Just Us 2 [HUNRENE LOKAL]

tiga.

Renee

"Hongkong, Busan, Taiwan, yang baru saya tahu dan punya link dengan orang sana sih negara itu, mungkin Kelland ada saran negara lain? How about London?"

"Pi, please London tuh apalagi sih yang mau dibangun, gedung pencakar langit semua isinya" Ujarnya sedikit ngotot, gak habis pikir mungkin sama Papinya yang sampai nanya London ke dia, jauh banget, kenapa gak mulai di Asia aja dulu, pikir gua

Setelah menyadari kecerobohannya dengan protes dan memanggil Pak Danuar dengan sebutan Papi, sedangkan ini sedang jam kerja, Kelland segera meminta maaf atas sikap tidak profesionalnya

"Lohahaha ya kan kali aja ada,"

"Enggak ada Pak, Asia aja dulu fokusnya" Sahut Kelland dengan nada tak terbantahkannya

Gua mengangguk setuju dengan apa yang Kelland ucapkan barusan, Asia aja dulu, tetangga, jangan main ke Eropa atau Amerika sana, terlalu jauh, juga banyak hal dan tantangan yang harus dihadapi, dan yang pasti tantangan itu berat, besar, gak mudah untuk pemula yang baru mencoba

Oke ini Angkasa Group, perusahaan besar di Indonesia, tapi ada kemungkinan kan perusahaan besar ini gagal dibidang barunya?

Kelland menceritakan detail demi detail startup miliknya dengan baik dan lugas, gua bisa mamahami semua hal yang dia sampaikan tanpa perlu pengulangan, sedikit pertanyaan gua ajukan di menit terakhir, juga Pak Danuar menanyakan beberapa hal, sepertinya ini emang masih fresh, Pak Danuar pun sampai belum tau segala tetek bengeknya

Intinya ini adalah mesin yang bekerja untuk pengecoran dan pluran, juga dengan menggunakan mesin ini, dapat mempersingkat waktu karna cara kerja dan teknikalnya dibuat seefisien mungkin sehingga waktu untuk menunggu cor kering sempurna pada gedung gedung besar biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu, sekarang bisa merambat pesat meningkat keringnya sampai 30%, semakin efisien dan cepat waktu untuk mengecor, semakin cepat juga pembangunan diselesaikan

Cepat adalah semua keinginan para petinggi yang ada dibalik layar, jadi tugas gua adalah memasarkan, mempromosikan, melobi para petinggi dan orang teknikal gedung yang mau dibangun ini, agar mau membeli mesin hasil Angkasa Group yang bekerja sama dengan para mahasiswa terbaik negeri ini, mesin ini masih tanpa nama, Kelland masih memikirkan dan mematangkan semua konsep sampai nanti hari percobaan dan diluncurkan secara resmi

Masih ada waktu, satu sampai tiga bulan lagi mungkin

Gua udah terbayang, akan sesusah apa, berhasil menjual satu mesin ini pun agaknya luar biasa, ini jelas bukan mesin pertama, negara lain jelas punya, tingkat keefisiensian yang dibuat Angkasa Group jelas harus lebih unggul dari mesin buatan negara lain biar bisa menarik minat pasaran, juga gua menyarankan untuk menjual mesin ini gak hanya ke negara lain yang sedang ada tender pembangunan gedung, tapi juga gua menyarankan untuk menjualnya ke perusahaan develop dan juga perusahaan semen dan tambang dalam negeri bahkan negara tetangga, karrna peminat mesin ini kemungkinan juga terdapat diperusahaan lokal kan

Tentu saran gua disambut baik oleh Pak Danuar dan Kelland, untuk spesifikasi, gua hanya memahami sebagian besar, karena hal tersebut juga gua butuhkan saat gua membujuk client agar mau mencoba atau bahkan membeli mesin ini

Lalu rapat ditutup tepat waktu dengan Kelland, pukul 12.15, masih ada 15 menit tersisa untuk gua pergi ke PP, Pacific Place jalan kaki dari gedung ini dekat kok, lalu gua dan Kelland berbarengan meninggalkan ruangan Pak Danuar, karena sepertinya Kelland memang sudah ada janji, ia terburu-buru untuk turun kebawah

"Heh lu sini! Kelland duh lu tuh begooo, Mojito gak lu reimburse juga kali ke Perusahaan!!"

Baru aja Kelland mau tapping card nya ke lift untuk turun kebawah, teriakan Khansa yang khas sudah terdengar disepanjang lorong yang sepi ini, iya lantai 54 memang sepi, hanya petinggi yang berkeliaran disini, bahkan dari obrolan yang gua cerna dengan Pak Danuar, sebenarnya beliau udah jarang ke Kantor hari tertentu aja dia akan ke Kantor kalau ada janji penting