. Doa akan mengakhiri hidupnya saat ini juga. Biarkanlah, dia meninggalkan Chanyeol dan ibunya.

Dan ya,,,

Dia menemukan gunting yang selalu ia pakai untuk keperluan dikamarnya. Dia akan menggunting nadinya dengan itu. Guntingnya cukup besar dan sangat tajam. Sepertinya, itu pas untuk mengakhiri hidupnya.

"Chanyeol, Terima kasih untuk semuanya. Maafkan aku jika aku selalu merepotkanmy. Satu uang kamu harus tahu. Aku sangat mencintaimu",

Pelan pisau itu mendekati kulit putih Rose.

" AKU JUGA MENCINTAI MU!!!! ",

Rose terdiam ditempat. Suara itu. Suara yang ia rindukan. Dan suara yang bisa mengubah hidupnya.

Itu suara Chanyeol!!!

Rose berbalik menuju arah suara itu. Dan ia melihat Chanyeol yang sedang tengah-tengah, menetralkan nafasnya. Nampaknya, Chanyeol sudah berlari.

" Chanyeol ", Air mata Rose tak dapat dibendung. Buliran air mata itu dengan lancangnya menetes ke permukaan pipi Rose.

Chanyeol melangkahkan kakinya dengan berlari menuju kearah Rose.

Sampai didepan Rose, ia segera menubruk Rose, dan memeluk wanita yang dicintainya itu.

" Jangan tinggalkan aku. Aku mohon", bukannya makin tenang, dalam pelukan Chanyeol, Rose semakin menangis keras. Bahkan, tangisan itu berubah menjadi tangisan histeris.

"Yeol", Panggil Rose lirih.

" Iya sayang iya. Aku disini. Aku sudah tahu semuanya! ", Chanyeol mengelus kepala Rose yang ada dalam dekapannya.

Wanita yang dicintainya sangat rapuh sekarang. Dan chanyeol, harus menguatkan wanitanya.

" Aku sakit yeol", Kata-kata Rose sangat menusuk ulu hati Chanyeol. Entah mengapa, Chanyeol seperti ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Rose. Mungkin, batin mereka sangat kuat.

Sampai ketika Rose mengatakan itu, Fikiran Chanyeol kembali pada masa dimana, dia sering menyiksa Rose. Dia sering memukul dan menyakiti fisik Rose.

Dia sangat menyesal.

"Iya sayang aku tahu", Jawab Chanyeol.

Chanyeol hanya bisa berkata seperti itu. Dia tidak tahu harus berekasi seperti apa. Yang jelas, dia tidak ingin kehilangan Rose.

Chanyeol masih mendekap Rose, hingga saat Rose sudah baikkan dan tangisan histeris itu berganti menjadi isakan. Kini, mereka pun sudah duduk bersama diruang keluarga.

Chanyeol mengambilkan air minum yang ada dimeja dan menyodorkan nya pada Rose.

" Minum dulu",

Rose menerimanya, lalu meminumnya hingga tandas setengahnya. Lalu, setelah itu, Chanyeol menyimpannya kembali ke tempat asalnya.

"Aku tahu sikap ibuku sangat keterlaluan. Tapi, kamu harus tahu satu soal",

Rose mengernyitkan dahinya bingung.

" Ada apa? ",

" Ini semua hanya....

🖤🖤🖤

Gimana????

Tertanda
Syalva istri sah Sehun

MY PSYCHOPATH BOYFRIEND (ChanRose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang